April 2017


Terung belanda berupa perdu yang rapuh, tingginya 2 – 3(kurang dari 8 meter), memiliki pangkal batang yang pendek dengan percabangan yang lebat. Terung belanda memiliki tipe daun tunggal, berselang-seling, bentuknya bulat telur sampai bentuk jantung, berukuran (10 – 35) cm x (4 – 20) cm, pinggiran (margo) rata, berbulu halus, tulang daun menonjol, berujung lancip dan pendek, biasanya daun-daun itu berada hampir di ujung pucuk, memiliki aroma khas seperti bau lembu kutub; panjang tangkai daun sekitar 7 – 10 cm. Bunga berada dalam rangkaian kecil di ketiak daun, dekat ujung cabang, berwarna merah jambu sampai biru muda, berdiameter sekitar 1 cm, bagian-bagian bunga berbilangan lima; daun mahkota berbentuk genta, bercuping lima; benang sari 5 utas, berada di depan daun mahkota, kepala sari tersembunyi dalam runjung yang bertentangan dengan putik; bakal buah beruang dua, dengan banyak bakal biji, kepala putiknya kecil. Buahnya berupa tipe buah buni yang berbentuk bulat telur sungsang atau bulat telur, berukuran (3 – 10) cm x (3 – 55) cm, meruncing ke dua ujungnya, bergelantungan, bertangkai panjang, daun kelopaknya tidak rontok, kulit buah tipis, licin, berwarna lembayung kemerah-merahan, merah jingga sampai kekuning-kuningan; daging buahnya mengandung nutrisi, agak asam sampai manis, berwarna kehitam-hitaman sampai kekuning-kuningan. Bijinya bulat pipih, tipis, dan keras. Kandungan : Kulit buah terung belanda mengandung suatu zat yang rasanya pahit.

baca juga:



Di daerah tropik terung belanda dapat tahan hidup di ketinggian 1000 m dpl. atau lebih; terung ini masih dapat hidup di atas 2000 m dpl, jika suhu bulanan rata-ratanya tetap di atas 10° C dan embun, yang dapat membunuh tanaman muda dan daun serta ujung pucuk tanaman dewasa. Di dataran rendah, pohon terung belanda tidak mampu berbunga, sedangkan udara sejuk dapat mendorong pembungaan. Oleh karena itu, tanaman ini berbuah matang pada musim dingin di daerah subtropik, dan jika ditanam di daerah tropik buah matang sesudah terjadi udara dingin. Rasa buah akan menjadi lebih baik pada hari-hari cerah yang panas dan malam-malam yang dingin pada musim kemarau di daerah tropik daripada selama musim dingin dl dataran tinggi.

Terung belanda tumbuh baik di tanah yang baik drainasenya, karena bahan organik dan kelembapannya sedang. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air, walaupun hanya untuk 1 – 2 hari. Tanaman ini berakar dangkal, karenanya mudah roboh, juga cabang-cabangnya yang rapuh itu mudah sekali patah jika sedang berbuah lebat.


Budidaya Tanaman Terung Belanda

Adapun mekanisme/ kegiatan yang dilakukan saat bercocok tanam terung belanda adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1.Persemaian

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya terung belanda. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Benih yang kurang bagus akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya tidak normal sehingga memberikan hasil yang kurang memuaskan atau bahkan tanaman tidak tumbuh sama sekali.

Tanaman terung belanda (Cyphomandra betacea Sendtn) merupakan tanaman yang dapat menghasilkan biji. Persemaian tanaman ini dilakukan lebih awal, karena persemaian tanaman ini memerlukan waktu yang lebih lamadibandingkan persemaian tanaman budidaya yang lainnya. Diperlukan waktu sekitar lebih kurang 6 minggu (1,5 bulan) sebelum dapat tumbuh.Adapun cara persemaian tanaman ini adalah terlebih dahulu dicari biji terung belanda yang sudah tua. Cara mendapatkan biji yang tua adalah dengan mencari buah yang telah masak. Proses selanjutnya adalah melakukan pengeringan atau penjemuran terhadap biji tersebut di bawah sinar matahari selama lebih kurang 2 hari sampai benar-benar kering. Dilanjutkan dengan pembuatan tempat persemaian pada lahan yang terbuka yang aman dari gangguan hewan penggangu. Luas lahan yang digunakan sebagai tempat persemaian disesuaikan dengan banyaknya biji yang ada.Adapun perbandingannya adalah 200 biji/m2). Tempat persemaian ini dicampur dengan pupuk kompos lebih kurang 5 Kg/m2.Dilakukan pencampuran antara pupuk kompos dengan tanah pada lahan guna pemerataan pupuk di seluruh lahan. Kegiatan dilanjutkan dengan penyemaian (penaburan) biji terung belanda yang telah kering secara merata. Tahapan selanjutnya adalah biji yang telah disemaikan ditutup kembali dengan tanah dengan ketebalan sekitar lebih kurang 1 – 2 cm. Penutupan ini dilakukan bertujuan agar biji terung belanda terhindar dari kerusakan fisik dan terhindar dari sinar matahari langsung. Setelah 6 minggu, biji terung belanda baru dapat tumbuh.


Setelah umur persemaian sekitar 6 minggu, bibit terung belanda akan dapat tumbuh. Pada umur sekitar 10 minggu, bibit akan memiiliki daun induk. Ini artinya bahwa bibit siap dipindahkan ke lahan/ tempat yang sudah disediakan. Benih bisa dipindahkan ke lahan apabila sudah mencapai ketinggian lebih kurang 20 – 25 cm.

Secara sistematis, pembuatan benih secara sendiri dapat dilakukan dengan langkah berikut ini.
  • Pilih tanaman induk yang sehat, tumbuh subur, berumur genjah dan berproduksi tinggi
  • Pilih buang terung yang sudah tua yang ditandai dengan warna buah yang merah tua, agak keriput dan kering. Kemudian buah terung tersebut dibelah memanjang dan diambil bijinya.
  • Biji tersebut dijemur hingga kering. Pisahkan dan buang biji yang cacat atau hampa, sedangkan biji yang berkualitas tinggi disimpan dalam wadah plastik atau kaleng dan ditutup rapat sebelem di semaikan.

2.Pengolahan lahan


Dalam bidang pertanian, tanah merupakan tempat bercocok tanam yang tersusun atas bagian-bagian batuan, mineral, dan bahan organik yang lapuk pada lapisan atas karena proses waktu. Untuk memperoleh tanah (lahan) yang baik untuk pertumbuhan tanaman komoditi, maka diperlukan langkah-langkah dalam pengolahan tanah, yaitu penggemburan dan pemberian pupuk dasar.Penggemburan tanah berguna agar terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air tanah dan udara yang penting bagi pertumbuhan tanaman terung belanda. Sedangkan pemberian pupuk kandang berguna untuk menambah nutrisi kedalam tanah, sehingga ketersediaan nutrisi tanah mencukupi untuk pertumbuhan tanaman terung belanda.


Pertumbuhan tanaman budidaya terung belanda sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik dan struktur lahan tanamnya. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan tanah. Kegiatan pengolahan tanah secara umum sebelum menanam tanaman komoditi adalah penggemburan tanah. Pada tahap penggemburan tanah, untuk jenis semua tanaman akan mempunyai perlakuan yang relatif hampir sama. Penggemburan tanah dapat menciptakan kondisi yang dibutuhkan oleh tanaman agar mampu tumbuh dengan baik. Tahapan penggemburan ini meliputi pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah serta sirkulasi udaranya dan pemberian pupuk organik sebagai pupuk dasar untuk memperbaiki struktur fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan. Tanah yang hendak digemburkan mula-mula harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau bahkan pepohonan yang tumbuh.


Proses pengolahan lahan ini dilakukan oleh petani dilakukan pada saat persemaian terung belanda akan siap ditanam ke lahan. Berbeda dengan tanaman komoditi yang lain, dimana persemaian dengan pengolahan lahan dilakukan secara bersamaan. Perbedaan ini disebabkan karena persemaian tanaman terung belanda membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding komoditi yang lainnya. Luas lahan yang akan diolah disesuaikan dengan banyaknya jumlah bibit terung belanda yang ada.


Dalam pengolahan lahan, selain menggemburkan tanah dan melakukan pemupukan, juga dilakukan pencabutan rumput-rumput (gulma) di sekitar lahan. Gulma yang telah dicabut, dapat dibenamkan (dikubur) kembali ke dalam tanah sebagai pupuk tambahan.


3.Penanaman

Sebelum dilakukan penanaman bibit terung belanda, terlebih dahulu lahan harus diolah agar tanah menjadi gembur, lalu diratakan. Tahapan selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam yang memiliki kedalaman lebih kurang 25 – 30 cm dengan jarak antar tanaman sekitar 1,5 – 2 meter. Lubang tanam yang telah dibuat ini selanjutnya diisi pupuk dasar (pupuk kandang) dan pupuk buatan (pupuk NPK) dengan volume lebih kurang 3 Kg pupuk kandang berbanding 100 gr pupuk NPK.Selanjutnya lubang ini ditanam kembali dengan tanah dengan ketebalan sekitar 15 – 20 cm. Tahapan selanjutnya adalah memindahkan bibit terung belanda dari tempat persemaian ke lubang tanam yang telah siap. Penanaman bibit ini dilakukan dengan kedalaman lebih kurang 5 cm dari pangkal benih.


4.Perawatan (Pemeliharaan)

Perawatan tanaman terung belanda meliputi proses pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis teresap tanaman. Jadi memupuk berarti menambah unsur hara ke dalam tanah (pupuk akar) dan tanmaan (pupuk daun). Pemupukan dilakukan untuk mencukupi atau menambah zat-zat makanan yang berguna bagi tanaman dari dalam tanah, atau dengan kata lain supaya zat-zat makanan untuk tanaman terung belanda bertambah.Dalam rangka memperoleh hasil dan mutu yang tinggi pada usaha-usaha penanaman, perlu dilakukan berbagai usaha, sehingga zat-zat hara yang tidak dapat diserap menjadi siap untuk diserap. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan jalan pemupukan.

Pemupukan tanaman ini dilakukan dilakukan beberapa kali. Hal ini disebabkan karena tanaman terung belanda memiliki umur yang panjang dan masa produktif yang cukup lama, yaitu sekitar 3 – 4 tahun. Pemupukan tanaman ini dilakukan dengan cara membuat lubang melingkar atau parit melingkar di sekeliling pohon pada batas paling luar kanopi tanaman. Kedalama lubang atau parit ini sekitar 15 – 20 cm. Selanjutnya lubang ini diisi dengan pupuk kandang dan pupuk buatan (NPK).

Interval pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali sampai habis masa produktif. Pemupukan pertama dilakukan setelah tanaman berumur lebih kurang 24 minggu (6 bulan) mulai dari waktu penanaman. Pada pemupukan pertama ini, volume pupuk yang diberikan adalah 2 Kg pupuk kandang berbanding 100 gr pupuk buatan (NPK). Pada saat ini dapat juga langsung dilakukan penyiangan pada areal sekitar tanaman.

Pemupukan kedua dilakukan setelah tanaman berumur 1 tahun. Volume pupuk yang diberikan adalah lebih kurang 5 Kg pupuk kandang dan 250 pupuk buatan (NPK). Selanjutnya pemupukan ketiga dan selanjutnya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Volume pupuk yang diberikan yaitu lebih kurang 8 Kg pupuk kandang dan 0,5 Kg pupuk buatan (NPK). Pemupukan dilakukan terus menerus sampai masa produktif tanaman habis.

Selain pemupukan, pengendalian hama dan penyakit sangat penting dalam perawatan tanaman. Tidak selamanya tanaman komoditi dalam kondisi baik, tetapi pada suatu ketika banyak juga gangguan yang bisa merusaknya. Gangguan-gangguan itu biasanya disebabkan oleh hama, penyakit atau sebab-sebab lain. Hama dan penyakit itu biasanya merusak seluruh bagian tanaman. Untuk menyelamatkan dan meningkatkan produksi, perlu dilakukan tindakan pengelolahan hama dan penyakit.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman terung belanda jarang dilakukan terkecuali pada saat iklum atau musim yang sangat ekstrim, seperti kemarau yang berkepanjangan. Pada saat ini biasanya tanaman mudah diserang hama dan penyakit. Untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit, biasanya dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida (fungisida dan insektisida), yaitu antracol dan curacron dengan perbandingan 5 gr antracol dan 5 cc curacron per 5 liter air. Hama yang biasa menyerang tanaman terung belanda adalah ulat bulu (Malacosoma americanum). Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman terung belanda adalah layu pada tangkai buah.


5. Panen dan Pasca Panen

Panen adalah hal yang diharapkan oleh petani atau pengusaha terung belanda. Setelah bersusah payah melakukan penanaman dan pemeliharaan tanaman, saat panen akan mendapat hasil yang diharapkan. Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Panen harus dilakukan pada waktu yang tepat agar sesuai dengan keinginan konsumen dan baik kualitasnya. Komoditi terung belanda yang dipanen terlalu tua akan menjadi busuk dan kurang enak dikonsumsi. Apabila dipanen terlalu muda, maka kuantitas produksi akan lebih sedikit dan harga jualnya pun menjadi lebih rendah karena kurang memenuhi standar perrdagangan secara umum.

Tanaman terung belanda mulai berbuah pada umur lebih kurang 1 tahun, dan buahnya sudah bisa dipanen apabila buah sudah berwarna hijau tua atau merah kecokelatan. Pemanenan buah terung belanda tergantung permintaan konsumen, apakah buah yang masih berwarna hijau atau yang sudah berwarna merah. Pemanenan buah terung belanda ini dilakukan apabila sudah ada permintaan dari pasar. Biasanya buah terung belanda sudah siap dipanen apabila sudah berumur lebih kurang 2 – 3 bulan dari mulai pembuahan.

Mekanisme pemanenan, diperhitungkan pula lama pengangkutan sampai ke tangan konsumen. Sebaiknya buah yang dipetik adalah buah muda yang bijinya belum keras dan daging buahnya belum liat. Apabila pengangkutan memerlukan waktu lama, maka sebaiknya buah dipetik sebelum masak, tapi sudah tampak bernas (berisi). Waktu panen sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Hindari waktu panen saat terik matahari karena dapat mengganggu tanaman dan membuat kulit terung menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.




sumber : http://www.kompasiana.com-
Alit Adi Sanjaya


 TANAMAN HIAS  : Pembibitan buah nangka yang paling sering dilakukan adalah melalui bijinya, pembibitan dilakukan dengan melakukan penyamaian biji nangka dari buah nangka yang sudah tua dan matang. Sebelum melakukan penyemaian, biji nangka harus dibersihkan dari daging nangka yang masih tersisa dan juga lendir-lendir yang terkandung dalam kulit bijinya. Pembersihan dapat dilakukan dengan mencuci dan menjemur biji dibawah sinar matahri sekitar 2 jam saja.



http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-dan-perawatan-pohon.htmlSiapkan media semai berupa polybag yang diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang, jumlah polybag disesuaikan dengan jumlah bibit yang akan disemai. Pada saat penyemaian, 1 polybag hanya untuk 1 biji nangka saja.

Sebelum dilakukan penyemaian, biji beton sebaiknya direndam kembali dalam air hangat dan biarkan selama 2 hari di dalam rendaman air. Setelah itu angkat dan tiriskan, kemudian benamkan biji nangka ke media semai yang telah disiapkan. Lakukan penyiraman sehari sekali pada sore hari. Biarkan sampai bibit nangka tumbuh dan mencapai tinggi batang 60cm-70cm atau diameter batang sekitar 1,5cm untuk siap ditanam ke lahan tanam permanen.

Jika anda menginginkan pohon nangka yang cepat berbuah, maka penyiapan bibit sebaiknya dilakukan dengan okulasi. Namun tingkat keberhasilannya cukup rendah, mengingat kandungan getah pada pohon nangka cukup banyak. 

Apabila anda tidak ingin repot, maka belilah bibit buah nangka di kios-kios yang menjual bibit tanaman buah dan bibit bunga. Carilah bibit yang dibudidayakan dari hasil okulasi atau sambung pucuk, biasanya ditandai dengan adanya bekas sayatan di kulitnya. Biarkan selama 2 minggu bibit hasil pembelian, agar menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.


http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-dan-perawatan-pohon.html



Menyiapkan Lahan Tanam

Pohon nangka adalah pohon yang memerukan ruang tumbuh, serta bentuk batangnya yang rindang. Sehingga lahan tanam untuk ohon nangka sebaiknya lahan yang relatif luas, dan jauhkan dari bangunan rumah, dikhawatirkan akar pohon nangka dapat merusak struktur bangunan rumah.

Buatlah lubang tanam dengan ukuran 60cm x 60cm dengan kedalaman sekitar 50cm - 60cm, isi lubang tanam dengan pupuk kandang sampai 1/2 bagian terisi. Biarkan lubang selama 3 minggu sebelum ditanami agar unsur hara dalam pupuk kandang meresap sempurna dalam tanah.

Jika pohon buah nangka akan dibudidayakan dalam jumlah yang banyak, maka buatlah lubang tanam dengan ukuran yang sama pada jarak sekitar 6-7meter dari lubang yang sebelumnya.

Menanam Bibit Pohon Nangka

Setelah bibit nangka siap tanam, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit pohon nangka dekat lubang tanam yang telah dibuat. Robek polybag semaian secara perlahan agar tanah semaian tidak hancur, kemudian masukkan pangkal bibit nangka ke dalam lubang tanam yang telah disediakan. Tutup lubang dengan tanah sisa galian yang ada di dekat lubang. Padatkan dengan cara menginjak secara perlahan-lahan. Lakukan penyiraman setelah semua bibit nangka selesai ditanam.

Penanaman nangka sebaiknya dilakukan pada awal musin hujan agar tidak perlu repot melakukan penyiraman.

Merawat Pohon Nangka 

Perawatan yang dilakukan adalah dengan membersihkan rumput atau tanaman perdu yang tumbuh disekitar pohon nangka, kemudian lakukan pemupukan ulang pada umur tanaman sekitar 6 bulan dengan menggunakan pupuk kandang.

Pembasmian hama juga perlu dilakukan jika pohon nangka diserang hama, lakukan penyemprotan dengan menggunakan insectisida dengan takaran sesuai yang dianjurkan pada kemasan.

Masa Panen Buah Nangka

TANAMAN HIAS  : Pohon nangka yang dibudidayakan dari biji, akan menghasilkan buah pada umur tanaman sekitar 7-10 tahun, namun jika bibit nangka hasil okulasi akan menghasilkan buah pada umur 5 tahun. Pemanenan dilakukan jika buah sudah masak yang ditandai dengan muncul bau harum dan juga ukuran duri-duri pada kulit nangka sudah mulai membesar.

http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-dan-perawatan-pohon.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-dan-perawatan-pohon.html
http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-pohon-alpukat-untuk.html



Untuk budidaya pohon buah Alpukat dapat dilakukan dengan cara vegetatif (stek batang/cangkok) ataupun generatif (melalui biji) sepertihalnya cara menanam pohon buah matoa ataupun cara menanam pohon duku. Namun jika anda menginginkan pohon buah alpokat yang cepat berbuah, maka cara dudidaya yang paling tepat dilakukan adalah dengan cara stek batang atau cangkok (vegetatif). Berikut Beberapa langkah cara menanam pohon Buah Alpukat yang benar agar dapat berbuah dengan lebat.


CARA PEMBIBITAN POHON ALPUKAT

Budidaya Alpokat dengan Mencangkok atau Okulasi

Pohon alpukat yang digunakan sebagai bibit cangkokan sebaiknya dipilih dari pohon yang memiliki riwayat buah yang baik (rasa, ketahanan terhadap hama, dan lain-lain). Lakukan pencangkokan dengan cara yang benar akan menghasilkan akar dan bibit yang bagus. Pilihlah cabang pohon alpukat yang terlihat subur, tidak terlalu banyak cabang-cabang baru, dan tidak terlalu tua atau terlalu muda.

Setelah cangkokan mengeluarkan akar, potong pada bagian pangkal cabang (sekitar 3 cm dari cangkokan), dan masukkan ke dalam polybag untuk dilakukan penyemaian dengan terlebih dahulu melepas penutup cangkokan. Letakkan bibit di area yang teduh dan lakukan penyiraman, biarkan bibit hasil cangkokan mampu beradaptasi dan mengeluarkan bayak akar sebelum dipindahkan ke lahan tanam permanen.

baca juga


Budidaya alpukat dengan Biji

Untuk menanam Alpokat dari biji dapat dilakukan dengan melakukan penyemaian biji alpukat terlebih dahulu, biji alpukat yang disemai harus dipilih dari buah alpukat yang tua. Belah buah alpukat dan ambil bijinya, jemur biji alpukat sekitar 3 jam dan angkat kemudian legtakkan di tempat teduh. Semailah Biji tersebut di dalam polybag semaian sampai bibit memiki tinggi sekitar 1 meter (siap tanam). Setelah bibit yang disiapkan siap tanam, maka bibit alpukat dapat dipindahkan ke lahan tanam permanen yang sudah disiapkan. 


Jika anda menginginkan Pohon alpukat dari hasil semaian biji dapat segera berbuah, maka lakukan sambung pucuk atau okulasi dengan mengambil tunas dari pohon alpukat yang sudah berbuah sebagai batang atasnya dan batang bawah menggunakan pohon alpukat hasil semaian biji. 

Membuat Lubang Tanam

Buatlah lubang tanam pohon buah alpukat dengan ukuran 60cm x 60cm dengan kedalaman 60-80cm. Jika anda menanam bibit dari hasil cangkok maka buatlah lubang tanam yang relative lebar, jika bibit dari biji maka buat lubang yang dalam.

Jika penananman akan dilakukan dalam jumlah banyak, buatlah lubang tanam yang sama dengan jarak 6m x 6m antar lubang agar memberikan ruang tumbuh bagi pohon alpukat. Isi lubang menggunakan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi, dan biarkan lubang tanam selama 3-4 minggu sebelum ditanami agar pupuk kandang meresap ke tanah..

baca juga

Menanam Bibit Alpukat

Setelah bibit siap tanam, langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit ke lubang tanam permanen yang disiapkan. Buka pelastik polybag dengan perlahan, usahakan jangan sampai Tanah yang ada di polybag semaian hancur. Masukkan bibit ke lubang tanam, dan tutup menggunakan Tanah sisa yang ada di sekitar lubang tanam. Lakukan penyiraman setelah semua bibit tertanam pada lubang-lubang yang disediakan.

Merawat Tanaman Alpukat

Perawatan yang diperlukan dalam menanam alpukat adalah penyiangan, penyulaman, pemupukan, dan pemangkasan. Pembersihan rumput atau gulma-gulma disekitar tanaman alpokat (penyiangan) wajib dilakukan terutama saat pohon alpukat baru ditanam atau masih kecil, jika sudah besar maka rumput liar akan sedikit yang tumbuh karena ternaungi oleh rimbunnya pohon alpokat 

Memanen Buah Alpukat

Pohon alpukat biasanya akan mulai berbuah pada usia 10-15 tahun jika ditanam melalui biji, jika ditanam dengan sistem vegetatif biasanya akan berbuah pada umur 5-8 tahun tergantung dari perawatan yang dilakukan.


http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-pohon-alpukat-untuk.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-pohon-alpukat-untuk.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/04/cara-pembibitan-pohon-alpukat-untuk.html

Budidaya tanaman bunga mawar ini harus memperhatikan jenis – jenis bunga mawar terlebih dahulu sebelum budidayakannya.


Syarat Pertumbuhan
  • Curah hujan baik 1500 – 3000 mm/ tahunnya.
  • Sinar matahari cukup baik.
  • Suhu lingkungan normal 18-26 derajat dan kelembapan 70-80 %.
  • Media tanah banyak mengandung organik dan subur.
  • Memiliki derajat keasaman tanah pH 5-7.
  • Pembibitan Bunga Mawar
a. Persyaratan Benih

Benih yang akan di tanam harus memenuhi persyaratan agar pertumbuhan bunga mawar dapat tumbuh dengan baik dan optimal. Benih yang berkualitas berasal dari indukan berkualitas, pertumbuhan cepat, biji tidak abnormal dan juga tidak dalam terserang hama dan penyakit.

b. Persiapan Benih

Persiapan benih dengan biji dapat dilakukan dua cara antara lain :

  • Pemilihan buah : lakukan pemilihan buah dari tanaman bunga mawar yang berkualitas, dan lakukan pemetikan buah mawar yang sudah matang.
  • perlakukan after ripenening : lakukan persiapan media persemaian dengan media tanah subur dan humus, lalu masukan medi kedalam media persemaian, siram medi hingga basah, tanamkan buah mawar satu persatu dengan kedalaman 0.5-1.0 cm. Diamkan beberapa hari agar biji keluar dan mengeluapas dari bijinya.
c. Pemeliharaan Benih

pemeliharaan benih sangat mudah anda tinggal melakukan penyiraman dengan teratur, pemupukan dengan baik, menjaga media tetap subur dan gembur dan melakukan pemindahan benih yang sudah memiliki beberapa helai daun ke media lainnya. Namun, untuk pemindahan benih bunga mawar ini dapat di lakukan sekitar 22 bulan ke lahan tau kebun.
Pengelolahan Media Tanam

Sebelum penanaman bunga mawar dapat di lakukan terlebih dahulu pengelolahan media tanam yang baik. Dalam Budidaya bunga mawar dapat di lakukan 2 cara yaitu dengan media kebun dan juga media pot atau polibag.

a. Media Tanam Lahan Atau Kebun

Media kebun atau lahan untuk budidaya mawar dapat di lakukan dengan cara antara lain :
Membersihkan lahan atau kebu terlebih dahulu dengan cangkul dan juga lainnya.
Setelah itu, lakukan pengalian agar tanah gembur dan subur. Serta mencampurkan pupuk kandang atau pupuk kimia lainnya hingga merata.
Tanah yang di gemburkan dengan kedalam 30-40 cm bahkan lebih, diamkan 2-3 minggu.
Kemudian pembuatan beedengan dengan lebar 100 – 120 cm, tinggi 30 cm cm, dengan jarak antara bedengan 30 – 40 cm, dan panjang tergantung lahan atau kebun.
Lalu pemberian pupuk kembali yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik, kedalam lubang tanam sekitar 1-2 kg perlubangnya. Lalu siap tanam benih.

b. Media Tanam Polibag atau Pot

media polibag atau pot budidaya mawar dapat di lakukan dengan cara antara lain :
  • Menyiapkan media tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik.
  • Lalu, lakukan pencampuran dengan pupuk organik tanaman.
  • Kemudian siapkan media polibag atau pot dengan ukuran yang sedang 2-3 kg.
  • Lakukan pengisian media tanah kedalam pot atau polibag hingga penuh, dan buat lubang tanam 1 – 2 cm.
  • Dan lakukan penyiraman media tanam hingga basah, dan siap untuk di lakukan penanaman.
Penanaman Bunga Mawar

Penanaman bunga mawar ini dapat di lakukan dengan cara yaitu mencongkel akar dengan hati-hati tanpa merusaknya dan melakukan pemindahan kelahan atau polibag yang sudah di sediakan. Lalu lakukan penimbunan dengan tanan sisa yang sudah di beri pupuk atau gembur. Dan siram hingga basah.

BACA JUGA


Pemeliharan Bunga Mawar

Pemeliharan bunga mawar dapat di lakukan dengan dengan cara penyiangan, pemupukan, penyiraman dan pengendalian hama dan penyakit.

Penyiangan di lakukan dengan cara membersihkan lahan atau kebun secara teratur dari tanaman lair lainnya. Pemupukan ini dapat di lakukan menggunakan pupuk organik dan pupuk oraganik yang di lakukan 3-4 minggu sekali bahkan lebih. Penyiraman tanaman bunga mawar dapat di lakukan dua kali sehari, bila musim hujan lakukan pengurangan penyiraman.

Pengendalian hama dan penyakit ini harus melakukan pemeliharaan yang maksimum, agar tanaman tidak terserang oleh hama dan penyakit dengan mudah. Hama yang sering menyerang tanaman mawar kutu daun, kumbang, tungau, thrips, nemotoda dan lainnya. Pengendalian hama tanaman bunga mawar ini dapat di lakukan dengan cara penyemprotan insektisida sesuai dosis. Sedangkan penyakit yang sering menyerang bunga mawar yaitu bercak daun , karat daun, tepung mildew dan lainnya. Pengendalian dapat di lakukan dengan cara penyemprotan dengan fungisida, belerang dan bahan aktif Pirazifos.

Pemanenan Bunga Mawar

Pemanenan bunga mawar tergantung dengan pertumbuhan dan perkembangannya serta juga varietesnya. Namun, secara umumnya bunga mawar dapat di panen 4 – 5 bulan setelah masa penanaman berlangsung. Pemanenan bunga mawar dapat di lakukan dengan cara mengunting bagian tangkai bunga dengan hati – hati, lalu lakukan pengemasan atau penyimpanan dengan media lainnya agar bunga mawar tidak mudah layu dan mati.
SUMBER :