TANAMAN AGLAONEMA : atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sri Rejeki pada tanaman hias ini juga sering disebut dengan nama sebagai Ratu Tanaman. Karena tanaman ini merupakan tanaman hias yang mudah untuk dipelihara dan memiliki banyak manfaat. Dengan keindahan tanaman aglaonema ini membuat hampir setiap orang akan terpukau dan terpikat oleh corak dan warnanya.
Tanaman Aglaonema ini merupakan tanaman khas Asia Tenggara, Aglaonema yang berasal dari bahasa Yunani ( Aglos ) yang artinya sinar dan ( Nema ) yang artinya benang, secara harfiah Aglaonema yang berarti benang yang bersinar.
Klasifikasi Tanaman Aglaonema
Dan cara menanam yang lainnya bisa dilakukan dengan teknik merangsang tanaman induk, teknik ini dilakukan dengan mengeluarkan tunas yang baru, antara satu pucuknya nanti, anda akan bisa mendapatkan dua hingga tiga anakan yang baru, anakan yang berasal dari potongan pucuk ini tentunya akan bisa menjadi bibit yang baik setelah memiliki lima hingga dengan tujuh daun.
Untuk tahap bercocok tanam dengan menggunakan pucuk yang maskimal bisa juga anda lakukan, caranya yakni pilih tanaman Aglaonema dewasa yang sudah memiliki 8 hingga dengan 10 helai daun. Kondisi tanaman yang anda tanam harus dalam keadaan dewasa dan kokoh. Kemudian jangan lupa untuk memberikan pupuk kepada tanaman ini saat proses penanaman berlangsung.
Pertama siapkan media untuk memotong pucuk tersebut misalnya pisau, atau alat pengorek, kemudian koreklah media yang digunakan untuk meilihat kondisi akar apakah kondisinya kuat atau tidak untuk criteria akar yang dipilih pada dasarnya memang harus kuat.
Tips Menanam Aglaonema Secara Baik
Untuk tanaman Aglaonema ini harus ditanam dicampuran seperti :
Pada bagian bonggol yang anda potong pastikan untuk mengoles antiseptic pada potongan tersebut agar bisa menutupi luka pada tanaman yang satu ini.
Kemudian siramlah aglaonema ini dengan secara teratur dan pastikan anda meletakkannya di tempat yang teduh tanaman ini memang lebih menyukai tempat yang teduh dibandingkan dengan tempat yang kering tunas baru yang anda inginkan nantinya akan muncul dalam kurun waktu kira-kira satu bulan.
Demikianlah pembahasan tentang Ini Dia, Peluang Usaha Dengan Budidaya Tanaman Aglaonema ini semoga bisa menjadi inspirasi anda yang ingin usaha di tanaman Aglaonema, selamat mencoba terima kasih.
TANAMAN AGLAONEMA : Setelah mendapat bibit berkualitas, selanjutnya mencari lokasi tepat agar Srirejeki itu bisa tumbuh prima. Bila ada ruang kosong dan sedikit dana, sebaiknya dibangun rumah plastik. Tujuannya agar pemberian air terkontrol. Artinya, tanaman hanya menerima air dari penyiraman. Ditempat terbuka, turunnya hujan sulit dikontrol. Akibatnya pada musim hujan, kelembaban disekitar tanaman menjadi lembab. Akibatnya penyakit merajalela. Tanaman kesayanganpun menjadi sasaran serangan.
Di tempat ternaung, kelembaban terkontrol sehingga mengurangi keberadaan atau akibat serangan penyakit. Selain itu, titik hujan juga bisa membuat daun merunduk bahkan daun jadi sobek atau patah. Pemakaian jaring peneduh, hanya sekedar mengurangi intensitas sinar matahari sehingga menjadi teduh. Namun tidak bisa mengurangi terpaan air hujan. Namun bila keterbatasan dana, cukup banyak pecinta yang meletakkan koleksi aglao ditempat terbuka. Tanamannya pun tetap tumbuh dengan baik. Tentu saja ada persyaratan yang harus dipenuhi. Pot mempunyai banyak lubang agar sirkulasi udara dan air berlangsung lancar. Kalau tidak, koleksi bakal sulit tumbuh prima karena dihadang penyakit.
Pencahayaan perlu diperhatikan. Aglaonema merupakan tanaman daun yang anti pada sinar matahari langsung. Kebutuhan cahaya minim, hanya maksimum 40 %. Bila lebih, daun akan keriput, pudar, daun terbakar, hingga akhirnya mati. Untuk mengatasi bisa dipakai net untuk meneduhkan. Biasanya yang tersedia dipasaran hanya 55 %, 65 % dan 75 %. Namun dengan naungan seperti itu, pada musim panas, tetap belum memadai. Sehingga pada umumnya pekebun memasang 2 rangkap. Ada pula yang memasang net 90 % karena lebih teduh sehingga tidak harus memasang dobel. Paranet khusus ini biasanya digunakan oleh petambak udang.
Di areal itu, maka idealnya sinar matahari berkisar 28°C – 30°C. Bila suhu lebih dari itu, biasanya diatasi dengan melakukan penyiraman. Idealnya tanaman menerima sinar matahari secara merata. Bila hanya satu sisi yang menerima sinar, maka arah tumbuh daun tidak seragam. Daun yang berada atau muncul di bagian yang kurang cahaya akan tumbuh lebih tinggi ketimbang yang menerima sinar lebih banyak. Arah daunpun hanya satu arah, sehingga sosok tanaman tidak kompak. Kalaupun keterbatasan tempat menjadi penyebab, maka pemilik harus sering melakukan pemutaran tanaman agar bisa tumbuh kompak. Tinggi naungan 3 -4 m dari permukaan tanah.
Kelembaban diharapkan rendah, atau berkisar 30 % – 60 %. Untuk mendapatkan kelembaban ideal itu, ada beberapa hobiis yang melengkapi rumah plastik dengan kipas angin. Tujuannya agar sirkulasi udara berjalan dengan baik. Demikian pula dengan titik air diudara sehingga kelembaban jadi rendah. Penyakitpun diharapkan enyah ‘tertiup’.
Namun ternyata, kipas angin yang terus menerus aktif membuat tanaman dan medianya kekeringan. Agar tanaman tidak mengalami kekeringan maka dilakukan penyiraman lebih sering. Kalau kelamaan atau keseringan menerima udara panas, maka pada pinggir dan ujung daun jadi cokelat.
Media
Setelah mendapatkan bibit dan lokasi atau rumah yang tepat, pemilik segera mempersiapkan media tanam. Ada berbagai bahan yang bisa dipilih. Misalnya sekam bakar, cacahan pakis oven, humus kaliandra, pasir Malang dan coco-peat. Bahan lainpun bisa dipakai, bila lebih mudah diperoleh. Bahan-bahan itu kemudian dicampur. Komposisi masing-masing bahan biasanya dibuat berdasarkan lingkungan. Bila agak lembab, maka komponen yang bersifat porous dipakai lebih banyak. Sedangkan bila daerah kering, ditambahkan bahan yang menyerap air bisa lebih banyak. Salah satu komposisi yang bisa dipakai, yaitu dengan perbandingan 1:1:1:1:1. Artinya setiap bahan perbandingannya sama.
Namun sebelum mencampur, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, terutama untuk bahan kaliandra dan coco-peat. Kedua bahan itu direndam 2 – 4 minggu. Air yang digunakan diberi fungisida, atau sedikit dolomite. Setelah diaduk, media direndam. Bila digunakan 2 – 4 minggu kemudian, bahan itu diangkat lalu dibilas hingga bebas dari fungisida. Setelah ditiriskan, media siap dicampur. Bahan lain bisa langsung dipakai. Tambahkan sedikit zeolit yang membantu porositas. Campuran media itupun siap dipakai.
Pilih wadah atau pot yang seukuran dengan bola akar. Pemilihan juga didasari oleh sifat tanaman. Untuk jenis bongsor, gunakan pot lebih besar karena potensi bola akar yang dihasilkan besar. Contohnya Widuri dan Hot Lady. Sedangkan Legacy atau Lipstick bisa menggunakan pot kecil karena bola akar juga kecil. Wadah itu kemudian dilubangi agar sirkulasi air dan udara lancar. Tidak ada patokan khusus baik jumlah atau ukuran. Pada pot besar, dibuat lubang besar dan banyak. Bila sebelumnya hanya 3 – 6 buah lubang, maka perlu dibuat 10 – 15 lubang. Sebagian didasar pot sebagian didinding pot. Dengan lubang lebih banyak, sehingga meski sering disiram, tidak akan membahayakan tanaman.
Untuk menanam, pot diisi dengan media hingga sepertiga bagian. Tidak perlu memasukkan Styrofoam sebab berpotensi merusak akar saat ditembus. Masukkan batang di media dan timbun. Setelah itu ditimbun lagi hingga 1/3 bagian. Lalu masukkan pupuk slow release (maksudnya setelah pot terisi 2/3 bagian). Pupuk ini merupakan sumber hara utama tanaman.
Pemupukan
Meski telah disediakan cadangan hara dari pupuk lambat urai dan humus kaliandra, tetapi, sebaiknya tanaman tetap diberikan asupan tambahan. Bisa dipilih pupuk kimia yang diberikan lewat akar atau daun. Frekuensi pemberian bisa dilakukan per 2 hari atau per 2 minggu. Dosis pemakaian 2 hari yaitu 1/5 dosis anjuran. Sedangkan yang diberikan per 2-4 minggu, dosisnya sesuai anjuran.
Sebenarnya bila diberikan per 2 hari, mempunyai resiko tanaman cepat jenuh. Biasanya ditandai dengan munculnya tepung-tepung putih dipinggir daun. Bila itu terjadi, sebaiknya daun disemprot sehingga tepung itu hilang. Sebaiknya akar juga harus dimanfaatkan menyerap hara dengan memberikan larutan pupuk lewat tanah dengan mengocor. Gunakan beberapa pupuk secara bergantian. Selain pupuk juga diberikan fungisida dan bakterisida. Contoh larutan Super Thrive + Growmore + Baktosin. Ulangi setiap bulan.
Pada lingkungan kering serangan hama dan penyakit relatif kurang. Namun, ada saja penyakit yang biasa menyerang, terutama mealy bug dan kutu putih. Binatang-binatang itu cukup lihai dengan memanfaatkan saluran pelepah daun untuk bersembunyi. Agar pestisida yang diberikan efektif, maka kocor racun itu dari atas, dengan demikian, sela-sela daun juga diisi racun sehingga musuh tanaman itu ‘enyah’.
Penyiraman
Aglaonema sebenarnya tanaman yang suka air. Jadi penyiraman bisa dilakukan pagi – sore hari, bahkan pada siang bolong pun bisa disiram untuk menurunkan suhu. Selain media dibuat porous, bagian yang disiram pun hanya daun. Pengguyuran media atau tanaman dilakukan hanya bila media amat kering. Biasanya dilakukan setiap 5 – 7 hari, tergantung kondisi media. Biasanya, pemberian air secara tepat dapat merangsang agar daun tumbuh optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
Penggantian Pot
Pohon besar yang (mungkin maksudnya ‘jangan’) terlalu sering dibongkar karena riskan putus akar. Bahkan bila hanya akan memisahkan anak, tidak perlu membongkar tanaman, tetapi dengan menggali sehingga bagian yang akan dipotong. Tujuan utama pengantian pot agar akar leluasa bergerak. Biasanya dilakukan karena bola akar sudah padat. Media yang padat menghalangi pembentukan anakan. Selain mengganti pot, biasanya diiringi dengan memisahkan anakan. Dan mengganti media baru. Proses ini dilakukan setiap 6 – 12 bulan, tergantung kondisi tanaman. Media yang digunakan sama dengan sebelumnya, hanya lebih baru. Biasanya, media itu dibuat membumbung. Tujuannya merangsang pembentukan akar. Bila batang atau pangkal batang dipenuhi akar, memudahkan untuk perbanyakan lewat stek. Sebab stek batang itu mudah dan cepat membentuk tunas karena mempunyai kemampuan menyerap hara. Namun ada batasan kedalaman, yaitu maksimal 8 ruas, terdiri dari 4 ruas tanpa daun dan 4 ruas dengan daun.
Perbanyakan
Ada beberapa teknik perbanyakan Aglaonema. Diantaranya lewat pemisahan anakan. Stek dan cangkok. Perbanyakan dengan stek ada beberapa cara. Ada cara memotong dengan 1 ruas atau lebih. Perbanyakan cara ini dianggap paling riskan karena gampang mati. Namun, dengan mengikuti kiat berikut, semoga bisa berhasil.
Pohon sehat – Siapkan indukan yang sehat, minimal memiliki 15 daun dan sehat. Indukan yang sakit akan mengakibatkan tingkat keberhasilan lebih rendah.
Peralatan Yang Dibutuhkan – Siapkan peralatan pisau, fungisida, pot dan media untuk perbanyakan.
Korek Lubang – Korek media untuk menentukan tempat memotong.
Potong Batang – Potong batang dengan menyisakan 1-2 lembar daun untuk bonggol.
Hasil Pemotongan – Hasil pemotongan menyisakan bahan yang masih panjang.
Olesi Fungisida – Olesi luka di bonggol dan sisa potongan agar bebas dari busuk.
Potong Sisa Potongan – Potong lagi sisa potongan itu menjasi beberapa bagian dengan memotong 1 – 2 ruas.
Hasil Cacah – Dari 1 pohon diperoleh 8 bibit baru.
Tanam di Pot Kecil – Bibit langsung ditanam di pot kecil.
Siram Air Bersih – Siram dengan air agar lembab.
Satu Bulan Bertunas – Bibit diletakkan ditempat aman, dan bertunas 1 bulan kemudian. Anakan itu bisa dipisahkan 2 – 3 bulan kemudian, Saat itu akar sudah cukup banyak. Setelah ditanam, diperoleh individu baru lagi.
Persiapan Kontes
Untuk persiapan kontes, perlu persiapan beberapa bulan sebelumnya. Bahkan bisa sampai 1 tahun. Dimulai dengan melakukan pengaturan anakan agar kelak tumbuh rimbun. Proses itu dilakukan sekaligus untuk mengganti pot dan media. Anakan yang tidak tumbuh merata pada sisi tertentu diarahkan sehingga mengelilingi induk. Biasanya anakan itu muncul sesuai dengan arah daun yang melingkar seperti spiral. Setelah besar, sosok keseluruhan jadi kompak. Daun-daun yang tertekuk karena banyaknya daun diarahkan agar lurus. Bila perawatan diatas diterapkan, tanaman akan tumbuh optimal. Sehari sebelum hari H, daun dan batang dibersihkan dari kotoran yang mungkin melekat. Tanaman disemprot dengan Vit B1 untuk memperkuat ketahanan.
Ini Dia, Peluang Usaha Dengan Budidaya Tanaman Aglaonema
Sehingga tingginya peminat para pecinta tanaman hias dalam mencari dan mengoleksi tanaman aglaonema ini, serta pengembangbiakan dan pemeliharaan tanaman yang cenderung mudah dan dapat dijadikan oleh peluang bisnis. Orang-orang yang melihat sebagai peluang dapat melakukan usaha bisnis jual beli dan membudidayakan tanaman aglaonema ini.Tanaman Aglaonema ini merupakan tanaman khas Asia Tenggara, Aglaonema yang berasal dari bahasa Yunani ( Aglos ) yang artinya sinar dan ( Nema ) yang artinya benang, secara harfiah Aglaonema yang berarti benang yang bersinar.
Klasifikasi Tanaman Aglaonema
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida
- Subkelas : Base monocots
- Ordo : Alismatales
- Family : Araceae
- Subfamily : Aroideae
- Suku / Genus : Aglaonemateae
Syarat Tumbuh Tanaman Aglaonema
- Agar pertumbuhan optimal ialah lokasi ( yang teduh dengan pencahayaan terbatas )
- Daerah yang memiliki ketinggian 300 – 400 m diatas permukaan laut ( tidak memutup kemungkinan juga dapat tumbuh didataran rendah )
- Memiliki intensitas sinar matahari berkisar antara 10-30%
- Memiliki kelembapan 50 – 70%
- Memiliki suhu 28 – 30 derajat Celsius pada siang hari dan pada malam hari 20 – 22 derajat celcius dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik.
Cara Menanam Aglaonema
Cara tanam aglaonema ini pertama langkah untuk budidaya bisa dilakukan dengan cara menanam bonggolnya, caranya ambil saja satu bonggol yang bisa anda peroleh dari anakan yang baru tanaman aglaonema ini sebanyak dua hingga tiga anakan saja, setelah mencapai 6 bulan berlalu anda bisa langsung memisahkan anakan baru tersebut dari induknya.Dan cara menanam yang lainnya bisa dilakukan dengan teknik merangsang tanaman induk, teknik ini dilakukan dengan mengeluarkan tunas yang baru, antara satu pucuknya nanti, anda akan bisa mendapatkan dua hingga tiga anakan yang baru, anakan yang berasal dari potongan pucuk ini tentunya akan bisa menjadi bibit yang baik setelah memiliki lima hingga dengan tujuh daun.
Untuk tahap bercocok tanam dengan menggunakan pucuk yang maskimal bisa juga anda lakukan, caranya yakni pilih tanaman Aglaonema dewasa yang sudah memiliki 8 hingga dengan 10 helai daun. Kondisi tanaman yang anda tanam harus dalam keadaan dewasa dan kokoh. Kemudian jangan lupa untuk memberikan pupuk kepada tanaman ini saat proses penanaman berlangsung.
Pemberian Pupuk Pada Bunga Aglaonema
Untuk memberikan pupuk juga bisa ditingkatkan pada saat penanamana berlangsung selama 2 sampai 3 minggu, untuk lebih jelasnya cara melakukan pemotongan pucuk silakan anda mengikuti langkah berikut ini :Pertama siapkan media untuk memotong pucuk tersebut misalnya pisau, atau alat pengorek, kemudian koreklah media yang digunakan untuk meilihat kondisi akar apakah kondisinya kuat atau tidak untuk criteria akar yang dipilih pada dasarnya memang harus kuat.
- Kedua batang dari tumbuhan aglaonema ini harus dipotong dan disisikan satu daun pada bonggol tanaman induknya. Hal ini penting supaya induk masih bisa tetap berfotosintesis dan menghasilkan tanaman. Ini akan sangat berguna untuk menghasilkan tunas yangb baru yang muncul nantinya.
Tips Menanam Aglaonema Secara Baik
Untuk tanaman Aglaonema ini harus ditanam dicampuran seperti :
- Tanah sekam
- Pasir malang
- Humus
- Dan pakis
- Dengan perbandingan rasio 1:5:2:2
Pada bagian bonggol yang anda potong pastikan untuk mengoles antiseptic pada potongan tersebut agar bisa menutupi luka pada tanaman yang satu ini.
Kemudian siramlah aglaonema ini dengan secara teratur dan pastikan anda meletakkannya di tempat yang teduh tanaman ini memang lebih menyukai tempat yang teduh dibandingkan dengan tempat yang kering tunas baru yang anda inginkan nantinya akan muncul dalam kurun waktu kira-kira satu bulan.
Tahap Pemeliharaan Aglaonema
Untuk memelihara tanaman aglaonema ini tidaklah sulit, pastikan memelihara tanaman ini di kelembapan suhu yang stabil, dengan memberikaan tempat yang baik untuk dapat tumbuh, aglaonema akan bisa menjadi tanaman hias yang bagus untuk dimanfaatkan nantinya. Anda juga harus melakukan langkah pemeliharaan dengan cara membungkus tanaman yang kuat dengan menggunakan bungkus plastic. Ini akan berguna untuk menyeleksi mana tanaman aglaonema yang memiliki bibit unggul atau akar yang kuat.Cara Mendapatkan Hasil Aglaonema Yang Maksimal
Sebagai salah satu komoditas bisnis, tanaman aglaonema ini merupakan salah satu pilihan yang sangat tepat untuk dibudidayakan, menggandakan pemberian pupuk untuk tanaman ini juga menjadi tahap pemeliharaan yang harus anda lakukan. Terutama sebelum pemotongan pucuk berlangsung, cara memilih akar yang kokoh juga bisa dilihat dari penampakan akarnya yang berwarna putih, gemuk dan tidak busuk.Demikianlah pembahasan tentang Ini Dia, Peluang Usaha Dengan Budidaya Tanaman Aglaonema ini semoga bisa menjadi inspirasi anda yang ingin usaha di tanaman Aglaonema, selamat mencoba terima kasih.
TANAMAN AGLAONEMA : Membuat bunga aglaonema tampil menarik-Agar tanaman tetap tampil memikat, ada cara khusus yang harus kita lakukan untuk membuat tampilan tanaman tetap memikat dan tetap tampil cantik.
Biasanya, tanaman aglaonema melakukan perawatan yang rutin setiap hari nya hanya untuk tampil lebih menarik.
Mempercantik tanaman aglaonema dengan menggunakan pot hias sudah merupakan hal yang sudah biasa dilakukan oleh pencinta tanaman aglaonema ini. Biasanya mereka mempercantik tanaman aglaonema ini menggunakan pot yang bervariasi.Membuat Bunga Aglaonema Tampil Menarik
Berbagai macam jenis pot yang tersedia di toko-toko tanaman yang siap di jadikan pelengkap hiasan tanaman aglaonema.
Jenis pot tersebut sangat beragam, mulai dari pot dari pelastik, pot dari tanah, pot dari keramik. Bentuk nya bermacam-macam sesuai dengan harga jual nya. Semakin indah bentuk nya, semakin tinggi pula nilai jual nya.
Tanaman jenis aglaonema ini akan sangat memikat apabila di padukan dengan pot yang indah juga. Tanaman beserta pot nya ini akan terlihat memikat apabila di letakkan di teras rumah atau di bagian sudut rumah.
Agar tanaman tetap tampil menarik, kita harus pandai-pandai merubah penampilan tanaman tersebut menjadi sesuatu yang tidak terbayang kan sebelumnya.
Biasanya yang membuat sosok tanaman aglaonema menjadi menarik ialah bentuk dan ukurannya, tanaman aglaonema yang bersosok mini memang sangat menarik dan pada saat ini banyak di gemari oleh masyarakat luas.
Kita harus melakukan perlakuan khusus agar daun pada tanaman aglaonema tetap mulus dan bersih. Berikut ini ialah perlakuan khusus yang untuk mendapatkan daun aglaonema yang mulus :
Biasanya, tanaman aglaonema melakukan perawatan yang rutin setiap hari nya hanya untuk tampil lebih menarik.
Mempercantik aglaonema menggunakan pot
Mempercantik tanaman aglaonema dengan menggunakan pot hias sudah merupakan hal yang sudah biasa dilakukan oleh pencinta tanaman aglaonema ini. Biasanya mereka mempercantik tanaman aglaonema ini menggunakan pot yang bervariasi.Membuat Bunga Aglaonema Tampil Menarik
Berbagai macam jenis pot yang tersedia di toko-toko tanaman yang siap di jadikan pelengkap hiasan tanaman aglaonema.
Jenis pot tersebut sangat beragam, mulai dari pot dari pelastik, pot dari tanah, pot dari keramik. Bentuk nya bermacam-macam sesuai dengan harga jual nya. Semakin indah bentuk nya, semakin tinggi pula nilai jual nya.
Tampil memikat
Tanaman jenis aglaonema ini akan sangat memikat apabila di padukan dengan pot yang indah juga. Tanaman beserta pot nya ini akan terlihat memikat apabila di letakkan di teras rumah atau di bagian sudut rumah.
Tampil menarik
Agar tanaman tetap tampil menarik, kita harus pandai-pandai merubah penampilan tanaman tersebut menjadi sesuatu yang tidak terbayang kan sebelumnya.
Biasanya yang membuat sosok tanaman aglaonema menjadi menarik ialah bentuk dan ukurannya, tanaman aglaonema yang bersosok mini memang sangat menarik dan pada saat ini banyak di gemari oleh masyarakat luas.
Lakukan perlakuan khusus agar mendapatkan daun yang mulus
Kita harus melakukan perlakuan khusus agar daun pada tanaman aglaonema tetap mulus dan bersih. Berikut ini ialah perlakuan khusus yang untuk mendapatkan daun aglaonema yang mulus :
Lokasi perawatan
Lokasi perawatan harus diutamakan agar pertumbuhan tanaman lancar dan tidak terhambat. Lokasi perawatan terbaik ialah lokasi yang terkena sinar matahari penuh. Jika lokasi tempat perawatan tidak steril maka tanaman tidak akan medapatkan daun yang mulus.Zat hara memadai
Pemberian zat hara harus memadai dan sesuai dengan kebutuhan tanaman aglaonema tersebut. Pupuk yang diberikan untuk jenis tanaman ini harus sesuai dengan dosis anjuran. Agar mendapatkan daun yang mulus pupuk Npk yang diberikan harus dengan perbandingan yang sama rata.Cara Membuat Daun Aglaonema Mengkilat Indah
TANAMAN AGLAONEMA : Cara membuat daun aglaonema mengkilat indah-Agar daun pada tanaman aglaonema ini tetap tampil mulus, maka kita harus memberikan cairan yang membuat warna daun aglaonema menjadi berkilau dan terlihat sangat memikat.
Untuk membuat daun tanaman aglaonema ini berkilau cara nya sangat mudah, hanya dengan menyemprotkan dan mengolesi daun dengan menggunakan cairan khusus yang di celupkan pada kain kecil.
Pemberian cairan khusus ini tidak boleh dilakukan terlalu banyak, karena sesuatu yang berlebihan pasti akan menghasilkan sesuatu hal yang tidak baik.Cara Membuat Daun Aglaonema Mengkilat Indah
Cairan khusus ini hanya di berikan 2 hari sekali saja, jika diberikan setiap hari, daun aglaonema bukan semakin berkilau, bahkan daun akan mengalami kelayuan.
Cairan untuk membuat daun aglaonema berkilau bisa di dapatkan di toko-toko pertanian terdekat. Sebelum melakukan pengelapan pada daun tanaman, kita harus menyiram tanaman dengan air bersih terlebih dahulu.
Air yang digunakan untuk penyiraman tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu banyak maka cairan khusus yang di berikan tidak akan lengket.
Tampilan tanaman aglaonema menjadi kompak dan simetris apabila tanaman di lakukan perawatan dengan baik dan benar.
Tampilan yang kompak dapat membuat suasana tanaman menjadi ramai dan semakin menarik. Semakin lebat daun yang tumbuh, maka semakin tinggi pangkat dari tanaman aglaonema tersebut.
Agar tanaman dapat tampil kompak, maka kita harus meletakkan tanaman tersebut di tempat yang panas tetapi tidak terlalu panas.
Agar tanaman dapat tampil menjadi simetris, hal yang harus kita lakukan ialah memutar posisi pot 210 derjat selama 5 hari sekali. Kita harus meletakkan arah tanaman secara bolak balik, agar simetrsi tersebut menjadi sama rata.
Jika pada saat proses pembentukan simetris, tanaman tidak dilakukan bolak balik maka proses simetris dipastikan akan gagal karena tidak mengikuti prosedur yang ada.
Kita dapat melihat hasil dari proses nya tersebut pada waktu setelah satu bulan dilakukannya perawatan nya tersebut.
Sebelum itu, kita harus rajin melihat kondisi tanaman. Jangan sampai ada hama yang mengganggu proses pembentukan daun simetris tersebut. Hasil tanaman simetris ini akan terlihat cantik dan bernilai jual yang sangat tinggi.
Untuk membuat daun tanaman aglaonema ini berkilau cara nya sangat mudah, hanya dengan menyemprotkan dan mengolesi daun dengan menggunakan cairan khusus yang di celupkan pada kain kecil.
Pemberian cairan khusus ini tidak boleh dilakukan terlalu banyak, karena sesuatu yang berlebihan pasti akan menghasilkan sesuatu hal yang tidak baik.Cara Membuat Daun Aglaonema Mengkilat Indah
Cairan khusus ini hanya di berikan 2 hari sekali saja, jika diberikan setiap hari, daun aglaonema bukan semakin berkilau, bahkan daun akan mengalami kelayuan.
Cairan untuk membuat daun aglaonema berkilau bisa di dapatkan di toko-toko pertanian terdekat. Sebelum melakukan pengelapan pada daun tanaman, kita harus menyiram tanaman dengan air bersih terlebih dahulu.
Air yang digunakan untuk penyiraman tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu banyak maka cairan khusus yang di berikan tidak akan lengket.
Daun Tampil kompak dan simetris Indah
Tampilan tanaman aglaonema menjadi kompak dan simetris apabila tanaman di lakukan perawatan dengan baik dan benar.
Tampilan yang kompak dapat membuat suasana tanaman menjadi ramai dan semakin menarik. Semakin lebat daun yang tumbuh, maka semakin tinggi pangkat dari tanaman aglaonema tersebut.
Agar tanaman dapat tampil kompak, maka kita harus meletakkan tanaman tersebut di tempat yang panas tetapi tidak terlalu panas.
Agar tanaman dapat tampil menjadi simetris, hal yang harus kita lakukan ialah memutar posisi pot 210 derjat selama 5 hari sekali. Kita harus meletakkan arah tanaman secara bolak balik, agar simetrsi tersebut menjadi sama rata.
Jika pada saat proses pembentukan simetris, tanaman tidak dilakukan bolak balik maka proses simetris dipastikan akan gagal karena tidak mengikuti prosedur yang ada.
Kita dapat melihat hasil dari proses nya tersebut pada waktu setelah satu bulan dilakukannya perawatan nya tersebut.
Sebelum itu, kita harus rajin melihat kondisi tanaman. Jangan sampai ada hama yang mengganggu proses pembentukan daun simetris tersebut. Hasil tanaman simetris ini akan terlihat cantik dan bernilai jual yang sangat tinggi.
Lingkungan Tumbuh
TANAMAN AGLAONEMA : Setelah mendapat bibit berkualitas, selanjutnya mencari lokasi tepat agar Srirejeki itu bisa tumbuh prima. Bila ada ruang kosong dan sedikit dana, sebaiknya dibangun rumah plastik. Tujuannya agar pemberian air terkontrol. Artinya, tanaman hanya menerima air dari penyiraman. Ditempat terbuka, turunnya hujan sulit dikontrol. Akibatnya pada musim hujan, kelembaban disekitar tanaman menjadi lembab. Akibatnya penyakit merajalela. Tanaman kesayanganpun menjadi sasaran serangan.
Di tempat ternaung, kelembaban terkontrol sehingga mengurangi keberadaan atau akibat serangan penyakit. Selain itu, titik hujan juga bisa membuat daun merunduk bahkan daun jadi sobek atau patah. Pemakaian jaring peneduh, hanya sekedar mengurangi intensitas sinar matahari sehingga menjadi teduh. Namun tidak bisa mengurangi terpaan air hujan. Namun bila keterbatasan dana, cukup banyak pecinta yang meletakkan koleksi aglao ditempat terbuka. Tanamannya pun tetap tumbuh dengan baik. Tentu saja ada persyaratan yang harus dipenuhi. Pot mempunyai banyak lubang agar sirkulasi udara dan air berlangsung lancar. Kalau tidak, koleksi bakal sulit tumbuh prima karena dihadang penyakit.
Pencahayaan perlu diperhatikan. Aglaonema merupakan tanaman daun yang anti pada sinar matahari langsung. Kebutuhan cahaya minim, hanya maksimum 40 %. Bila lebih, daun akan keriput, pudar, daun terbakar, hingga akhirnya mati. Untuk mengatasi bisa dipakai net untuk meneduhkan. Biasanya yang tersedia dipasaran hanya 55 %, 65 % dan 75 %. Namun dengan naungan seperti itu, pada musim panas, tetap belum memadai. Sehingga pada umumnya pekebun memasang 2 rangkap. Ada pula yang memasang net 90 % karena lebih teduh sehingga tidak harus memasang dobel. Paranet khusus ini biasanya digunakan oleh petambak udang.
Di areal itu, maka idealnya sinar matahari berkisar 28°C – 30°C. Bila suhu lebih dari itu, biasanya diatasi dengan melakukan penyiraman. Idealnya tanaman menerima sinar matahari secara merata. Bila hanya satu sisi yang menerima sinar, maka arah tumbuh daun tidak seragam. Daun yang berada atau muncul di bagian yang kurang cahaya akan tumbuh lebih tinggi ketimbang yang menerima sinar lebih banyak. Arah daunpun hanya satu arah, sehingga sosok tanaman tidak kompak. Kalaupun keterbatasan tempat menjadi penyebab, maka pemilik harus sering melakukan pemutaran tanaman agar bisa tumbuh kompak. Tinggi naungan 3 -4 m dari permukaan tanah.
Kelembaban diharapkan rendah, atau berkisar 30 % – 60 %. Untuk mendapatkan kelembaban ideal itu, ada beberapa hobiis yang melengkapi rumah plastik dengan kipas angin. Tujuannya agar sirkulasi udara berjalan dengan baik. Demikian pula dengan titik air diudara sehingga kelembaban jadi rendah. Penyakitpun diharapkan enyah ‘tertiup’.
Namun ternyata, kipas angin yang terus menerus aktif membuat tanaman dan medianya kekeringan. Agar tanaman tidak mengalami kekeringan maka dilakukan penyiraman lebih sering. Kalau kelamaan atau keseringan menerima udara panas, maka pada pinggir dan ujung daun jadi cokelat.
Media
Setelah mendapatkan bibit dan lokasi atau rumah yang tepat, pemilik segera mempersiapkan media tanam. Ada berbagai bahan yang bisa dipilih. Misalnya sekam bakar, cacahan pakis oven, humus kaliandra, pasir Malang dan coco-peat. Bahan lainpun bisa dipakai, bila lebih mudah diperoleh. Bahan-bahan itu kemudian dicampur. Komposisi masing-masing bahan biasanya dibuat berdasarkan lingkungan. Bila agak lembab, maka komponen yang bersifat porous dipakai lebih banyak. Sedangkan bila daerah kering, ditambahkan bahan yang menyerap air bisa lebih banyak. Salah satu komposisi yang bisa dipakai, yaitu dengan perbandingan 1:1:1:1:1. Artinya setiap bahan perbandingannya sama.
Namun sebelum mencampur, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, terutama untuk bahan kaliandra dan coco-peat. Kedua bahan itu direndam 2 – 4 minggu. Air yang digunakan diberi fungisida, atau sedikit dolomite. Setelah diaduk, media direndam. Bila digunakan 2 – 4 minggu kemudian, bahan itu diangkat lalu dibilas hingga bebas dari fungisida. Setelah ditiriskan, media siap dicampur. Bahan lain bisa langsung dipakai. Tambahkan sedikit zeolit yang membantu porositas. Campuran media itupun siap dipakai.
Pilih wadah atau pot yang seukuran dengan bola akar. Pemilihan juga didasari oleh sifat tanaman. Untuk jenis bongsor, gunakan pot lebih besar karena potensi bola akar yang dihasilkan besar. Contohnya Widuri dan Hot Lady. Sedangkan Legacy atau Lipstick bisa menggunakan pot kecil karena bola akar juga kecil. Wadah itu kemudian dilubangi agar sirkulasi air dan udara lancar. Tidak ada patokan khusus baik jumlah atau ukuran. Pada pot besar, dibuat lubang besar dan banyak. Bila sebelumnya hanya 3 – 6 buah lubang, maka perlu dibuat 10 – 15 lubang. Sebagian didasar pot sebagian didinding pot. Dengan lubang lebih banyak, sehingga meski sering disiram, tidak akan membahayakan tanaman.
Untuk menanam, pot diisi dengan media hingga sepertiga bagian. Tidak perlu memasukkan Styrofoam sebab berpotensi merusak akar saat ditembus. Masukkan batang di media dan timbun. Setelah itu ditimbun lagi hingga 1/3 bagian. Lalu masukkan pupuk slow release (maksudnya setelah pot terisi 2/3 bagian). Pupuk ini merupakan sumber hara utama tanaman.
Pemupukan
Meski telah disediakan cadangan hara dari pupuk lambat urai dan humus kaliandra, tetapi, sebaiknya tanaman tetap diberikan asupan tambahan. Bisa dipilih pupuk kimia yang diberikan lewat akar atau daun. Frekuensi pemberian bisa dilakukan per 2 hari atau per 2 minggu. Dosis pemakaian 2 hari yaitu 1/5 dosis anjuran. Sedangkan yang diberikan per 2-4 minggu, dosisnya sesuai anjuran.
Sebenarnya bila diberikan per 2 hari, mempunyai resiko tanaman cepat jenuh. Biasanya ditandai dengan munculnya tepung-tepung putih dipinggir daun. Bila itu terjadi, sebaiknya daun disemprot sehingga tepung itu hilang. Sebaiknya akar juga harus dimanfaatkan menyerap hara dengan memberikan larutan pupuk lewat tanah dengan mengocor. Gunakan beberapa pupuk secara bergantian. Selain pupuk juga diberikan fungisida dan bakterisida. Contoh larutan Super Thrive + Growmore + Baktosin. Ulangi setiap bulan.
Pada lingkungan kering serangan hama dan penyakit relatif kurang. Namun, ada saja penyakit yang biasa menyerang, terutama mealy bug dan kutu putih. Binatang-binatang itu cukup lihai dengan memanfaatkan saluran pelepah daun untuk bersembunyi. Agar pestisida yang diberikan efektif, maka kocor racun itu dari atas, dengan demikian, sela-sela daun juga diisi racun sehingga musuh tanaman itu ‘enyah’.
Penyiraman
Aglaonema sebenarnya tanaman yang suka air. Jadi penyiraman bisa dilakukan pagi – sore hari, bahkan pada siang bolong pun bisa disiram untuk menurunkan suhu. Selain media dibuat porous, bagian yang disiram pun hanya daun. Pengguyuran media atau tanaman dilakukan hanya bila media amat kering. Biasanya dilakukan setiap 5 – 7 hari, tergantung kondisi media. Biasanya, pemberian air secara tepat dapat merangsang agar daun tumbuh optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
Penggantian Pot
Pohon besar yang (mungkin maksudnya ‘jangan’) terlalu sering dibongkar karena riskan putus akar. Bahkan bila hanya akan memisahkan anak, tidak perlu membongkar tanaman, tetapi dengan menggali sehingga bagian yang akan dipotong. Tujuan utama pengantian pot agar akar leluasa bergerak. Biasanya dilakukan karena bola akar sudah padat. Media yang padat menghalangi pembentukan anakan. Selain mengganti pot, biasanya diiringi dengan memisahkan anakan. Dan mengganti media baru. Proses ini dilakukan setiap 6 – 12 bulan, tergantung kondisi tanaman. Media yang digunakan sama dengan sebelumnya, hanya lebih baru. Biasanya, media itu dibuat membumbung. Tujuannya merangsang pembentukan akar. Bila batang atau pangkal batang dipenuhi akar, memudahkan untuk perbanyakan lewat stek. Sebab stek batang itu mudah dan cepat membentuk tunas karena mempunyai kemampuan menyerap hara. Namun ada batasan kedalaman, yaitu maksimal 8 ruas, terdiri dari 4 ruas tanpa daun dan 4 ruas dengan daun.
Perbanyakan
Ada beberapa teknik perbanyakan Aglaonema. Diantaranya lewat pemisahan anakan. Stek dan cangkok. Perbanyakan dengan stek ada beberapa cara. Ada cara memotong dengan 1 ruas atau lebih. Perbanyakan cara ini dianggap paling riskan karena gampang mati. Namun, dengan mengikuti kiat berikut, semoga bisa berhasil.
Pohon sehat – Siapkan indukan yang sehat, minimal memiliki 15 daun dan sehat. Indukan yang sakit akan mengakibatkan tingkat keberhasilan lebih rendah.
Peralatan Yang Dibutuhkan – Siapkan peralatan pisau, fungisida, pot dan media untuk perbanyakan.
Korek Lubang – Korek media untuk menentukan tempat memotong.
Potong Batang – Potong batang dengan menyisakan 1-2 lembar daun untuk bonggol.
Hasil Pemotongan – Hasil pemotongan menyisakan bahan yang masih panjang.
Olesi Fungisida – Olesi luka di bonggol dan sisa potongan agar bebas dari busuk.
Potong Sisa Potongan – Potong lagi sisa potongan itu menjasi beberapa bagian dengan memotong 1 – 2 ruas.
Hasil Cacah – Dari 1 pohon diperoleh 8 bibit baru.
Tanam di Pot Kecil – Bibit langsung ditanam di pot kecil.
Siram Air Bersih – Siram dengan air agar lembab.
Satu Bulan Bertunas – Bibit diletakkan ditempat aman, dan bertunas 1 bulan kemudian. Anakan itu bisa dipisahkan 2 – 3 bulan kemudian, Saat itu akar sudah cukup banyak. Setelah ditanam, diperoleh individu baru lagi.
Persiapan Kontes
Untuk persiapan kontes, perlu persiapan beberapa bulan sebelumnya. Bahkan bisa sampai 1 tahun. Dimulai dengan melakukan pengaturan anakan agar kelak tumbuh rimbun. Proses itu dilakukan sekaligus untuk mengganti pot dan media. Anakan yang tidak tumbuh merata pada sisi tertentu diarahkan sehingga mengelilingi induk. Biasanya anakan itu muncul sesuai dengan arah daun yang melingkar seperti spiral. Setelah besar, sosok keseluruhan jadi kompak. Daun-daun yang tertekuk karena banyaknya daun diarahkan agar lurus. Bila perawatan diatas diterapkan, tanaman akan tumbuh optimal. Sehari sebelum hari H, daun dan batang dibersihkan dari kotoran yang mungkin melekat. Tanaman disemprot dengan Vit B1 untuk memperkuat ketahanan.
AGLAONEMA : Pertumbuhan tanaman sangat bergantung dari perawatannya. Tanaman kadang dapat tumbuh walaupun tanpa dirawat. Namun, penampilan dan pertumbuhan tanaman tersebut tidak optimal. Salah satu yang dilakukan, yaitu penyiraman.
Tanaman aglaonema kurang menyukai media yang terlalu basah atau banyak air. Oleh karenanya, perlu diperhatikan frekuensi penyiraman dan drainase. Frekuensi penyiraman yang baik ialah dua atau tiga hari sekali. Bila keadaan lingkungan sangat kering maka dapat dilakukan penyemprotan air yang halus untuk meningkatkan kelembaban. Usahakan penyiraman merata dari ujung daun sampai media tanam, tetapi jangan terlalu kebanyakan air. Pada saat musim penghujan atau bila menggunakan plastik UV, penyiraman dilakukan bila kelembaban media telah berkurang. Untuk mengetahuinya, masukkan jari tangan ke media tanam.
Aglonema tampil dengan warna dan motif yang menarik, ini menjadi daya tarik tersendiri. Cara sederhana untuk membuat daun berkilau adalah dengan mengelap daun menggunakan kain lembut. Lakukan kegiatan ini secara rutin, misalnya 2-3 hari sekali atau seminggu sekali.
Kini, ada cairan pengilap daun (leaf shine) di jual di toko-toko pertanian. Cara menggunakannya dengan menyemprotkan cairan itu ke permukaan daun yang sebelumnya telah dibersihkan dengan kain basah. Selanjutnya, usapkan kain kering secara merata mulai dari pangkal hingga ujung daun. Penggunaan cairan ini sebaiknya tidak terlalu sering karena bahan ini dapat membuat pinggir daun keriting.
Sepintas penyiraman tanaman merupakan masalah yang sepele karena hanya tampak sebagai pekerjaan membasahi tanaman dan medianya. Namun, sebenarnya masalah penyiraman tidak sesederhana itu karena jika terlalu banyak mendapatkan air siraman, batang aglaonema bisa membusuk atau daunnya menguning. Aglaonema merupakan jenis tanaman yang menyukai kondisi media tanam semibasah atau lembap, sehingga kebutuhannya terhadap air sedang-sedang saja.
Beberapa jenis air yang dapat digunakan untuk menyiram aglaonema adalah air hujan, air ledeng, air sungai, dan air sumur. Namun, dari beberapa jenis air tersebut, yang terbaik adalah air sumur karena mengandung bermacam-macam mineral dan unsur-unsur yang dibutuhkan aglaonema. Sementara itu, air ledeng sering kali mengandung kaporit pembunuh kuman, air hujan miskin mineral dan PHnya agak asam, serta air sungai biasanya mengandung berbagai macam bibit penyakit yang bisa membunuh tanaman.
Air hujan yang berlebihan juga bisa menyebabkan aglaonema membusuk. Untuk mengatasi air hujan, sebaiknya tempat penanaman aglaonema dipasangi paranet dan plastik atau kaca. Dengan cara ini curah hujan yang banyak bisa diatasi.
Pada musim kemarau, sebaiknya aglaonema disiram sampai media tanam dan akarnya basah. Pada hari berikutnya jika matahari bersinar dengan terik, aglaonema jangan disiram lagi, terutama jika media tanamnya masih basah, tetapi hanya dilakukan pengabutan ke permukaan daun-daunnya untuk menghindari penguapan yang terlalu banyak.
Berdasarkan pengalaman, aglaonema yang ditanam di dataran rendah harus disiram menggunakan air bercampur pupuk seminggu sekali hingga seluruh bagian tanaman dan media tanamnya basah benar. Selanjutnya, penyiraman dilakukan dua kali menggunakan air biasa dengan jumlah sedang. Pada hari-hari berikutnya dilakukan pengabutan ke seluruh permukaan daun. Sementara itu, aglaonema yang ditanam di dataran sedang disiram menggunakan air bercampur pupuk seminggu sekali hingga seluruh bagian tanaman dan media tanamnya basah benar. Selanjutnya penyiraman dilakukan satu kali menggunakan air biasa dengan jumlah sedang dan pada hari-hari berikutnya dilakukan pengabutan ke seluruh permukaan daun.
Penyiraman
Tanaman aglaonema kurang menyukai media yang terlalu basah atau banyak air. Oleh karenanya, perlu diperhatikan frekuensi penyiraman dan drainase. Frekuensi penyiraman yang baik ialah dua atau tiga hari sekali. Bila keadaan lingkungan sangat kering maka dapat dilakukan penyemprotan air yang halus untuk meningkatkan kelembaban. Usahakan penyiraman merata dari ujung daun sampai media tanam, tetapi jangan terlalu kebanyakan air. Pada saat musim penghujan atau bila menggunakan plastik UV, penyiraman dilakukan bila kelembaban media telah berkurang. Untuk mengetahuinya, masukkan jari tangan ke media tanam.
Cairan Khusus Agar Warna Daun Berkilau
Aglonema tampil dengan warna dan motif yang menarik, ini menjadi daya tarik tersendiri. Cara sederhana untuk membuat daun berkilau adalah dengan mengelap daun menggunakan kain lembut. Lakukan kegiatan ini secara rutin, misalnya 2-3 hari sekali atau seminggu sekali.
Kini, ada cairan pengilap daun (leaf shine) di jual di toko-toko pertanian. Cara menggunakannya dengan menyemprotkan cairan itu ke permukaan daun yang sebelumnya telah dibersihkan dengan kain basah. Selanjutnya, usapkan kain kering secara merata mulai dari pangkal hingga ujung daun. Penggunaan cairan ini sebaiknya tidak terlalu sering karena bahan ini dapat membuat pinggir daun keriting.
Sepintas penyiraman tanaman merupakan masalah yang sepele karena hanya tampak sebagai pekerjaan membasahi tanaman dan medianya. Namun, sebenarnya masalah penyiraman tidak sesederhana itu karena jika terlalu banyak mendapatkan air siraman, batang aglaonema bisa membusuk atau daunnya menguning. Aglaonema merupakan jenis tanaman yang menyukai kondisi media tanam semibasah atau lembap, sehingga kebutuhannya terhadap air sedang-sedang saja.
Beberapa jenis air yang dapat digunakan untuk menyiram aglaonema adalah air hujan, air ledeng, air sungai, dan air sumur. Namun, dari beberapa jenis air tersebut, yang terbaik adalah air sumur karena mengandung bermacam-macam mineral dan unsur-unsur yang dibutuhkan aglaonema. Sementara itu, air ledeng sering kali mengandung kaporit pembunuh kuman, air hujan miskin mineral dan PHnya agak asam, serta air sungai biasanya mengandung berbagai macam bibit penyakit yang bisa membunuh tanaman.
Air hujan yang berlebihan juga bisa menyebabkan aglaonema membusuk. Untuk mengatasi air hujan, sebaiknya tempat penanaman aglaonema dipasangi paranet dan plastik atau kaca. Dengan cara ini curah hujan yang banyak bisa diatasi.
Pada musim kemarau, sebaiknya aglaonema disiram sampai media tanam dan akarnya basah. Pada hari berikutnya jika matahari bersinar dengan terik, aglaonema jangan disiram lagi, terutama jika media tanamnya masih basah, tetapi hanya dilakukan pengabutan ke permukaan daun-daunnya untuk menghindari penguapan yang terlalu banyak.
Berdasarkan pengalaman, aglaonema yang ditanam di dataran rendah harus disiram menggunakan air bercampur pupuk seminggu sekali hingga seluruh bagian tanaman dan media tanamnya basah benar. Selanjutnya, penyiraman dilakukan dua kali menggunakan air biasa dengan jumlah sedang. Pada hari-hari berikutnya dilakukan pengabutan ke seluruh permukaan daun. Sementara itu, aglaonema yang ditanam di dataran sedang disiram menggunakan air bercampur pupuk seminggu sekali hingga seluruh bagian tanaman dan media tanamnya basah benar. Selanjutnya penyiraman dilakukan satu kali menggunakan air biasa dengan jumlah sedang dan pada hari-hari berikutnya dilakukan pengabutan ke seluruh permukaan daun.
TANAMAN AGLAONEMA : Aglaonema yang juga dikenal dengan nama sri rejeki merupakan anggota family Araceae, satu kelompok dengan tanaman keladi. Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis, tiga di antaranya yang menjadi favorit pecinta tanaman hias adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan Aglaonema crispum. Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan Asia Tenggara, India, dan Cina.
Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan. Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm. Daunnya tersusun berselang-seling pada batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau. Getah dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun. Racun tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum. Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.
Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama. Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki. Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri. Snow white adalah varian sri rejeki yang memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.
Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur tulang daun. Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti bibir yang memakai lipstick). Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.
Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid. Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.
Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh. Mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari. Aglaonema dapat tetap berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari. Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah (<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC. Mereka juga sangat suka udara yang lembab.
Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik. Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik. Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda.
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema. Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata. Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari lubang-lubag di bawah pot Anda. Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela.
Sri rejeki merupakan tanaman hias yang relatif mudah dirawat. Pupuk yang sebaiknya diberikan untuk tanaman Aglaonema adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormon. 2 jenis pupuk yang disebutkan terakhir umumnya merupakan pupuk lambat urai. Sebaiknya Anda memberikan jenis pupuk tersebut setiap 1 x dalam 3 atau 6 bulan. Sementara untuk unsur hara mikro, sebaiknya disemprotkan sebanyak 1 x setiap bulan.
Untuk kesuburan akar, jika Anda ingin, boleh diberikan vitamin B1 sebanyak 1 x seminggu. Pemberian pupuk perdana dilakukan pada usia pertumbuhan bibit 2 bulan. Selama musim kering, siramlah sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap minggu. Sedangkan pada musim penghujan, kurangilah frekuensi penyiraman hingga 2 atau 3 minggu sekali. Gantilah media tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun. Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk diganti medianya, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya dengan mantap lalu miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya.
Bersihkan akar dan bonggol Aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama maksimal 30 menit. Cara penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya. Kemudian, masukan media baru hingga satu per tiga tinggi pot. Letakan sri rejeki pada media baru, tepat di tengah-tengah pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh. Untuk memadatkan media dalam pot, pukul-pukullah sisi pot sehingga media turun dengan sendirinya. Hindari menekan-nekan permukaan media dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar Aglaonema. Setelah cukup padat, berilah pupuk lambat urai dan siram hingga cukup kuyup. Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap hama, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tanaman hias kesayangan terkena infeksi jamur. Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal. Pada usia tersebut, Anda sudah dapat dengan segera memperbanyak sri rejeki Anda.
Anda dapat membudidayakan Aglaonema dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru. Setelah 6 bulan, Anda dapat memisahkan anakan baru tersebut dari induknya. Tips untuk mengembangbiakan Aglaonema dengan lebih cepat adalah dengan pemotongan pucuk.
Teknik ini merangsang tanaman induk untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk, Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah ia memiliki 5-7 helai daun. Jika Anda menggunakan dua metode ini sekaligus, maka dari satu tanaman saja Anda bisa mendapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Jika Anda ingin hasil pemotongan pucuk yang maksimal, maka pilihlah Aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun. Kondisi tanaman induk harus sehat dengan kriteria daun dewasa segar dan kokoh, sedangkan daun muda tidak mengecil. Akarnya juga harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya Anda benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10 cm. Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum pemotongan pucuk. Jika biasanya Anda memberi pupuk 1 x seminggu, maka sebelum pemotongan digandakan menjadi 2 x seminggu.
• Siapkan pisau dan alat pengorek
• Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat!)
• Potong batang Aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan agar tanaman induk tetap dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang muncul nanti akan besar-besar.
• Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptik (betadine atau campuran pinang+sirih) untuk menutup luka
• Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam, dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2)
• Siram secara teratur, dan letakkan di tempat yang teduh
• Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan.
Anakan yang akan Anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika Anda memindahkan anakan Aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode bungkus plastik. Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastik bening.
Dengan demikian, kelembapan dalam sungkup tinggi (mencapai 80 %), suhu tetap stabil. Hal tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolisme sehingga akar lebih cepat tumbuh. Akar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik bening dapat juga diganti dengan tabung transparan dari bahan plastik jika memungkinkan. Tabung plastik lebih awet daripada plastik bening biasa karena tidak akan sobek.
Teknik memperbanyak aglaonema dalam waktu singkat adalah cangkok dengan menggunakan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan seperti Aqua/2 Tang dll.
Tanaman yang akan dicangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit. Batang aglaonema sudah tinggi dari permukaan media. (Tinggi batang aglaonema tersebut yang menentukan banyaknya jumlah cangkokan).
Selanjutnya cangkokan tersebut perawatannya seperti tanaman yang lainnya.
Bonggol induk pada bagian atas diolesi salep hormon tumbuh sitokinin dan auksin yang sudah umum dipakai pada anggrek. (Sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel didaerah tunas samping (lateral) sedangkan auksin berperan dalam pembelahan sel ujung tunas (apical bulb). Pada umumnya 1-2 bulan muncul 3-4 anakan. Anakan baru dipisahkan biasanya setelah berdaun 4-5 lembar daun.
Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan. Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm. Daunnya tersusun berselang-seling pada batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau. Getah dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun. Racun tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum. Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.
Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama. Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki. Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri. Snow white adalah varian sri rejeki yang memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.
Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur tulang daun. Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti bibir yang memakai lipstick). Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.
Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid. Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.
Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh. Mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari. Aglaonema dapat tetap berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari. Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah (<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC. Mereka juga sangat suka udara yang lembab.
Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik. Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik. Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda.
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema. Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata. Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari lubang-lubag di bawah pot Anda. Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela.
CARA MERAWAT TANAMAN BUNGA AGLAONEMA
Sri rejeki merupakan tanaman hias yang relatif mudah dirawat. Pupuk yang sebaiknya diberikan untuk tanaman Aglaonema adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormon. 2 jenis pupuk yang disebutkan terakhir umumnya merupakan pupuk lambat urai. Sebaiknya Anda memberikan jenis pupuk tersebut setiap 1 x dalam 3 atau 6 bulan. Sementara untuk unsur hara mikro, sebaiknya disemprotkan sebanyak 1 x setiap bulan.
Untuk kesuburan akar, jika Anda ingin, boleh diberikan vitamin B1 sebanyak 1 x seminggu. Pemberian pupuk perdana dilakukan pada usia pertumbuhan bibit 2 bulan. Selama musim kering, siramlah sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap minggu. Sedangkan pada musim penghujan, kurangilah frekuensi penyiraman hingga 2 atau 3 minggu sekali. Gantilah media tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun. Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk diganti medianya, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya dengan mantap lalu miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya.
Bersihkan akar dan bonggol Aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama maksimal 30 menit. Cara penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya. Kemudian, masukan media baru hingga satu per tiga tinggi pot. Letakan sri rejeki pada media baru, tepat di tengah-tengah pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh. Untuk memadatkan media dalam pot, pukul-pukullah sisi pot sehingga media turun dengan sendirinya. Hindari menekan-nekan permukaan media dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar Aglaonema. Setelah cukup padat, berilah pupuk lambat urai dan siram hingga cukup kuyup. Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap hama, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tanaman hias kesayangan terkena infeksi jamur. Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal. Pada usia tersebut, Anda sudah dapat dengan segera memperbanyak sri rejeki Anda.
TEKNIK MEMPERBANYAK TANAMAN BUNGA AGLAONEMA
Anda dapat membudidayakan Aglaonema dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru. Setelah 6 bulan, Anda dapat memisahkan anakan baru tersebut dari induknya. Tips untuk mengembangbiakan Aglaonema dengan lebih cepat adalah dengan pemotongan pucuk.
Teknik ini merangsang tanaman induk untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk, Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah ia memiliki 5-7 helai daun. Jika Anda menggunakan dua metode ini sekaligus, maka dari satu tanaman saja Anda bisa mendapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Jika Anda ingin hasil pemotongan pucuk yang maksimal, maka pilihlah Aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun. Kondisi tanaman induk harus sehat dengan kriteria daun dewasa segar dan kokoh, sedangkan daun muda tidak mengecil. Akarnya juga harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya Anda benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10 cm. Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum pemotongan pucuk. Jika biasanya Anda memberi pupuk 1 x seminggu, maka sebelum pemotongan digandakan menjadi 2 x seminggu.
Cara melakukan pemotongan pucuk adalah sebagai berikut :
• Siapkan pisau dan alat pengorek
• Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat!)
• Potong batang Aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan agar tanaman induk tetap dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang muncul nanti akan besar-besar.
• Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptik (betadine atau campuran pinang+sirih) untuk menutup luka
• Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam, dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2)
• Siram secara teratur, dan letakkan di tempat yang teduh
• Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan.
Anakan yang akan Anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika Anda memindahkan anakan Aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode bungkus plastik. Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastik bening.
Dengan demikian, kelembapan dalam sungkup tinggi (mencapai 80 %), suhu tetap stabil. Hal tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolisme sehingga akar lebih cepat tumbuh. Akar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik bening dapat juga diganti dengan tabung transparan dari bahan plastik jika memungkinkan. Tabung plastik lebih awet daripada plastik bening biasa karena tidak akan sobek.
Teknik memperbanyak aglaonema dalam waktu singkat adalah cangkok dengan menggunakan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan seperti Aqua/2 Tang dll.
Tahapan cangkok sebagai berikut :
Tanaman yang akan dicangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit. Batang aglaonema sudah tinggi dari permukaan media. (Tinggi batang aglaonema tersebut yang menentukan banyaknya jumlah cangkokan).
- Siapkan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan. Untuk pot plastik bibit anggrek potong vertikal dengan memakai cutter sedangkan gelas eks air minum dalam kemasan harus dibuat lubang bagian bawahnya dan kemudian potong vertikal dengan memakai cutter, untuk bagian atasnya dipotong dengan gunting.
- Batang aglaonema yang akan dicangkok, apabila masih ada daunnya maka daun tersebut dibuang kemudian kuret batang tersebut sekitar 1 cm dan diolesi dengan hormon perangsang akar. Pot plastik yang dipotong vertikal disatukan dengan memakai stapler.
- Isi pot plastik tersebut dengan media sekam bakar yang telah disiram. Perawatan tanaman yang telah dicangkok sama saja sebelum dicangkok. Penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali dan 2 kali seminggu disiram dengan vitamin B1.
- 2 bulan kemudian akar akan tumbuh dan terlihat dari balik pot plastik. Saat itulah cangkokan dapat dipisahkan dari induk. (Apabila dalam 1 batang aglaonema terdapat 2/3 cangkokan, pastikan cangkokan teratas harus sudah ditumbuhi akar sehingga dapat langsung dipisahkan masing-masing, jika belum maka mulai dari bagian bawah secara bertahap).
- Pisahkan setiap cangkokan yang telah tumbuh akar dengan pisau tajam dan steril memotong batang persis dibagian bawah pot plastik tersebut. Kemudian sebelum ditanam, batang yang dipotong pada bagian bawah diolesi fungisida (dithane 45). Tanaman cangkokan tersebut dengan media tanam terdiri dari sekam bakar, pasir malang, kapur dolomite secukupnya dengan perbandingan 3 : 1. Siram tanaman cangkokan dengan vitamin B1.
Selanjutnya cangkokan tersebut perawatannya seperti tanaman yang lainnya.
Bonggol induk pada bagian atas diolesi salep hormon tumbuh sitokinin dan auksin yang sudah umum dipakai pada anggrek. (Sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel didaerah tunas samping (lateral) sedangkan auksin berperan dalam pembelahan sel ujung tunas (apical bulb). Pada umumnya 1-2 bulan muncul 3-4 anakan. Anakan baru dipisahkan biasanya setelah berdaun 4-5 lembar daun.
Post A Comment:
0 comments: