March 2012



Prospek Usaha Jahe Gajah memiliki masa depan yang cukup cerah. Jahe gajah banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan, minuman, kosmetika dan bahan baku dalam kegiatan industri. Semakin pesatnya kegiatan industri obat-obatan modern, tradisional dan industri-industri lain yang bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe menyebabkan permintaan komoditi ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Jahe gajah tidak hanya berprospek didalam negeri saja tetapi juga memiliki peluang besar untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai komoditas export yang dikirim dalam bentuk segar, kering, asinan ,minyak atsiri dan oleoresin. Negara pengimport jahe gajah saat ini adalah Singapura, Jepang, Jerman, USA, Kanada, Maroko, Perancis, Hongkong dan Belanda. Dengan demikian Usaha jahe Gajah memiliki prospek dan potensi usaha yang cukup menjanjikan.


Tanaman Jahe Gajah,Foto Koleksi Deptan

Jahe gajah sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di Indonesia karena didukung oleh iklim, kondisi tanah dan letak geografis yang cocok bagi pembudidayaan tanaman ini. Disamping itu dengan adanya ketersediaan lahan yang luas dan melimpahnya sumberdaya manusia sangat memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas yang maximal. Jahe gajah memiliki prospek dan potensi produksi cukup tinggi yaitu mencapai 25 ton / hektar bahkan dengan teknologi intensif hasil produksi mencapai 60 ton / hektar. Oleh karena itu jahe gajah dapat lebih dikembangkan sebagai salah satu komoditas unggulan yang mampu memberikan harapan dan nilai ekonomis yang tinggi.

Jahe Gajah Siap Dipasarkan
MANFAAT DAN KEGUNAAN JAHE GAJAH

Prospek dan Potensi usaha Jahe gajah bisa dianalisa dari aneka ragam manfaat dan kegunaan Jahe Gajah yang bermacam-macam.
1. Asinan Jahe dalam Kemasan di Jepang

Didalam rimpang jahe kering mengandung pati sekitar 58%, protein 8%, oleoresin 3%-5% dan minyak atsiri 1%-3%. Minyak atsiri adalah minyak yang gampang menguap dan memberikan bau khas pada jahe. Minyak atsiri mengandung komponen utama yang berupa senyawa zingiberen dan zingiberol. Penyebab rasa pedas dan pahit pada jahe adalah senyawa oleoresin.

Kandungan nutrisi ( gizi ) dalam setiap 100 gram jahe mengandung kalori 51,00kal , protein 1,50g , lemak 1,00g , karbohidrat 10,10g , kalsium 21,00mg , fosfor 39,00mg , zat besi 1,60mg , vitamin A 30,00SI , vitamin B 1 0,02mg , vitamin C 4,00mg , air 86,20g , bagian yang dapat dimakan 97,00%.

2. Jahe gajah dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat diantaranya adalah obat perangsang selaput lendir besar, rematik, sakit kepala, perangsang gerakan usus, pencernaan dan perut kembung, batuk kering, peluruh keringat, sakit tenggorokan, mulas dan salesma lambung.

3. Jahe gajah juga digunakan sebagai bahan pembuatan bir jahe ( ginger beer ) dan anggur jahe ( binger wine ). Didalam minyak jahe terkandung berbagai senyawa seperti kurkumen, pinen, felandren, linalool, bormeol, sitral, kamfen, farnesen, seskuiterpen, , sineol, metilheptenon,alcohol dan aldehid yang dimanfaatkan secara luas dalam industri makanan dan minuman.

4. Jahe gajah dikonsumsi sebagai bumbu dapur bermacam-macam masakan mulai dari bumbu opor, gule, sayur oseng dan lain-lain, selain itu juga dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan untuk export misalnya jahe kering ( dried ginger ), minyak jahe ( ginger oil ), bubuk jahe, oleoresin jahe dan asinan jahe ( salted ginger ). Jahe gajah asinan banyak diminta oleh negara Jepang

5. Minuman Jahe Segar
SEKILAS BUDIDAYA JAHE GAJAH

Jahe Gajah Muda

Jahe gajah dapat tumbuh bagus apabila ditanam didataran dengan ketinggian 400 s/d 800 dpl. dengan suhu berkisar 20 – 30 derajat Celcius. Komoditi ini berproduksi dengan baik ditanah yang gembur dan banyak mengandung bahan organik dengan PH 5,5 – 7. Jahe gajah menghendaki sinar matahari minimal 8 jam setiap hari dan kelembapan udara yang cukup tinggi dengan RH 60%-90%.

Jahe gajah diperbanyak secara vegetatif dengan rimpangnya. Bibit jahe berkualitas didapat dari tanaman induk tua minimal berumur 10 bulan, ditandai dengan daun tanaman yang sudah kering dan mati disemua bagian. Rimpang yang akan ditanam minimal memiliki dua mata tunas, tidak boleh cacat atau terserang penyakit. Dalam satu hektar dibutuhkan kira-kira 1,2 ton rimpang bibit jahe.

Sebelum dilakukan penanaman lahan harus diolah dan dibuat bedengan. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur tanah, mempercepat pelapukan, memberantas gulma, membalik dan mempertebal lapisan tanah atas, meratakan tanah serta memperbaiki drainase. Sementara pembuatan bedengan bertujuan untuk memperoleh lapisan tanah atas yang tebal dan memudahkan pemeliharaan tanaman.

Jahe gajah ditanam awal musim penghujan dengan pola tanam secara monokultur atau tumpangsari. Pola tanam tumpangsari dapat dilakukan antara tanaman jahe gajah dengan tanaman yang lain misalnya bawang merah atau cabe rawit. Tujuan tumpangsari adalah untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan.

Jahe gajah agar pertumbuhannya maximal maka perlu dilakukan pemeliharaan tanaman.Salah satunya adalah dengan memperhatikan system pengairan terutama selama fase pertumbuhan awal karena jahe gajah butuh air yang memadai. Pengairan harus dilakukan secara kontinu dan dikurangi hingga fase penuaan rimpang. Tanah yang terlalu basah membuat rimpang busuk.

Apabila tanaman bermasalah maka perlu diganti dengan cara penyulaman yang bertujuan agar jumlah populasi tetap. Penyiangan dilaksanakan apabila pertumbuhan gulma sudah dirasa mengganggu tanaman. Agar tanaman jahe tidak rebah maka perlu dilakukan pembubunan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan.

Jahe gajah dalam masa pertumbuhannya juga tidak luput dari hama dan penyakit. Hama yang kerap menyerang adalah lalat rimpang Mimegrala coeruleifrons yang memakan seluruh bagian rimpang, lalat rimpang eumerus figurans walker yang memakan bagian lunak rimpang penyebab tanaman layu dan keropos serta lalat lamprolonchaea sp yang menyerang rimpang hingga menjadi busuk.

Penyakit yang sering menyerang adalah bakteri pseudomonas zingiberi menyebabkan bagian pangkal batang semu membusuk dan rebah, Cendawan phyllosticta zingiberi ramak yang dapat menyebabkan daun rusak, menguning kemudian mengecil dan Cendawan pythium yang menyebabkan pembusukan rimpang jahe yaitu busuk basah atau busuk lunak.
Jahe gajah dipanen apabila telah tua dan berumur minimal 10 bulan. Ciri fisik yang nampak yaitu apabila rimpang ditekan terasa sangat keras dan susah untuk dikelupas kulitnya dengan tangan. Warna pada kulit luar kelihatan segar kekuningan, mengkilat dan tidak ada warna kemerahan pada ujung rimpang.

Jahe gajah yang dipanen muda untuk asinan, dilakukan saat tanaman berumur 3 s/d 4 bulan. Ciri-ciri fisik yang nampak adalah rumpun tanaman masih hijau, rimpang gemuk, ujung-ujung rimpang masih berwarna kemerah-merahan, beranak banyak dan bila rimpang dipotong maka belum kelihatan serat-seratnya.

Jahe gajah dipanen dengan membongkar tanah secara keseluruhan menggunakan garpu tangan. Pembongkaran tidak dianjurkan memakai cangkul agar dapat dihindari jahe terpotong karena tercangkul. Jahe yang patah atau rusak menyebabkan masuk ke-grade export yang lebih rendah yang berarti nilai jualnya menjadi rendah pula.
Jahe gajah yang telah digrade dikumpulkan menjadi satu kemudian didiamkan selama 1- 2 hari digudang penampungan. Tujuannya agar tanah yang masih menempel dijahe menjadi kering dan luruh sehingga bersih tanah. Salah satu persyaratan export adalah jahe harus bersih dari tanah yang menempel di rimpang..
KRITERIA PASOKAN JAHE GAJAH

Jahe gajah usia 9 bulan atau indukan

Jahe gajah segar permintaan pasar lokal tidak diperlukan spesifikasi atau grade tertentu. Segala macam bentuk dan ukuran diterima asal dalam kondisi sehat dan segar. Jahe dipacking dengan menggunakan kemasan karung net atau karung goni isi 50 kg / karung.

Jahe gajah segar permintaan export dibagi menjadi tiga grade yaitu grade A , grade B dan grade C. Grade A memiliki berat 200 gram up / rimpangnya, bentuk rimpang besar dan gemuk serta warna kulit mengkilap. Grade B memiliki berat 100 gram up / rimpang dengan bentuk rimpang sedang. Grade C memiliki berat minimal 50 gram / rimpang dengan bentuk rimpang kecil-kecil.

Jahe gajah untuk export dibedakan menjadi dua macam yaitu jahe gajah segar bersih tanah dan jahe gajah segar bersih cuci. Bersih tanah artinya kondisi jahe yang diminta masih diperbolehkan memiliki kandungan tanah yang menempel pada jahe maximal 5%, sedangkan bersih cuci adalah jahe yang akan dikirim betul-betul bersih dari tanah setelah dilakukan pencucian.

Jahe gajah bersih cuci hanya diperuntukkan bagi grade A saja. Pada waktu proses pencucian harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai terjadi pengelupasan kulit, disamping menurunkan mutu jahe juga rawan terkena penyakit. Jahe yang terkelupas kulitnya saat pencucian biasanya jahe gajah muda yang ikut terpanen.
Jahe gajah yg telah dicuci dikeringanginkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung karena menyebabkan penyusutan. Jahe gajah bersih cuci dipacking menggunakan kemasan kardus isi 20 kg sementara jahe gajah bersih tanah yang sudah digrade dikemas dengan waring / karung net berisi 12 kg atau 50 kg sesuai grade. Dibutuhkan ± 28 ton jahe gajah untuk mengisi 1 container 40 feet.

Jahe gajah yang diminta dalam bentuk kering berupa rajangan jahe gajah kering dengan kadar air 17%. Untuk mendapatkan jahe kering berkualitas diperlukan jahe segar yang betul-betul tua. Setelah dirajang jahe dijemur dengan bantuan sinar matahari. Dari 8 kg jahe gajah segar tua setelah diproses biasanya didapatkan 1 kg jahe kering. Rajangan kering dikemas dengan karung goni isi 50 kg s/d 100 kg.

Jahe gajah permintaan asinan didapatkan dari jahe gajah muda yang berumur 3 s/d 4 bulan dengan kondisi tanaman yang masih hijau. Kriteria jahe gajah untuk asinan adalah jahe gajah muda dalam keadaan segar, tidak berpenyakit, memiliki rimpang yang gemuk dan belum berserat dan ujung rimpang masih berwarna kemerah-merahan.

Salah satu Model Tumpangsari Jahe Gajah,Foto Koleksi Sutanmuda

ANALISI DAN RINCIAN ANGGARAN BUDI DAYA JAHE GAJAH

Modal Tetap berjalan 1 kali musim tanam
  • Bibit 2000 kg x @ Rp.12.000,- = Rp. 24.000.000,-
  • Pupuk Urea 65kg x @ Rp.5.000,- = Rp. 325.000,-
  • KCL 160 kg x @ Rp.5.500,- = Rp. 880.000,-
  • Kompos 3000kg x @ Rp.5.000,- = Rp. 15.000.000,-
  • Pupuk Kandang 3000kg x @ Rp. 5.000,- = Rp 15.000.000,-
  • Obat 20kg x @ Rp. 75.000,- = Rp. 1.500.000,-
  • Solar Diesel 20 liter x 30 hari x 3 bulan x @ Rp.4.000,- = Rp. 7.200.000,-
  • Karung Packing 315 Karung x @ Rp. 25.000,- = Rp. 7.875.000,-
  • Listrik 4 bulan x @ Rp. 350.000,- = Rp. 1.400.000,-

Total = Rp. 73.180.000,-

Modal Awal lahan dan tempat
  • Tanah luas 63.000m2 x @ Rp.15.000,-/m2 = Rp 945.000.000,-
  • Gudang Penyimpanan 12m x 10m x @ Rp.1.000.000,-/m2 = Rp. 120.000.000,-
  • Rumah Penyemaian Bibit 8m x 10m x @ Rp. 950.000,-/m2 = Rp. 76.000.000,-
  • Total = Rp.1.141.000.000,-

Modal Awal alat
  • Honda Water Pump 2 buah x @ Rp 3.250.000,- = Rp. 7.500.000,-
  • Ember Siram Pupuk 8 x @ Rp.35.000,- = Rp. 280.000,-
  • Alat Semprot Pestisida 9 x @ Rp.850.000,- = Rp. 7.650.000,-
  • Tractor Kubota 2 x @ Rp. 15.000.000,- = Rp. 30.000.000,-
  • Ember Besar Cuci Panen 20 x @ Rp.45.000,- = Rp 900.000,-
  • Keranjang Panen 30 x @ Rp. 35.000,- = Rp. 1.050.000,-
  • Timbangan 1 buah x @Rp. 950.000,- = Rp. 950.000,-
  • Instalasi Listrik 2.800watt = Rp. 4.800.000,-
  • Garu Taman 30 buah x Rp.7.500,- = Rp. 225.000,-
  • Pompa Air Jet Pump Sanyo 50m 1 buah x @ Rp. 7.650.000,- = Rp. 7.650.000,-
  • Sumur Bor 50m x @ Rp. 250.000,-/m2 = Rp. 12.500.000,-
  • Tandon Air 2.300 liter 1 buah x @ Rp. 2.500.000,- = Rp. 2.500.000,-
  • Tiang Tandon air tinggi 8 m x lebar 5m x 5m x @ Rp. 50.000,-/m3 = Rp. 10.000.000,-
  • Selang Air Tandon 100 m x @ 7.500,-/m = Rp. 750.000,-
  • Selang Honda Water Pump 300m x @ Rp. 23.500,-/m = Rp. 7.050.000,-
  • Terpal 5 buah besar @ Rp.450.000,- = Rp. 2.250.000,-
  • Cangkul 20 buah @ Rp. 65.000,- = Rp. 1.300.000,-
  • Arit Rumput 10 buah @ 12.500,- = Rp. 125.000,-

Total = Rp. 97.480.000,-

Tenaga Kerja
  • Tenaga Tanam 20 orang x 7 hari x @Rp.35.000,- = Rp. 4.900.000,-
  • Tenaga Perawatan 10 orang x 120 hari x @ Rp.35.000,- = Rp 42.000.000,-
  • Tenaga Panen 50 orang x 14 hari x Rp.35.000,- = Rp. 24.500.000,-

Total = Rp. 71.400.000,-

Total Keseluruhan Modal Usaha = Rp. 1.383.060.000,-
Estimasi Penyusutan Alat dan Bangunan
= Total Alat + Nilai Gudang + Nilai Rumah Penyemaian
= Rp. 97.480.000,- + Rp. 120.000.000,- + Rp. 76.000.000,-
= Rp. 293.480.000,- x 1.5%/tahun = Rp. 44.022.000,-/tahun

Estimasi Profit per 4 bulan
= ( Hasil Panen x harga jual ) – ( Penyusutan per tahun dibagi 3 musim panen ) – total tenaga kerja – total modal tetap berjalan satu musim tanam
= ( minimal 25.000kg x Rp. 12.500,-/kg ) – ( Rp. 44.022.000,- : 3 musim )
= Rp.312.500.000,- – Rp. 14.674.000,- – Rp. 71.400.000,- – Rp. 73.180.000,-
= Rp. 153.246.000,-
Profit = Rp. 153.246.000,-/ musim tanam / 3 bln
Profit per bulan Rp. 51.082.000,-/Bln

Modal awal senilai Rp. 1.383.060.000,-
akan dapat kembali pada :
= Rp. 1.383.060.000,- : Rp. 51.082.000,- = 28 bulan / 2 tahun lebih 4 bulan.

Informasi Lebih Lengkap Mengenai Budi Daya Dan Usaha Jahe Gajah Bisa melakukan Kontak dengan :

Arie Ferdiansyah
Jl. Raya Sidoharjo 240
Dusun Wadung Rt 4 Rw 3
Desa Sidoharjo,Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban,Jawa Timur,62365
+62 856 49842128
+62 8125228702
Sukun adalah merupakan tanaman yang berbuah tanpa mengenal musim, buah sukun akan semakin bertambah saat musim kemarau panjang. Selain itu sukun juga sangat cocok sebagai tanaman penghijauan, karena sukun memiliki perakaran yang kuat dan dapat mengurangi erosi tanah terutama di daerah lereng pegunungan. Tanaman sukun tumbuh optimal didaerah dengan ketinggian sampai dengan 700 diatas permukaan laut. Sukun adalah tanaman yang tidak memiliki biji sehingga pengembanganya harus dilakukan dengan cara vegetative yaitu dengan stek akar, okulasi dan cangkok. 

Akan tetapi apabila anda berminat untuk menanam sukun anda tidak usah repot repot memikirkan masalah pembibitan. Kami cv. Mitra Bibit menyediakan bibit sukun steak akar, cangkok maupun okulasi. Untuk sukun okulasi kami menggunakan biji kluwih sebagai batang bawah okulasi. 

Segera hubungai Kami jika Anda ingin melakukan pemesanan Bibit ini.


Cara penanaman
•Bersihkan lahan dari rumput dan gulma-gulma lainya.
•Buat lubang berukuran 60x60x60 cm dengan jarak tanam 15 x 15 meter.
•Campur tanah bagian bawah dengan pupuk kandang dan tsp
•Masukan bibit sukun yang tersedia kedalam lubang tanam.
•Timbun dengan tanah campuran lalu tabutkan 100 gram npk.
•Siram dengan air secukupnya.

Pemeliharaan
Pemeliharaan sukun tidak terlalu rumit, hanya dengan membersihkan gulma yang mengganggu tanaman dan memberinya pupuk yang cukup sesuai dengan ukuran tanaman. Sedangkan untuk pengendalian hama, semprotkan pestisida setiap 4 bulan sekali.
Buah sukun yang sudah tua berwarna hijau kekuningan dan cenderung datar tidak terlalu nampak tonjolanya, serta agak lunak bila ditekan.

Selamat mencoba...


sumber




Maraknya persaingan bisnis di sektor pertanian membuat sebagian besar pelaku usaha harus pintar-pintar memilih strategi agar produknya tidak kalah bersaing dengan para kompetitornya. Sekarang ini tidak hanya persaingan dari petani lokal saja yang dihadapi para pelaku usaha, namun serbuan produk impor juga mulai meramaikan pasar Indonesia, sehingga para pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasarannya guna memenangkan persaingan yang ada.

Pada dasarnya hasil pertanian beserta produk-produk turunannya memiliki potensi pasar yang cukup bagus. Bahkan tidak hanya di pasar lokal dan nasional saja kebutuhan produk pertanian banyak diminati para pelanggan, tetapi sekarang ini peluang pasar ekspor sangat terbuka lebar bagi para petani di Indonesia, sehingga diharapkan produk komoditas yang dihasilkan para petani dalam negeri bisa bersaing dengan produk lainnya dari negara tetangga.

Untuk itu, sebelum memperluas jaringan pasar hingga ekspor ke negara tetangga. Diperlukan adanya beberapa persiapan yang harus diperhatikan para pelaku usaha, mulai dari kualitas hasil pertaniannya, proses produksinya, jalur distribusinya, hingga menentukan target pasar yang hendak dituju. Hal ini penting agar produk komoditas yang dihasilkan para petani memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Nah, untuk membantu para petani dalam mengembangkan jangkauan pasar. Berikut ini kami informasikan beberapa tips pemasaran ekspor bagi produk pertanian yang bisa diperhatikan para pelaku usaha agrobisnis

1. Sebelum mengekspor produk pertanian, sebaiknya carilah info sebanyak-banyaknya mengenai potensi pasar dan kondisi perdagangan di setiap negara tetangga. Hal ini penting agar Anda tidak salah dalam memilih negara tujuan ekspor.

2. Ketahui kredibilitas calon buyer (pembeli) Anda, sebelum memutuskan akan menjalin kerjasama dengan mereka.Sebaiknya cari tahu mengenai identitas dan track record-nya selama bergelut di dunia usaha. Langkah ini perlu Anda jalankan untuk mengurangi adanya resiko penipuan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi para pelaku usaha agrobisnis.

3. Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara tujuan ekspor. Strategi ini diperlukan untuk mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan pelaku usaha, khususnya dalam hal kepabeanan maupun kelengkapan surat-surat resmi yang mendukung aktivitas ekspor impor di sebuah negara.

4. Tawarkan produk komoditas yang benar-benar berkualitas. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan sertifikat ISO sebagai standarisasinya. Jadi, produk yang Anda tawarkan memiliki mutu yang terjamin dan daya saingnya juga cukup tinggi di pasaran mancanegara.

5. Pahami sistem transaksi bisnis yang digunakan dalam perdagangan internasional. Beberapa transaksi pembayaran yang bisa Anda gunakan yaitu pembayaran cash dimuka, transfer, surat perjanjian kredit, dan lain sebagainya.

Semoga beberapa tips pemasaran ekspor ini bisa memberikan manfaat bagi para kaskuser dan membantu para pelaku usaha agrobisnis dalam memperluas jangkauan pasarnya. Maju terus agrobisnis Indonesia, dan tingkatkan kualitas produk kita di mata dunia. Salam sukses.
Inilah wajah asli buah sukun mentah



sumber gambar: www.edu2000.org 


dan inilah uji coba kue sukun kukus. Iseng-iseng pengen nyoba. Jika sukun dikukus terus dilumat-lumat dan dicampur sama terigu (dikit banget) plus telur dan mentega juga susu kental manis...jadinya gimana ya??



sumber: dokumentasi pribadi 
resep: Widayati, Edi dan Damayanti,


setelah ditambahkan dengan puding karamel



sumber:dok pribadi


rasanya enaaaaaaaaaak banget...(maaf memuji diri sendiri, tapi karamelnya agak pahit karena gosong xixixiixi). Jadi sukun ga cuma digoreng biasa lhoo..bisa dimodifikasi lebih menarik dan tentunya sangat mengenyangkan.Kalo mau simpel, sukun bisa dibuat seperti ini. Sukun yang dikukus dilumat dalam keadaan panas hingga halus lalu dicampur tepung tapioka dan terigu plus telur (1 buah). Dibentuk bulatan lalu diisi dengan meises, keju, selai atau gula merah aja...berikutnya tinggal digoreng deh..hmm yummy!



sumber:dok pribadi


semoga pilihan olahan sukun di atas bisa jadi alternatif buat teman2 yang punya pohon sukun atau tetangganya punya pohon namun bingung mau dibuat apa..
oia, saya belum bisa menjawab pertanyaan mbak Lidya, bahwa temannya ada yang alergi setelah makan sukun.

Jagung hibrida varietas baru, yakni Pertiwi 2 dan Pertiwi 3 dipanen perdana di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Jagung hibrida hasil persilangan tunggal itu diproduksi PT Agri Makmur Pertiwi.


Panen dilakukan di lahan percontohan Himpunan Kerukunan Tani di Desa Tolping, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Senin (19/3/2012).

Direktur Utama PT Agri Makmur Pertiwi Junaedi, yang merupakan produsen benih jagung Pertiwi 2 dan Pertiwi 3 menyatakan, kehadiran perusahaannya untuk mengimbangi dominasi perusahaan perbenihan multi nasional yang sudah eksis. Dengan adanya perusahaan swasta nasional, akan mengimbangi produsen benih multinasional.

"Di China, kenapa harga benih jagung hibrida di sana lebih murah 30 persen dibanding di Indonesia. Itu karena ada kompetitor dari perusahaan nasional," jelasnya. Di tingkat petani, harga. Benih jagung Pertiwi 2 dan Pertiwi 3 Rp 45.000 per kilogram dan merupakan hasil persilangan tunggal.

"Tahun ini kami menargetkan memproduksi 2.000 ton benih jagung," katanya. Keunggulan benih jagung Pertiwi 2 lebih tahan penyakit bulai. Pertiwi 3 selain tahan bulai, juga hawar dan karat daun. Untuk Pertiwi 3 tongkol besar sehingga produktivitas rata-rata mencapai 9,4 ton jagung pipilan kering per hektar. Pertiwi 2 tongkol lebih kecil, tapi panjang dengan produktivitas 9,41 ton per hektar.

Umur pertanaman sampai panen 100 hari. Dengan klobot yang sudah kering disaat tanaman masih hijau. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Selain memproduksi benih jagung, PT Agri Makmur Pertiwi juga memproduksi benih sayur semusim. Seperti benih ketimun, tomat cabe, melon, semangka, kacang-kacangan, dan gambas.

Jemat Sebayang petani dari Karo yang juga Ketua Himpunan Petani Jagung Indonesia berharap pertanaman percontohan agar dibuat lebih banyak. Apalagi hasilnya bagus. Petani juga keberatan membeli benih jagung hibrida yang harganya Rp 280.000 sampai Rp 300.000 per kemasan 5 kilogram. Sementara harga jagung di petani rendah, hanya Rp 1.800 sampai Rp 2.000 per kilogram. "Kami minta harha benih jagung ditekan," katanya
Sumber 1

Pengembangan Jagung di Lahan Tandus

SAMOSIR, KOMPAS.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengembangkan pertanian khususnya budidaya jagung di lahan tandus di Pulau Samosir, Sumatera Utara.

Meski jagung ditanam di lahan tandus di atas tanah berbatu bekas letusan gunung berapi, produktivitas tanaman jagung per hektar tinggi, mencapai 8 ton jagung pipilan kering.

Menurut Sekretaris Jenderal HKTI, Benny Pasaribu, Senin (19/3/2012) usai panen jagung perdana di Desa Tolping, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, kdi Jawa, banyak tanaman jagung dengan produktivitas tinggi mencapai 10 ton jagung pipilan kering. Itu bisa terjadi karena lahan pertanian di Jawa subur.

Dengan teknik budidaya yang baik dan benih serta pupuk yang tepat, produktivitas bisa tinggi.

Kondisi ini berbeda dengan di Pulau Samosir, yang umumnya tanah datarnya berbatu. Untuk mencetak lahan pertanian perlu waktu lama, karena harus menyingkirkan bebatuan. Lahan yang tandus dan berbatu ini harus diolah. Waktunya juga tidak singkat. Apalagi sistem pengairannya sebagian besar mengandalkan air hujan.

Meski begitu, dengan kemauan, lahan tandus itu bisa ditanami dengan produktivitas tinggi. Dalam panen perdana di kebun percontohan HKTI di Desa Tolping, misalnya, produktivitas tanaman jagung mencapai 8 ton jagung pipilan kering. Jagung yang ditanam jenis jagung hibrida varietas pertiwi 2 dan pertiwi 3.

Pada kesempatan itu, petani juga diajarkan cara berbudidaya jagung dengan baik, agar menghasilkan produktivitas tinggi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani jagung.

Para petani juga berharap, kebun percontohan HKTI diperbanyak. Zaintan Nainggolan (66), petani Desa Tolping, Kecamatan Simanindo, menyatakan, keinginan petani menanam jagung hibrida dengan produktivitas tinggi ada, tetapi terbentur keterbatasan modal.

Harga benih jagung hibrida mahal, sementara tingkat kegagalan panen atau resiko gagal panen jagung belakangan ini tinggi. Ini akibat iklim yang terus berubah.

"Kalau banyak hujan petani senang, karena bisa tanam jagung dan panen. Kalau hujan terlalu deras, tinggal membuat aliran air saja. Kondisi sulit pada musim kemarau, karena tanaman kekurangan air dan mati," katanya.

Karena itu, para petani berharap agar harga benih jagung hibrida bisa lebih murah. Petani juga minta harga jual jagung dinaikkan.

Di Samosir, umumnya petani memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar. Lahan tidak dalam bentuk satu hamparan, tetapi terpisah-pisah bukit dan bebatuan. Potensi lahan tandus untuk pertanaman jagung juga masih luas.
Sumber 2


Pertanian di Pulau Samosir Perlu "Treatment" Khusus

SAMOSIR, KOMPAS.com - Potensi lahan pertanian di Pulau Samosir yang bisa kembangkan masih besar, yakni 10.000 hektar. Namun, pengelolaan lahan pertanian di Pulau Samosir harus dengan pendekatan (treatment) khusus, berbeda dengan di Pulau Jawa.

Menurut Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Benny Pasaribu, Selasa (20/3) di Samosir, pengembangan pertanian di Pulau Samosir masih terbuka. Lahan pertanian masih bisa ditingkatan luasannya 5.000 hektar sampai 10.000 hektar.

Namun, harus dipahami bahwa lahan di Pulau Samosir berbatu, sebagai dampak letusan gunung berapi. Tetapi dataran-dataran di atas bukit bisa dimanfaatkan. HKTI membuktikan, bila pengelolaan lahan dilakukan dengan baik, produktivitas tanaman bisa ditingkatkan.

Seperti saat HKTI memanen jagung hibrida varietas pertiwi 2 dan pertiwi 3 di Desa Tolping, Samosir pada 19 Maret lalu. Dari yang semula produktivitas tanaman jagung konvensional di sana 5 ton per hektar, bisa ditingkatkan menjadi 8 ton per hektar jagung pipilan kering.

"Kuncinya pada pengelolaan lahan," kata Benny, yang juga doktor bidang kebijakan industrial dan perdagangan dari Ottawa, Kanada.

Di Pulau Samosir, lahan berbatu. Tingkat keasaman tanah (Ph) juga tinggi, yakni 4,5 sampai 5,5. Karena itu perlu penanganan khusus untuk meningkatkan kesuburan lahan, dengan memberikan kapur pertanian dan dolomit. Setelah Ph mencapai sekitar 7, baru tanaman bisa tumbuh. Karena lahan kurang subur, budidaya tanaman pangan maupun hortikultura di Samosir harus dilakukan dengan mengintroduksi pupuk organik.

"Kalau pupuk kimia tambah kering," katanya. Dengan memasukkan pupuk organik, akan mendorong lahan pertanian menjadi lebih subur. Karena itu, sangat cocok kalau Pulau Samosir untuk pengembangan tanaman organik.

"Tanaman spesifik harus dikembangkan di sini," katanya. Tantangan utama memang kemudian pada sistem irigasi. pengembangan jaringan irigasi di Samosir tidak bisa menggunakan pendekatan konvensional, tetapi dengan teknik khusus seperti irigasi model semprot atau sprinkle. Tantangannya tinggal bagaimana menaikkan air danau ke dataran di atas bukit.

"Itu tidak susah karena teknologi ada," katanya. Sinaga, petani dari Tolping berharap, pencetakan lahan baru di Samosir terus dilakukan.

Dengan penanganan khusus, produktivitas tanaman tinggi, sehingga pendapatan petani bisa naik. Para petani berharap, pemerintah lebih peduli, dan mau berusaha lebih keras untuk membantu masyarakat Samosir.
Selain rendang telah diklaim sebagai makanan terenak di dunia, kini datang dari segi minuman Indonesia yang juga dinilai terenak di dunia, yaitu kopi Jawa. Seperti dilansir Ehow, Senin (23/1/2012), kopi jawa merupakan kopi terenak di dunia selain merupakan salah satu sumber kopi dunia yang paling berharga.

Meskipun tidak dijelaskan secara spesifikasi jenis minuman lain di dunia yang juga tak kalah menyegarkan namun entah kenapa kopi Jawa bisa dikatakan terenak di dunia.Mungkin saja karena faktor asal mula kopi Jawa hingga bisa terkenal seantero dunia. Dijelaskannya lagi bila pulau Jawa merupakan salah satu dari beberapa pulau di Indonesia yang tumbuh tanaman kopi. Awalnya, istilah kopi Jawa di identifikasikan kopi arabika.

Produksi kopi di Jawa pun sudah dilakukan dari tahun 1696 dengan perkebunan kopi paling suskses pertama di jaman kolokial Eropa yang dijalankan oleh perusahaan India Timur Belanda, oleh karena itu pulau Jawa memimpin dunia dalam produksi kopi bahkan proses itu masih menjadi produksi terbesar di dunia, meskipun pada kenyataannya Indonesia tetap terbesar ketiga penghasil kopi di dunia.

Diungkapkannya lagi, dilihat dari segi geografisnya setelah Belanda yang mencobai kenikmatan kopi Jawa, para raja di Prancis pun juga perlahan diperkenalkan kopi Jawa melalui daratan Karibia, dan dari sanalah produksi kopi Jawa mulai menyebar ke Amerika Selatan, bahkan sampai sekarang pun warga Amerika Serikat menyebut kopi di Amerika berasal dari Jawa.

Tak hanya itu saja, di Amerika pun hampir semua makanan yang diolah dari kopi, menggunakan kopi Jawa. Lalu muncul pertanyaan? Kenapa hanya kopi Jawa yang paling enak di dunia padahal ragam jenis kopi di Indonesia sangat banyak dan juga tidak kalah enak dengan kopi Jawa.Menurutnya, Kopi Jawa memiliki keasaman yang rendah dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, cuaca serta kelembaban udara. Kopi Jawa pun sangat terkenal dengan Arabika usia, dimana bila disimpan tingkat keasaman dari kopi Jawa akan semakin berkurang.
Sumber:
Disaat negara kita masih berkutat dengan mobil nasional di Jepang sana, orang-orang Jepang sudah berpikir jauh kedepan. Gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang pada bulan Maret 2011 yang lalu di Jepang telah menghancurkan sebagian besar lahan pertanian di sana, khususnya di kota Miyagi yang merupaka salah satu daerah yang paling parah kerusakannya.


Pemerintah Jepang dibawah Departemen Pertanian berencana akan membangun sebuah pertanian masa depan dimana para robot yang akan bertani disana.

Proyek pertanian dengan menggunakan robot tersebut dinamakan “Dream Project”. Pertanian disana nantinya akan menggunakan traktor tanpa awak dan robot untuk menanam sampai memanen.

Teknologi lampu LED akan digunakan untuk menghalau hama dan lainnya yang bisa merusak lahan pertanian sebagai ganti dari pestisida.

Lahan yang akan digarap untuk Dream Project sekitar 242 hektar dan biaya untuk pertanian modern ini akan menghabiskan dana sekitar 4 milyar Yen (sekitar Rp. 500 milyar). Dream Project diperkirakan selesai dalam kurun waktu 6 tahun mendatang.


Nama Daerah

Aceh: Kapulaga, Kardamon 
Minangkabau: Palago, Pelaga, Puwar 
Sunda: Kapol, Kapol sebrang, Pelaga 
Jawa: Kapulogo, Kapulogo sabrang, Pulogo, Kapol sabrang 
Madura: Kapolagha, palagha 
Bugis: Gandimong 
Malaysia: Pelaga 
Thailand: Luk grawan 
Inggris: Cardamom

Ciri-ciri

Habitus: Herba, tahunan, tinggi 1-5m, berkelompok membentuk banyak anakan.

Batang: Semu, tersusun oleh pelepah daun, bentuk silindris, hijau, umbi batang besar dan gemuk. 

Daun: Tunggal, tersebar, hijau tua, helai daun licin, berbulu, bentuk lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi daun rata, panjang 30-60 cm, lebar 10-12cm, menyirip, pendek. 

Bunga: Kecil, bongkol, putih atau putih kekuningan, benang sari panjang 1-1,5 cm, kepala sari bentuk elips. 

Buah: Kotak, bulat memanjang, lekuk segitiga agak pipih, putih kekuningan. 

Biji: Kecil, warna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas.
Akar: Serabut, putih kotor.

Kandungan Kimia

Buah, biji dan rimpang kapulaga banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoida, dan polifenol. Dan minyak atsri terdiri dari terpinoel, terpinil, sineol, borneol, dan beta kamfer.
Khasiat

Seluruh bagian tanaman baik buah, batang, daun kapulaga berkhasiat sebagai obat kuat, encok, rematik, demam, dan meningkatkan afrodisiaka(libido).

Air rebusan seluruh bagian tanaman digunakan untuk obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah akibat kecapaian. Juga berguna bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik. Kadang-kadang juga digunakan sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido). Air rebusan batang digunakan sebagai obat menurunkan panas (demam). Buahnya dipergunakan untuk bahan penyedap dan penyegar makanan dan minuman. Buah juga berkhasiat menghilangkan rasa gatal pada tenggorokan, sebagai obat batuk, dan obat sakit perut, daun sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut, untuk obat batuk, dan menurunkan panas (sebagai antipiretikum). Daun yang dikeringkan, digiling, 1alu direbus dapat menjadi minuman penghangat bagi orang yang kedinginan, terutama bagi yang tinggal di pegunungan, di daerah beriklim dingin atau di hutan yang sangat lembab. Minuman ini sekaligus dapat
mengobati sakit panas dalam.


TANAMAN OBAT KOMFREY
(Symphytum officinale L. )

Famili : Boroginaceae

Daerah :
Asing : Comfrey, knit bone, K’ang fu li (Cina)

Sifat Kimiawi :

Kandungan kimia tumbuhan ini yaitu symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pyrrolizidine (Pas), tanin, minyak atsiri, allatonin dan vitamin B1, B2, C dan E.

Efek Farmakologis : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisio-nal lain disebutkan, bahwa tanaman ini memiliki sifat dingin, agak sedikit pahit.

Bagian tanaman yang digunakan : Daun dengan tanpa tangkai atau akar.
Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan anakan. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman herba, membentuk rumpun, tinggi 20-50 cm. Batang semu, tidak berkayu, bertangkai. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan kasar, panjang 27-50 cm, lebar 4-14 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk corong, bertaju lima, warna putih kekuningan. Buah bulat, tiap buah terdiri atas 4 biji.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

TEKANAN DARAH TINGGI : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci. untuk 2 kali atau daun segar 4 lembar di juice, sarinva diminum. untuk 2 kali. atau.

Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. minum airnya 2 kali sehari.

DIABETES / KENCING MANIS : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci. untuk 2 kali, Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali. atau,

Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari

TEKANAN DARAH RENDAH : Daun segar 4 lembar dilalap. setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci. untuk 2 kali. Atau Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa : gelas, minum airnya 2 kali sehari.

KOLESTEROL TINGGI : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan gamin dan dicuci. untuk 2 kali, Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau, Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. minum airnya 2 kali sehari.


LEUKEMIA (RENDAH HB) : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskandengan garam dan dicuci untuk 2 kali Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau, Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari

PNEUMONIA, ASTHMA, GANGGUAN PENCERNAKAN BATU GINJAL / KENCING DARAH, GANGGUAN EMPEDU. TUMOR DAN KANKER, AMBEIEN DAN PRURITUS ANI DIARE , ANEMI, PATAH TULANG, LUKA / ALERGI KULIT KEMANDULAN PADA WANITA, REMATIK, PEGAL LINU. : Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci untuk 2 kali Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau,Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari.

KUMIS KUCING

Nama latin: Orthosiphon stamineus Benth

Nama daerah: Kumis ucing; Brengos kucing; Songot koceng; Remujung; Sesaseyan

Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tinggi sampai 1,5 m, daunnya berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing, batangnya berbentuk empat persegi dan mudah di patahkan

Habitat: Tumbuh liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Genkosid orthosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak; Saponin; Sapofonin; Garam kalium

Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik

Nama simplesia: Orthosiphonis Herba

Resep tradisional:

Susah kencing


Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas

Batu ginjal

Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml


Kencing manis, Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml

Sakit pinggang


Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml
no image


Kalau kita bicara pengobatan herbal maka pikiran kita pasti melayang ke obat tradisional, jamu gendong, warung yang menyediakan jamu kemasan untuk obat sakit kepala atau masuk angin. Tidak salah memang sebab herbal memang masuk kategori obat tradisional.

Di negara Asia lainnya terutama Cina, Korea dan India untuk penduduk pedesaan, obat herbal masuk dalam pilihan pertama untuk pengobatan, dinegara maju pun saat ini kecenderungan beralih kepengobatan tradisional terutama herbal menunjukan gejala peningkatan yang sangat signifikan.

Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukan di Indonesia sendiri keluhan sakit yang diderita penduduk Indonesia sebesar 28.15% dan dari jumlah tersebut ternyata 65.01% nya memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan 38.30% lainnya memilih menggunakan obat tradisional, jadi kalau penduduk Indonesia diasumsikan sebanyak 220 juta jiwa maka yang memilih menggunakan obat tradisional sebanyak kurang lebih 23,7 juta jiwa, suatu jumlah yang sangat besar.

Pengobatan tradisional sendiri menurut Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian [galenik] atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Sesuai dengan pasal 100 ayat (1) dan (2), sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan akan tetap dijaga kelestariannya dan dijamin Pemerintah untuk pengembangan serta pemeliharaan bahan bakunya.

Indonesia sendiri yang terletak didaerah tropis memiliki keunikan dan kekayaan hayati yang sangat luar biasa, tercatat tidak kurang dari 30.000 jenis tanaman obat yang tumbuh di Indonesia walaupun yang sudah tercatat sebagai produk Fitofarmaka [bisa diresepkan] baru ada 5 produk dan produk obat herbal terstandar baru ada 28 produk. Terlihat potensi yang masih belum digali masih sangat besar dalam pengembangan obat herbal terutama yang merupakan produk herbal asli Indonesia.

Tahun 2007 telah dicanangkan oleh pemerintah bahwa Jamu adalah Brand Indonesia, walau pada kenyataannya masih dianggap strata paling bawah dalam pengobatan karena belum teruji secara ilmiah.

Dunia Kedokteran Indonesia sendiri secara perlahan mulai membuka diri menerima herbal sabagai pilihan untuk pengobatan, bukan sekedar sebagai pengobatan alternatif saja, ini terbukti dengan berdirinya beberapa organisasi seperti Badan Kajian Kedokteran Tradisional dan Komplementer Ikatan Dokter Indonesia pada Muktamar IDI XXVII tahun 2009, Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia [PDHMI], Persatuan Dokter Pengembangan Kesehatan Timur [PDPKT] dan beberapa organisasi sejenis lainnya.

Ini semua menggambarkan dunia kedokteran walau masih belum terbuka lebar tetapi para pelakunya, yaitu para dokter mulai melihat potensi yang besar dan ternyata bisa dikembangkan dalam pengobatan berbasis obat herbal, tidak hanya untuk menangani penyakit yang ringan saja tetapi juga untuk mengatasi penyakit yang berat.

Ketergantungan masyarakat terhadap obat konvensional kedokteran diharapkan bisa secara pasti diganti dengan masuknya obat herbal, saat ini ternyata 95% bahan baku obat konvensional masih di import, berapa banyak devisa yang bisa dihemat bila peralihan ini berjalan mulus.

Memasuki tahun 2010, Badan Litbang Depkes mempelopori suatu usaha yang sangat terpuji dan patut didukung penuh yaitu dengan membuat model “Rumah Sehat” atau “Klinik Jamu”, model ini akan menerapkan penggunaan jamu sebagai obat yang diberikan dokter untuk pasiennya, suatu terobosan yang didukung oleh kebijakan pemerintah dan akan diuji coba didaerah Jawa Tengah pada awal tahun 2010. Dipilihnya Jawa Tengah mungkin juga dengan pertimbangan saat ini banyak perusahaan Jamu dalam skala kecil sampai besar yang berlokasi di Jawa Tengah serta kebiasaan orang jawa meminum jamu sejak dulu.

Bekerjasama dengan GP Jamu [Gabungan Pengusaha Jamu] sebagai penyedia kebutuhan obat herbal, Rumah Sehat ini akan dipimpin oleh Dokter sebagai penanggung jawab dan yang menggembirakan ternyata sudah cukup banyak para dokter yang berminat dan terdaftar untuk mempelajari serta mendalami pengobatan herbal.

Memang masih memerlukan banyak persiapan, baik secara mental dari para dokter yang memberikan obat serta merubah persepsi pasien bahwa pengobatan herbal atau “minum jamu” itu ketinggalan jaman, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa jaman sudah berubah, mencontoh Cina yang dengan berani memberikan pilihan kepada pasien untuk menggunakan pengobatan dengan obat konvensional atau tradisional.

Saatnya juga bagi perusahaan jamu yang peduli dengan khasiat serta mutu untuk mulai menerapka standar yang berlaku seperti GMP, SNI, CPOTB sampai HACCP agar keyakinan masyarakat atas mutu produk yang dihasilkan bisa diperoleh.

Dukungan dari semua pihak, baik para pelaku petani yang diharapkan memberikan hasil olahan tanaman herbal dengan kualitas tinggi, keterlibatan dunia perguruan tingga dan swasta untuk melakukan uji coba khasiat obat herbal, kemudahan peraturan dan dukungan penuh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dan BPOM akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu Negara terkemuka yang menghasilkan Obat Herbal bermutu tinggi dan menjadikan Pengobatan Tradisional terutama Herbal bukanlah sekedar Pengobatan Alternative belaka.

Salam dari pecinta Tanaman Obat Indonesia