Tanaman Hias Tanaman ini dikenal karena keharumannya. Namun, selain indah dan harum, tanaman ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bagaimana cara menanamnya?
Mungkin Anda punya koleksi tanaman hias yang cukup lengkap di kebun Anda. Namun, tak semua “berhenti”, lalu membayangkan: Bagaimana caranya dari halaman rumah ini bukan hanya tampil asri tetapi sekaligus bisa memancarkan semerbak wangi?Nah, kenapa Anda tak mencoba menanam kaca piring saja? Pasalnya, tanaman ini memiliki senyawa kandungan zat “minyak terbang.” Dan dalam minyak terbang itu antara lain terkandung unsur linalol dan styrolyl. Nah, unsur-unsur itulah yang mampu memancarkan aroma wangi. Maka jadilah, seputar halaman rumah beraroma wangi.
TEMPAT TERBUKA
Tanaman kaca piring (Gardenia augusta) diperkirakan berasal dari Cina atau Jepang, namun sudah lama tumbuh di Indonesia dan sudah ditanam di berbagai tempat. Misalnya, selain di halaman rumah, juga di halaman kantor, di taman-taman rekreasi, atau dipinggir-pinggir jalan sebagai tanaman hias. Kadang-kadang tumbuh secara liar di antara semak-semak dan tegalan.
Tanaman ini termasuk familia Rubiaceae dan mempunyai beberapa nama asing maupun nama daerah, antara lain:
- Belanda: Kaapse Jasmijn
- Inggris: Cape Jasmine
- Sansekerta: Gandharaj
- Sumatera: Menlu Bruek, Raja Putih, Sang Klapa
- Nusa Tengara: Jempiring
- Jawa: Peciring, Cepiring, Ceplok Piring
Kaca piring termasuk tanaman perdu tegak, tingginya sekitar 0,5 - 1,5 meter. Berbunga putih cerah, tunggal, tangkai pendek, dan berbau wangi. Tabung kelopak bunga kecil, pendek, dan berusuk. Mahkota bunga menyerupai terompet, leher bunga berambut, panjang daun mahkota bunga 6 - 9 cm.
Pohon ini berdaun tunggal, duduk daun berhadapan atau berkarang tiga-tiga, serta bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk lonjong-bulat telur, bulat telur terbalik atau lanset memanjang. Pangkal daun runcing, berujung runcing, permukaan bagian atas berwarna hijau tua, dan dilapisi oleh “hars” yang mengkilat.
Tanaman ini dapat tumbuh subur di tempat-tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Juga cocok ditanam di daerah yang tingginya sekitar 400 - 600 meter di atas permukaan laut. Seandainya ditanam di tempat yang agak terlindung, kendati masih bisa hidup dan berbunga, namun hasilnya tidak sebaik di lokasi yang terbuka
SAMBUNG PUCUK
Perbanyakan kaca piring lazimnya dilakukan dengan stek batang dan pencangkokan. Tapi, tidak tertutup kemungkinan perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara sambung pucuk. Apa maksudnya?
Akhir-akhir ini para pecinta tanaman hias rela mengeluarkan uang untuk mengimpor beberapa jenis kaca piring hibrida dari Belanda. Ada yang memiliki bunga lebih besar dan lebih putih cerah. Ada pula yang tingkat kewangiannya mencolok, dan sebagainya. Nah, dengan cara sambung pucuk ini, dimaksudkan agar dalam satu pohon mempunyai beberapa jenis kaca piring. Dengan demikian, wanginya bisa bertambah dan nilai estetikanya makin cantik.
Tata cara melakukan sambung pucuk tanaman kaca piring sebagai berikut:
- Pilih cabang sehat, lurus, dan berdiameter 1 - 1,5 cm.
- Potong cabang tersebut, lalu belah ujungnya pada bagian tengah sedalam 1,5 cm sehingga membentuk celah.
- Potong sepanjang 15 cm, dan tajamkan kedua sisinya.
- Tancapkan pucuk tersebut pada celah batang bawah, hingga kedua sisi kulitnya bersinggungan.
- Ikat menggunakan tali plastik, lalu pucuk entres ditutup plastik bening selama 4 - 7 hari
- Silakan diamati: bila batang pucuk tampak hijau berarti ada tanda-tanda kehidupan, tapi bila pucuknya mengering berarti gagal.
- Plastik tutup dilepas, setelah ada tanda-tanad entres tumbuh.
PENANANAMAN DAN PEMELIHARAAN
Tanah halaman rumah diolah dan diberi pupuk kandang. Kemudian, buat lubang sedalam 30cm, dengan jarak antar-lubang 50 cm. Setelah itu, bibit yang telah siap pun bisa ditanam. Di tahap ini jangan lakukan penyiraman. Sebaiknya lakukan pemupukan, yakni berupa pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh per tanaman. Lakukan setiap 2 - 3 bulan sekali. Jika perlu, tambah dengan pupuk daun, misalnya Gandasil B dengan konsentrasi 2 gram per liter air.
Yang menjengkelkan, adanya serangan hama thrips. Dia menghisap cairan dari permukaan daun, hingga muncul bercak putih. Bercak itu akan berubah menjadi cokelat, lalu daun mati dan gugur. Tindak pengendaliannya bisa disemprot dengan insektisida, misalnya Thiodan 2 cc/liter air, atau Decis 0,5 cc/liter air.
KHASIAT DAUN
Siapa sangka dari kaca piring, terutama daun-daunnya, bisa dipakai untuk pengobatan? Mau bukti, silakan coba:
- Diabetes
Ambil saja 12 lembar daun kaca piring, kemudian direbus dalam dua gelas air. Biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Silakan diminum sekaligus, dan ulangi secara rutin setiap hari.
- Demam
Sediakan 7 lembar daun kaca piring dan satu potong gula batu. Daun itu diremas-remas dengan `segelas air, lalu saring. Tambahkan gula batu, diaduk-aduk sampai merata. Saringlah, kemudian minum hingga rasa demamnya amblas.
- Sariawan
Siapkan 7 lembar daun kaca piring, 2 sendok makan madu, dan 1 potong gula batu. Caranya, daun diremas-remas dan ditambah dengan 1 cangkir air, lalu disaring. Hasil saringan dicampur dengan madu dan gula batu, lalu diaduk sampai merata. Silakan diminum, dan dilakukan setiap 2 hari sekali.
Tanaman Hias
Post A Comment:
0 comments: