Tanaman Hias Keterbatasan lahan tak mesti mengekang hobi pertanian. Sebagian pehobi coba kutak-kutik. Mereka tetap melakukan hobi berkebun walau ruang yang tersedia tak cukup luas. Jangan sebut kata luas, tapi pas-pasan. Lewat sebuah kebetulan, muncul alternatif baru untuk menjawab kelangkaan lahan tadi. Dari situ, pilihan tempat untuk menanam tak lagi terbatas di lahan terbuka, macam pekarangan atau kebun, namun sudah merambah pada
media pot. Inilah yang disebut tanaman buah dalam pot atau yang di kalangan pehobi disebut ”tanbulampot”.
”Tanbulampot memang dikenal sebagai solusi bertani bagi orang-orang kota. Dengan lahan sempit, orang-orang kota itu ingin bisa menikmati buah dari pohon yang mereka tanam,” ungkap Lily Turangan (57), salah seorang pehobi tanaman di bilangan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ibu yang mengaku cinta tanaman sejak usia sekolah dasar ini amat tergila-gila dengan tanaman buah dalam pot. Buktinya, ia tak cuma menanam pohon buah dalam pot saja tapi ikut mengembangbiakkan tanaman itu.
Menurut Ir. Joesi Endah, penggemar tanaman yang juga konsultan pertanian, budi daya sistem tanaman buah dalam pot tak hanya melahirkan solusi bertani bagi orang kota atau pemilik lahan sempit, namun juga mengandung kolaborasi antara teknologi pertanian dan nilai estetika.
Awalnya, cara bertanam di dalam pot hanyalah sebagai kegiatan iseng beberapa penangkar buah. Ini dilakukan karena bibit tanamannya tak banyak yang laku terjual. Kejadian ini berlangsung pada awal delapan puluhan. Saat itu, urusan jual-beli bibit tanaman buah belum semeriah sekarang.
Khawatir bibit yang tak laku tumbuh terus, para penangkar itu nekat menanamnya dalam pot. Perawatan yang dilakukan pun tak jauh beda ketika bibit itu ditanam di tanah lapang. Hasilnya, sungguh di luar dugaan. ”Mereka bisa tetap mendapat buah. Bahkan lebih rajin berbuah dan tanamannya mudah didapat,” kata Joesi, insinyur pertanian jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ada sejumlah keuntungan bila memelihara tanaman buah dalam pot di sekitar kita. Paling gampang, kebutuhan gizi dan vitamin keluarga bisa terpenuhi berkat buah yang hadir hampir sepanjang musim. Belum lagi, unsur penghijauan rumah meski hanya punya lahan pas-pasan. Unsur estetika dan keindahan pun bisa muncul. Coba saja lihat saat tanaman itu semarak berbuah. Warna kuning ranum berpadu hijau daun yang cantik. Lagi pula ukuran tajuk tanaman ini tergolong ”kompak” sebab tingginya hanya sekitar 1 sampai 2 meter saja.
”Penempatan secara soliter di teras atau di dalam ruangan bisa dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi tanaman. Ia juga bisa dipadukan dengan tanaman hias di taman atau halaman rumah,” ujar Joesi tentang fungsi estetika tanaman buah dalam pot.
Beragam tanaman buah saat ini sudah banyak yang berhasil dibudidayakan dengan distem pot. Lily Turangan menyebut enam jenis tanaman buah yang biasa ia tanam dengan teknik ini. ”Dari pengalaman saya, jenis mangga, jambu biji, belimbing, jeruk, srikaya dan kedondong mudah berbuah dan hidup dalam pot.”
Ada yang mudah, tentu ada pula yang sulit. Jenis alpukat, durian, gandaria dan nangka besar adalah beberapa contoh tanaman buah yang sulit ditanam sebagai tanaman dalam pot. Sedang jambu bol, jambu mawar, manggis, duku, jamblang, lengkeng, nangka madu dan rambutan termasuk contoh yang agak sulit dibudidayakan sebagai tanaman dalam pot.
Lima Syarat
Agar tanaman dalam pot rajin berbuah, Lily dan Joesi sama-sama menyebut sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Paling tidak ada lima syarat tumbuh atau faktor yang jadi pertimbangan.
Pertama, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat.
Kedua, pemilihan bibit tanaman. Diikuti pemilihan media tanam dan pot. Lalu pemupukan yang efektif dan terakhir, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pengetahuan asal-usul tanaman harus sudah nyantol di otak sebelum memutuskan menanam suatu bibit tanaman buah dengan teknik pot. Ini penting. ”Jangan sampai stroberi dan apel yang merupakan tanaman di daerah dingin, ditanam di dataran rendah. Wah, mana mau berbuah dia,” kata Joesi memberi perumpamaan. Umumnya, semua jenis tanaman buah hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik bila ditanam di daerah berketinggian sekitar 400 m dpl.
Pemilihan bibit juga tak kalah penting. Bibit yang baik tentu akan menghasilkan – secara kualitas dan kuantitas – pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang jempolan. ”Saya menganjurkan untuk memilih bibit tanaman buah yang jelas asal-usulnya. Artinya, bibit dibeli dari penangkar tanaman yang baik dan terpercaya,” ucap Lily.
Urusan bibit selesai, langkah berikut menyiapkan media tanam dan pot. Kata Joesi, media tanam yang digunakan untuk tanaman buah dalam pot sebaiknya memenuhi syarat minimal, yaitu mengandung tanah sebesar 50 %, pasir 20 % dan bahan organik 30 %.
Dari syarat minimal tadi, bisa diterjermahkan menjadi berbagai macam komposisi bahan dasar sebagai media tanaman buah dalam pot. Bahan dasar untuk media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, pupuk kimiawi dan bahan lain sebagai tambahan.
Pemilihan pot yang tepat menjadi modal awal bagi pertumbuhan tanaman. Pot yang digunakan bisa dipilih dengan memanfaatkan kaleng biskuit bekas, sisa galon air mineral, ember tak terpakai, drum bekas senyawa kimia dan lainnya. Agar menghindari kontaminasi zat, Lily menyarankan membeli wadah yang sudah dicuci. Wadah favorit tetap dipegang belahan drum bekas. Wadah ini mampu menampung seluruh sistem pengakaran.
Pemupukan harus dilakukan dengan dosis tertentu. Kelebihan dan kekurangan dosis tentu berdampak buruk bagi tanaman itu. Jenis pupuk yang bisa dipilih memang beragam. Yang pasti, tanaman buah butuh unsur hara makro, seperti N, P, K dan unsur hara mikro macam Ca, Mg dan S. Unsur hara mineral itu merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cermati pula waktu dan cara pemupukan.
Langkah terakhir, pengawasan terhadap hama dan penyakit tanaman. Faktor pengganggu ini jangan sampai mengacaukan mimpi Anda untuk memanen buah. Bayangkan betapa kecewanya hati ini saat mengetahui pertumbuhan tanaman buah terhambat oleh hama dan penyakit.
Pada tanaman buah juga dikenal teknik pemangkasan. Tujuannya, kata Joesi, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi. Pemangkasan juga mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit.
Berdasar umur tanaman, pemangkasan terbagi menjadi tiga, yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilkan. Sedang dilihat dari tujuannya, pemangkasan dibedakan menjadi empat, yaitu pemangkasan bentuk, pemeliharaan, produksi dan peremajaan.
Bagi sebagian pehobi, tanaman buah dalam pot bisa jadi lahan bisnis yang menarik. Dengan perawatan yang cermat, tanaman buah dalam pot mampu menyedot perhatian siapa saja.
Tajuk tanaman yang tak terlalu tinggi dengan disusupi gerombol buah di ujung cabang, apalagi saat dicicipi buahnya, terasa manis dan segar, siapa yang tak kepincut. Jadi jangan heran bila ada tanaman buah dalam pot yang mampu mencapai seharga tiga juta rupiah. Wow!
Tanaman Hias
media pot. Inilah yang disebut tanaman buah dalam pot atau yang di kalangan pehobi disebut ”tanbulampot”.
”Tanbulampot memang dikenal sebagai solusi bertani bagi orang-orang kota. Dengan lahan sempit, orang-orang kota itu ingin bisa menikmati buah dari pohon yang mereka tanam,” ungkap Lily Turangan (57), salah seorang pehobi tanaman di bilangan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ibu yang mengaku cinta tanaman sejak usia sekolah dasar ini amat tergila-gila dengan tanaman buah dalam pot. Buktinya, ia tak cuma menanam pohon buah dalam pot saja tapi ikut mengembangbiakkan tanaman itu.
Menurut Ir. Joesi Endah, penggemar tanaman yang juga konsultan pertanian, budi daya sistem tanaman buah dalam pot tak hanya melahirkan solusi bertani bagi orang kota atau pemilik lahan sempit, namun juga mengandung kolaborasi antara teknologi pertanian dan nilai estetika.
Awalnya, cara bertanam di dalam pot hanyalah sebagai kegiatan iseng beberapa penangkar buah. Ini dilakukan karena bibit tanamannya tak banyak yang laku terjual. Kejadian ini berlangsung pada awal delapan puluhan. Saat itu, urusan jual-beli bibit tanaman buah belum semeriah sekarang.
Khawatir bibit yang tak laku tumbuh terus, para penangkar itu nekat menanamnya dalam pot. Perawatan yang dilakukan pun tak jauh beda ketika bibit itu ditanam di tanah lapang. Hasilnya, sungguh di luar dugaan. ”Mereka bisa tetap mendapat buah. Bahkan lebih rajin berbuah dan tanamannya mudah didapat,” kata Joesi, insinyur pertanian jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ada sejumlah keuntungan bila memelihara tanaman buah dalam pot di sekitar kita. Paling gampang, kebutuhan gizi dan vitamin keluarga bisa terpenuhi berkat buah yang hadir hampir sepanjang musim. Belum lagi, unsur penghijauan rumah meski hanya punya lahan pas-pasan. Unsur estetika dan keindahan pun bisa muncul. Coba saja lihat saat tanaman itu semarak berbuah. Warna kuning ranum berpadu hijau daun yang cantik. Lagi pula ukuran tajuk tanaman ini tergolong ”kompak” sebab tingginya hanya sekitar 1 sampai 2 meter saja.
”Penempatan secara soliter di teras atau di dalam ruangan bisa dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi tanaman. Ia juga bisa dipadukan dengan tanaman hias di taman atau halaman rumah,” ujar Joesi tentang fungsi estetika tanaman buah dalam pot.
Beragam tanaman buah saat ini sudah banyak yang berhasil dibudidayakan dengan distem pot. Lily Turangan menyebut enam jenis tanaman buah yang biasa ia tanam dengan teknik ini. ”Dari pengalaman saya, jenis mangga, jambu biji, belimbing, jeruk, srikaya dan kedondong mudah berbuah dan hidup dalam pot.”
Ada yang mudah, tentu ada pula yang sulit. Jenis alpukat, durian, gandaria dan nangka besar adalah beberapa contoh tanaman buah yang sulit ditanam sebagai tanaman dalam pot. Sedang jambu bol, jambu mawar, manggis, duku, jamblang, lengkeng, nangka madu dan rambutan termasuk contoh yang agak sulit dibudidayakan sebagai tanaman dalam pot.
Lima Syarat
Agar tanaman dalam pot rajin berbuah, Lily dan Joesi sama-sama menyebut sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Paling tidak ada lima syarat tumbuh atau faktor yang jadi pertimbangan.
Pertama, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat.
Kedua, pemilihan bibit tanaman. Diikuti pemilihan media tanam dan pot. Lalu pemupukan yang efektif dan terakhir, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pengetahuan asal-usul tanaman harus sudah nyantol di otak sebelum memutuskan menanam suatu bibit tanaman buah dengan teknik pot. Ini penting. ”Jangan sampai stroberi dan apel yang merupakan tanaman di daerah dingin, ditanam di dataran rendah. Wah, mana mau berbuah dia,” kata Joesi memberi perumpamaan. Umumnya, semua jenis tanaman buah hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik bila ditanam di daerah berketinggian sekitar 400 m dpl.
Pemilihan bibit juga tak kalah penting. Bibit yang baik tentu akan menghasilkan – secara kualitas dan kuantitas – pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang jempolan. ”Saya menganjurkan untuk memilih bibit tanaman buah yang jelas asal-usulnya. Artinya, bibit dibeli dari penangkar tanaman yang baik dan terpercaya,” ucap Lily.
Urusan bibit selesai, langkah berikut menyiapkan media tanam dan pot. Kata Joesi, media tanam yang digunakan untuk tanaman buah dalam pot sebaiknya memenuhi syarat minimal, yaitu mengandung tanah sebesar 50 %, pasir 20 % dan bahan organik 30 %.
Dari syarat minimal tadi, bisa diterjermahkan menjadi berbagai macam komposisi bahan dasar sebagai media tanaman buah dalam pot. Bahan dasar untuk media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, pupuk kimiawi dan bahan lain sebagai tambahan.
Pemilihan pot yang tepat menjadi modal awal bagi pertumbuhan tanaman. Pot yang digunakan bisa dipilih dengan memanfaatkan kaleng biskuit bekas, sisa galon air mineral, ember tak terpakai, drum bekas senyawa kimia dan lainnya. Agar menghindari kontaminasi zat, Lily menyarankan membeli wadah yang sudah dicuci. Wadah favorit tetap dipegang belahan drum bekas. Wadah ini mampu menampung seluruh sistem pengakaran.
Pemupukan harus dilakukan dengan dosis tertentu. Kelebihan dan kekurangan dosis tentu berdampak buruk bagi tanaman itu. Jenis pupuk yang bisa dipilih memang beragam. Yang pasti, tanaman buah butuh unsur hara makro, seperti N, P, K dan unsur hara mikro macam Ca, Mg dan S. Unsur hara mineral itu merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cermati pula waktu dan cara pemupukan.
Langkah terakhir, pengawasan terhadap hama dan penyakit tanaman. Faktor pengganggu ini jangan sampai mengacaukan mimpi Anda untuk memanen buah. Bayangkan betapa kecewanya hati ini saat mengetahui pertumbuhan tanaman buah terhambat oleh hama dan penyakit.
Pada tanaman buah juga dikenal teknik pemangkasan. Tujuannya, kata Joesi, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi. Pemangkasan juga mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit.
Berdasar umur tanaman, pemangkasan terbagi menjadi tiga, yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilkan. Sedang dilihat dari tujuannya, pemangkasan dibedakan menjadi empat, yaitu pemangkasan bentuk, pemeliharaan, produksi dan peremajaan.
Bagi sebagian pehobi, tanaman buah dalam pot bisa jadi lahan bisnis yang menarik. Dengan perawatan yang cermat, tanaman buah dalam pot mampu menyedot perhatian siapa saja.
Tajuk tanaman yang tak terlalu tinggi dengan disusupi gerombol buah di ujung cabang, apalagi saat dicicipi buahnya, terasa manis dan segar, siapa yang tak kepincut. Jadi jangan heran bila ada tanaman buah dalam pot yang mampu mencapai seharga tiga juta rupiah. Wow!
Tanaman Hias
Post A Comment:
0 comments: