Budidaya tanaman hias tidak melulu hanya untuk kalangan menengah ke atas. Karena, hobi ini sebenarnya minim biaya dan tenaga. Kuncinya: tekun dan usaha.
budidaya tanaman hias
Tanaman hias indoor via stocksnap.io

TANAMAN HIAS  : Keindahan di sekitar kita akan terasa makin bermakna, kalau dipancarkan oleh makhluk ciptaan Tuhan pula: tanaman. Seiring tren dan perkembangan ilmu, tanaman hias kian digandrungi banyak orang dari berbagai penjuru.

Indonesia menjadi negara yang paling berpotensi untuk mengembangkan budidaya tanaman hias dalam skala yang besar. Sebab, kondisi tropis negara ini memungkinkan beragam jenis tanaman hias bisa tumbuh dengan subur.

Nah, buatmu yang ingin memulai budidaya tanaman hias, agaknya perlu beberapa persiapan terlebih dulu. Karena saat kita merawat tanaman hias, saat itu pula kita harus mengenal betul karakteristik dan cara perawatan tiap harinya.

Kira-kira, seperti apa tahap per tahap untuk memulai budidaya tanaman hias? Daripada penasaran, yuk langsung saja kita simak panduannya berikut ini. Semoga kamu suka, ya!

1. Budidaya tanaman hias sama halnya memindah habitatnya dari alam, pastikan kamu berikan media tanam yang nyaman

media tanam tanaman hias
Media tanam tanaman hias via stocksnap.io
Di habitat aslinya, alam luar yang luas dan bebas, beragam tanaman hidup dengan beragam media tanam. Ada yang hidup di tanah, menempel di pohon dan pakis, hingga yang hidup di air. Semua tergantung masing-masing karakteristik tanaman.

Tugas kita, menyiapkan media tanam yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Tujuannya, supaya tanaman yang bakal kita rawat merasa nyaman, bisa tumbuh subur, atau bahkan merasa lebih baik dari habitat aslinya.

Nah, yang harus diperhatikan adalah, macam-macam media tanam tanaman hias.

Dalam hal ini, media tersebut dibagi menjadi tiga. Pertama, media pot: pot tanah liat, pot plastik, pot pakis/kayu, pot kaleng, pot kaca. Kedua, media tanah: tanah geluh, tanah lempung, tanah pasir. Ketiga, media air: aquarium, kolam, bejana.

Sudah taukah kamu, media tanam manakah yang cocok dengan tanaman hias milikmu?

2. Pada dasarnya kita sama dengan tanaman, sama-sama butuhkan air demi berlangsungnya pertumbuhan

menyiram tanaman hias dengan rutin
Menyirami tanaman hias via stocksnap.io
Sama dengan kita, tanaman juga membutuhkan air. Air dalam tanaman, membawa mineral-mineral menuju ke daun. Di daun, mineral bersama sekumpulan gas CO2 sama-sama membuat cadangan makanan. Kemudian diedarkan ke seluruh tubuh demi berlangsungnya pertumbuhan tanaman.

Kerap kali yang terjadi, tanaman mati karena kelebihan atau kekurangan asupan air. Tanaman bisa mati karena kelebihan air, yang menyebabkan pori-pori tanah terisi air, padahal harusnya terisi udara. Karena itu, akar bakal kesulitan bernapas dan akhirnya membusuk.

Sedangkan tanaman mati karena kekurangan air, menyebabkan sedikitnya kadar air dalam sel. Padahal, air dalam sel terus-menerus menguap. Lalu, apa yang terjadi? Tidak ada lagi cadangan air yang mengakibatkan tanaman menjadi layu dan mengerut.

Sudah taukah kamu, jenis air manakah yang paling cocok untuk menyiram tanaman hias?

Jawabnya ialah air sumur. Air sumur mengandung zat dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Lalu, bagaimana dengan air hujan dan air ledeng? Baik, asalkan disimpan dalam bak yang didiamkan terlebih dulu selama 12 sampai 24 jam.

Kemudian, kamu sangat dilarang untuk menyiram tanaman menggunakan air sungai. Kalau kamu menyiram dengan air sungai, takutnya mengandung penyakit yang bisa mematikan tanaman.

Satu hal penting, saat menyirami tanaman, usahakan penyiramannya sempurna. Artinya, air bisa merata di seluruh permukaan tanah hingga semuanya basah. Kemudian, sisa-sisa airnya terbuang melewati drainase.

3. Tak melulu soal asupan air tanaman, mereka juga butuh makan lewat pemupukan

pemupukan tanaman hias,pupuk organik,pupuk buatan
Memupuk harapan tanaman hias via stocksnap.io
Proses pemupukan bisa kita ibaratkan proses memberinya asupan makanan. Tidak perlu dijelaskan, kenapa tanaman butuhkan pemupukan. Tapi yang jelas, mereka butuh zat-zat demi berlangsungnya proses kehidupan. Zat-zat pokok yang mereka butuhkan ialah unsur C, H, O, N, S, P, dan K.

Semua unsur memiliki perannya masing-masing. Unsur C, H, dan O, berperan saat tanaman mengalami fotosintesis. Unsur N, berperan untuk pembentukan protein dan menyehatkan daun. Unsur S, berperan saat proses pertumbuhan, serta bertahan melawan hama dan penyakit.

Unsur P, berperan saat pembentukan dan pembelahan sel, juga untuk pembentukan lemak dan akar. Terakhir ialah unsur K, yang melancarkan seluruh proses biologis tanaman, serta memperkuat jaringan tanaman supaya tidak rapuh. Sehingga, tidak mudah terserang penyakit.

Ada 2 (dua) jenis pupuk yang dibutuhkan, yakni pupuk organik (alami) dan pupuk anorganik (buatan).

Pupuk alami bisa diperoleh dari kotoran hewan dan sampah daun. Biasanya dicampurkan dengan tanah, baik tanah asli atau yang ada di dalam pot. Sedangkan pupuk buatan, mengandung zat-zat yang dibutuhkan tanaman, lebih banyak dibanding pupuk alami.

Pemupukan biasa dilakukan dengan dua metode, yakni ditabur di tanah atau disemprotkan di daun. Penaburan pupuk di tanah dilakukan setelah menanam, lalu ditutup tanah lagi dan disiram.

Penyemprotan pupuk di daun dilakukan dengan mengencerkan terlebih dulu pupuknya yang dicampur 10 liter air. Lalu, disemprotkan di sekitar daun dan batang tanaman.

4. Setelah diberi media dan beraneka ragam asupan, sekarang saatnya menempatkannya di tempat yang nyaman

penempatan tanaman hias,tanaman hias indoor,tanaman hias outdoor
Pencahayaan tanaman hias via stocksnap.io
Menempatkan tanaman hias sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Penempatan ini sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan berbagai persyaratan. Syukur-syukur, kalau bisa ditempatkan di tempat yang strategis, misalkan ruang tamu atau ruang kerja, untuk menambah estetika.

Persyaratan yang pertama, sebaiknya kamu perhatikan soal cahaya. Kualitas cahaya yang baik, akan memengaruhi pertumbuhan tanaman. Sebab, untuk mengubah CO2 menjadi cadangan makanan, dibutuhkan energi cahaya yang cukup.

Persyaratan yang kedua, perhatikan pula kualitas suhu di sekitarnya. Kondidi suhu yang paling baik untuk tanaman hias berada di kisaran 18 hingga 20 derajat celcius. Suhu dingin 12 hingga 15 derajat celcius juga membantu tanaman yang baru dipindahkan ke pot untuk beradaptasi.

Persyaratan yang ketiga, kamu juga wajib memperhatikan faktor kelembaban. Tempat yang lembab sangat cocok dengan beragam jenis tanaman hias. Kalau misalkan tanaman hiasmu ditempatkan di meja kerja, sering-seringlah menyemprotnya dengan air.

Persyaratan yang terakhir, pastikan kualias udara sekitar terjaga dengan baik. Kualitas udara yang baik, akan menghasilkan gas oksigen yang baik pula. Gas oksigen ini berguna membakar cadangan makanan dalam tanaman yang diubah menjadi energi untuk pertumbuhan.

5. Semuanya sudah lengkap, aman, dan juga nyaman. Kini tinggal kamu yang merawatnya dengan penuh kasih sayang

cara merawat tanaman hias
Merawat tanaman hias via stocksnap.io
Sama halnya dengan kita, tanaman hias juga butuh perawatan kesehatan. Jaga kesehatannya, kalau kamu ingin tetap melihat keindahan dan kesuburannya. Selain itu, kenali beragam hama dan penyakit tanaman hias, supaya kamu cukup lihai untuk mengatasinya.

Untuk menjaga kesehatan, kamu tidak perlu ribet dalam merawatnya. Kamu cukup memeriksa kondisi tanaman sambil menyiraminya air. Kalau tampak ada daun dan bunga yang layu dan kering, segera petik dan buang supaya tanaman tetap hijau dan segar.

TANAMAN HIAS  : Kalau tampak terlalu rimbun, kamu bisa memangkasnya dengan hati-hati. Kalau terus tumbuh rimbunannya, kamu bisa pisahkan beberapa tunas dan pilihlah satu atau dua tunas yang bagus. Sesekali, bersihkan area media tanamnya, juga semprotkan air secukupnya. Sesimpel itu.

Nah, sahabat Gohias, kali ini kamu tak perlu khawatir lagi kalau ingin memulai budidaya tanaman hias. Sebab, yang terpenting ialah kemauan kamu untuk merawatnya dengan sebaik-baiknya. Bahkan kamu rawat selayaknya keluarga kamu juga. So, selamat bercocok tanam, ya~
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: