Buket atau rangkaian bunga berasal dari negara Jepang sekitar tahun 1445. Buket bunga bukan hal yang asing lagi di telinga masyarakat. Apalagi saat ini buket bunga banyak dicari di kalangan remaja maupun orang dewasa yang biasanya membutuhkan buket bunga sebagai hadiah. Usaha buket bunga menjadi usaha yang sangat menjanjikan yang diminati oleh milenial, salah satunya De Bouquetz. 






De Bouquetz merupakan salah satu usaha kecil-kecilan yang dijalankan oleh kakak beradik, Lisca dan Dwiputri. Mereka sudah membuka usaha buket bunga ini sejak dua tahun lalu, yaitu pada bulan Agustus 2020. Usaha De Bouquetz ini berawal dari keisengan kakak beradik Lisca dan Dwiputri yaitu untuk memberi hadiah kepada teman yang baru selesai sidang dengan memberikan buket. Dari sana, mulailah ada teman yang tertarik dengan buket dan mencoba memesan kepada kakak beradik itu, ada beberapa orang juga yang memesan buket ini, yang awalnya dari teman ke teman dan sampai sekarang terus berjalan. 





Usaha buket ini juga sangat menjanjikan dan diminati oleh kalangan milenial, apalagi di era sekarang yang banyak sekali orang yang memberi hadiah kepada kerabatnya. Banyaknya kampus maka akan banyak juga mahasiswa yang sidang dan wisuda setiap bulannya, maka dari itu pasti ada beberapa orang yang berminat untuk memesan buket. Modal awal usaha ini digunakan untuk membeli bahan dan peralatan untuk membuat buket. Dengan modal tersebut, usaha ini terus berkembang dengan menjanjikan omzet yang menguntungkan asalkan dijalankan dengan tekun dan penuh kreatifitas. 





Usaha De Bouquetz sendiri menawarkan beberapa produk berbeda yang dapat menarik pembeli karena De Bouquetz sendiri membuat produk buket yang dapat menggunakan bunga palsu, lalu De Bouquetz memiliki produk buket snack, buket barang seperti skincare, boneka, dan barang lainnya sesuai keinginan customer. 





De Bouquetz juga membuat produk balon box yang dimana dapat menggunakan balon acrylic dan ditambahkan lampu tumblr di dalamnya sebagai hiasan dan untuk mempercantik produk balon box itu sendiri. De Bouquetz tidak hanya sekedar membuat produk, tetapi mereka menawarkan warna kertas yang akan digunakan untuk membalut produk agar sesuai dengan barang atau uang yang akan dijadikan bunga agar hasilnya terlihat senada dan indah. 





Sejak awal didirikan, kakak beradik ini memproduksi sendiri produknya dengan menyesuaikan apa yang diinginkan konsumennya. Sementara untuk bahan baku, mereka membeli dari supplier melalui media e-commerce juga dari toko-toko terdekat. Sebagian bahan baku yang digunakan seperti kertas, pernak-pernik, dan hiasan untuk membuat buket diperoleh dari supplier melalui online shop dikarenakan harganya yang relatif lebih murah. 





      
Namun bahan baku seperti bunga palsu atau bunga artificial, tidak dibeli melalui online shop melainkan dibeli secara langsung pada toko bunga terdekat di wilayah Kota Cirebon. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan atau ketidaksesuaian dalam hal ukuran serta bahan bunga yang diinginkan. Untuk pemasaran produknya, De Bouquetz memanfaatkan media sosial dengan menggunakan Instagram dan Whatsapp. Yang menjadi salah satu pelanggan tetap De Bouquetz adalah teman-teman dari Lisca dan Dwiputri. Konsumen yang memesan buket melalui media sosial juga menjadi pelanggan untuk event-event berikutnya.





Usaha buket memiliki sistem pengiriman dengan dua cara yaitu, jika daerah tersebut dalam jangkauan toko maka dikirim melalui ojek online sedangkan jika tidak terjangkau atau berada di luar kota maka melalui ekspedisi/paket. Selain itu ada juga customer yang langsung datang ke gerai. Di tengah banyaknya kompetitor, mereka selalu berinovasi agar usaha yang mereka jalani terus berkembang. Contohnya mereka memiliki produk buket akrilik balon yang di kota Cirebon masih jarang ada yang menjual.





Kendala yang sering dihadapi mereka dalam usahanya adalah ketersediaan bahan baku yang diinginkan konsumen, seperti kertas, bunga dan lain sebagainya. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala ini adalah memberikan rekomendasi kepada pelanggan tentang apa yang diinginkan dengan menyesuaikan dengan bahan dasar yang tersedia.





Dari hasil data perhitungan, omzet yang diperoleh kakak beradik ini adalah 40jt pertahun. Omzet yang didapat pertahun yaitu pendapatan kotor yang dikurangi oleh berbagai biaya  bahan baku dari produk buket yang dipasarkan. Dalam mengelola limbah usahanya, Lisca dan Dwiputri mengubahnya menjadi sebuah karya seni. Sebagai contoh, kertas bekas dibuat produk yang lebih kecil atau bisa dibuat aksesoris lainya, agar bisa mengurangi limbah sampah kertas.









@www.bouquet.id #CapCut Cara membuat buket Anda dapat membuat buket dengan langkah-langkah berikut: Pilih Bunga: Pilih berbagai jenis bunga yang Anda inginkan untuk buket Anda. Anda dapat memilih bunga dengan warna, bentuk, dan ukuran yang berbeda untuk menciptakan tampilan yang menarik. Potong Batangnya: Potong batang bunga dengan sudut sejajar sekitar 2-3 cm dari ujungnya. Ini membantu bunga menyerap air lebih baik. Atur Bunga: Susun bunga dalam tangan Anda secara perlahan, mencampur berbagai jenis bunga dan menyeimbangkan warna dan ukuran. Tambahkan Foliage: Tambahkan dedaunan atau tanaman hijau di antara bunga untuk memberikan tekstur dan warna tambahan. Ikat dengan Tali: Gunakan tali anyaman atau pita untuk mengikat batang bunga bersama-sama di bagian bawah buket. Pastikan buket terasa kokoh. Potong Batang Lebih Pendek: Potong ujung batang bunga sehingga semua batang memiliki panjang yang seragam. Bungkus dengan Kertas: Bungkus batang bunga dengan kertas bunga atau kertas kado yang cantik dan aman dengan pita atau tali. Penyelesaian: Periksa buket Anda untuk memastikan semuanya rapi dan seimbang. Jika perlu, potong lebih banyak batang atau perbaiki penataan bunga. Selamat mencoba membuat buket bunga yang indah! Jangan lupa menyimpannya dalam vas dengan air segar untuk menjaganya tetap segar #CaraMembuatBuket #buketbunga #buketuang #buketsnack ♬ suara asli - Bouquet.id

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: