May 2011

Kehadiran tanaman hias indoor dalam ruangan rumah dapat meningkatkan nilai tambah ruangan tersebut. Juga memberikan nilai positip terhadap ruangan itu. Diantara batu dan kayu-kayu pengisi ruangan rumah, penempatan tanaman hias indoor, akan menambah keindahan dan mempermanis ruangan. Sentuhan hijau dari tanaman yang ditempatkan disudut-sudut ruangan, membuat suasana rumah menjadi asri dan segar.
Selain memberikan kesan asri, penempatan tanaman hias indoor dalam ruangan dapat difungsikan sebagai pembatas ruangan, pengarah jalan atau sebagai penutup pemandangan yang kurang baik. Banyak kurang disadari atau dimengerti oleh banyak orang, manfaat yang sangat positip dangan penempatan tanaman hias indoor dalam rumah. Selain hijau daun dapat membuat ruangan menjadi lebih segar, menambah keindahan dan enak dipandang mata. Beberapa jenis tanaman hias indoor dapat menyerap zat berbahaya (polutan) dalam ruangan. Sehingga dapat mengurangi tingkat polusi dalam rumah.
Tidak disadari, rumah yang kita tempati sehari-hari, sebenarnya terjadi polusi udara dalam ruangan. Zat polutan sebagai penyebabnya antara lain asap rokok, debu dari binatang peliharaan, bakteri, gas formaldehida yang dihasilkan oleh karpet dan papan bangunan, serta gas dari kompor. Asap rokok yang utama akan meningkatkan kandungan karbondioksida. Juga menghasilkan gas lain seperti formaldehida, hidrogen sianida dan gas lain yang dapat menyebabkan kanker.
Dengan adanya zat polutan dalam rumah, maka setiap hari akan terhirup dan masuk tubuh kita bersamaan kita bernafas. Dengan kadar yang rendah, tidak menampakkan gejala pada tubuh kita. Namun jika setiap hari zat polutan yang kita hirup bertambah terus, sehingga kadar dalam tubuh juga meningkat, maka akan menimbulkan efek yang kurang sehat. Gejala yang timbul bermacam-macam, tergantung kandungan zat polutan dalam ruangan. Gejala awal yang sering terjadi adalah sakit kepala, besin-bersin, iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Dan pada kadar yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
Untuk menekan zat polutan berbahaya dalam ruangan rumah, diperlukan perencanaan yang matang saat pembuatan rumah. Desain ventilasi rumah harus baik, penempatan pintu, cendela dan lubang ventilasi lainnya harus tepat, sehingga sirkulasi udara dalam rumah berjalan baik. Disamping juga penempatan tanaman hias indoor dalam ruangan akan membantu mengurangi zat polutan yang ada. Beberapa jenis tanaman hias indoor dapat difungsikan sebagai penyerap udara kotor dalam ruangan antara lain : Sansiviera, Spatiphylum, Dieffenbachia, Kodaka, Lili Paris, Philodendron, palem kipas. Tanaman hias indoor tersebut dapat ditempatkan pada ruangan-ruangan yang potensi menghasilkan zat polutan seperti, ruang tamu atau ruang keluarga bila penghuninya merokok, dapur dan ruang makan yang banyak terkena asap dan gas dari kompor.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan tanaman hias indoor dalam rumah dapat mengurangi resiko gangguan udara koror minimal 20% dari seluruh gangguan kesehatan. Tanaman hias indoor tesebut dapat menyerap zat polutan dalam udara, sehingga udara dalam rumah lebih bersih untuk pernafasan.
Bagaimanakah rumah anda…!! Sudahkah ditempatkan tanaman dalam ruangan..? Tidak ada kata terlambat. Mari kita mulai sekarang untuk hidup lebih sehat. Terutama untuk anak-nak kita, sebagai aset masa depan.
sumber

Tanaman membutuhkan cahaya matahari, termasuk tanaman anggrek. Cahaya matahari sangat terkait dengan temperatur. Cahaya matahari penuh, temperatur cenderung lebih panas. Cahaya matahari dan temperatur mempengaruhi dua proses kehidupan tanaman.
1. Proses Asimilasi :
Proses asimilasi atau juga disebut fotosintesis adalah proses pengolahan bahan dari luar tanaman seperti air, CO2, nutrisi, yang akan digunakan untuk kebutuhan hidup, memperbaiki kerusakan sel, dan sebagai sumber energi serta untuk membentuk cadangan makanan bagi tanaman.
2. Proses Disimilasi :
Proses membongkar dan menguraikan zat-zat cadangan makanan yang akan dijadikan energi panas atau energi lainnya. Proses disimilasi akan terjadi lebih giat apabila temperatur lingkungannya panas (udara panas).
Pada siang hari apabila mendung maka proses asimilasi akan berkurang. Dan bila temperatur tinggi, maka tanaman akan kehilangan cadangan makanan, karena proses disimilasi juga tinggi. Sebaliknya bila cahaya cerah dan temperatur agak rendah, maka tanaman akan terjadi pertumbuhan.
Kebutuhan cahaya matahari dan temperatur berbeda untuk setiap jenis tanaman anggrek. Ada jenis anggrek yang tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, misalnya Cattleya, Dendrobium atau Phalaenopsis. Namun bila cahaya matahari kurang, daun tanaman menjadi berwarna hijau tua. Pertumbuhan tanaman kurang baik. Dan bunga tidak mau keluar, juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Bila cahaya matahari berlebih, tanaman menjadi kekuning-kuningan, dan kadang-kadang sampai terbakar. Terjadi pembongkaran cadangan makanan yang berlebih, pertumbuhan terhambat, dan bila berlanjut tanaman akan mati.
Kebutuhan cahaya matahari (%) dan temperatur (OC) untuk beberapa jenis tanaman anggrek :
Jenis Anggrek
% cahaya matahari
Temperatur (OC)
Malam
Siang
Cattleya
50 ~ 60
13 ~ 16
19 ~ 24
Dendrobium
50 ~ 60
15 ~ 16
25 ~ 27
Oncidium
60
15 ~ 18
27
Paphiopedilum(daun hijau)
10 ~ 15
13
21 ~ 25
Paphiopedilum(daun lurik)
20 ~ 30
15 ~ 19
27
Phalaenopsis
15 ~ 30
19
27
Vanda (pensil)
100
21
28
Vanda (sabuk)
30 ~ 50
21
28
Tom Gunadi, 1979
Yang perlu diperhatikan yaitu, sifat dan kebutuhan tiap jenis anggrek terhadap cahaya matahari. Pengaturan cahaya matahari yang sesuai dengan kebutuhannya akan membuat kehidupannya lebih baik, tumbuhan subur, warna daun hijau sehat, berbunga pada waktunya. Dan juga tidak mudah terserang hama dan penyakit.
Untuk mengatur kebutuhan cahanya matahari bisa digunakan naungan dari paranet. Saat ini sudah banyak dijual dipasaran paranet dengan ketebalan sesuai dengan persen kebutuhannya. Untuk para hobiis yang hanya mempunyai bebarapa pot saja bisa ditempatkan dibawah naungan pohon atau di teras rumah. Yang penting penempatanya disesuaikan dengan kebutuhannya.
Bagaimanakah dengan anggrek Anda..? sudahkah tumbuh normal..? berbunga tepat waktu dan sehat..? Kalau jawabannya ada sebagian yang belum, bahkan semuanya belum, coba cek kembali kebutuhan dasar diatas.

no image

Sudah dijelaskan pada posting sebelumnya, bahwaoverwatering atau akibat kebanyakan air pada tanaman anggrek sangat merugikan. Tidak hanya secara finansial, tapi juga waktu. Yang jelas dengan kejadian overwatering yang tidak terkontrol akan meyebabkan tanaman terganggu pertumbuhannya dan pembungaannya. Akibat dari overwatering pada tanaman anggrek seperti busuknya akar dan suburnya pertumbuhan jamur dan bakteri. Hal inilah yang harus cepat diantisipasi oleh hobiis anggrek bila tanamannya dipelihara pada kebun terbuka.
Saat ini diseluruh wilayah Indonesia, kondisi musim yang tidak menentu, curah hujan yang tinggi, pekebun anggrek harus mempunyai perhatian lebih. Kenaikan kelembaban yang cukup tinggi harus diwaspadai. Ancaman overwatering untuk kebun terbuka harus cepat dicarikan solusi mengatasinya.
Beberapa hal yang dapat meminimalkan kejadian overwatering :
1. Pemilihan jenis pot harus tepat, pakai pot yang berlubang banyak, sehingga guyuran hujan yang diterima akan bisa kangsung tuntas terbuang dari pot. Bila pakai pot plastik, tambahkan lubang disamping dan lubang dibawah dapat diperbesar. Yang penting media tidak keluar.
2. Pakai media tanam yang tidak banyak mengikat air atau mempunyai drainase dan aerasi udara yang bagus, sehingga guyuran hujan yang terus menerus tidak tersimpan dalam pot. Hindari pemakaian media sphagnum moss atau sabut kelapa, dimana keduanya mempunyai daya ikat air yang tinggi. Media yang bisa digunakan adalah arang kayu atau pakis.
3. Draenase dan aliran udara dalam kebun harus baik. Bila terjadi hujan, airnya bisa langsung terbuang tuntas. Tidak ada genangan-genanga air dikebun. Bisa ditambahkan kipas bila aliran udara kurang baik. Hal ini akan membantu penguapan sisa-sisa air hujan.
4. Untuk mengantisipasi pertumbuhan jamur maupun bakteri, spray secara rutin, seminggu sekali, dengan fungisida dan bakterisida. Dosis sesuai aturan pembuatnya.
5. Untuk menghindari kejadian overwatering, pemeliharaan dalam green house plastik sangat disarankan. Semuanya dapat dikontrol, termasuk kebutuhan air. Disamping juga kualitas bunga yang dihasilkan akan lebih baik dari kebun terbuka.
Sebenarnya hanya satu masalah air, namun dapat meluas dan menimbulkan masalah lainnya, termasuk penyakit dan kematian. Kecepatan dan ketepatan mengatasi hal ini sangat dibutuhkan. Agar terhindar dari kerugian yang lebih besar. Kelima hal diatas mudah-mudahan dapat menjadi dasar pemikiran bagi para hobiis yang mempunyai masalah dengan overwatering. Akan lebih baik mengantisipasi lebih awal dari pada sudah terlanjur terjadi kerusakan yang lebih parah. Salam anggrek selalu…. dan selalu waspada, musim hujan ini tidak menentu kejadiannya dengan curah yang sangat tinggi.


Memang macam-macam orang memberikan sebutan pada tanaman yang pertama ditemukannya. Tidak terkecuali anggrek Grammatophyllum scriptum, banyak orang menyebutnya sebagai anggrek macan. Entah kenapa demikian. Apa karena corak warnanya yang loreng coklat dan ada yang totol coklat. Atau ketahanan dan kekuatan hidupnya yang seperti macan. Lepas dari itu, keindahan anggrek ini bila berbunga, wow….indah sekali…Tangkai bunga panjang dengan kuntum bunga yang banyak, membuat semakin takjub yang melihatnya.
Anggrek ini termasuk berumbi semu pendek, umbinya tidak tertutup oleh upih daun. Dan beberapa helai daun tumbuh dipuncak umbisemu. Perawakan (habitus) tanaman dari tipe ini mirip cymbidium. Anggrek macan ini paling baik ditanam dalam krat dan digantung. Juga dapat ditempelkan pada dahan pohon dengan sinar matahari langsung. Karena karangan bunga anggrek macan menggelantung kebawah. Jenis media tanam yang bisa digunakan untuk menanam anggrek ini pakis atau arang kayu. Anggrek macan kurang suka diganggu terlalu banyak dengan pengepotan ulang.
Grammatophillum scriptum atau yang disebut anggrek macan di Indonesia mempunyai daerah penyebaran di Papua, Makasar dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bunga-bunga anggrek ini tidak terlalu besar. Ukuran sepalnya dengan panjang hanya 3 cm. Berwarna kehijauan pucat. Hampir seluruh permukaan sepal dan petalnya tertutup warna coklat. Pada varietas tigrinum, sepal dan petalnya mempunyai gambaran bercak-bercak besar dan rapat serta tidak teratur berwarna coklat.

Yang pertama gangguan fisiologis atau kesalahan dalam perawatan telah diulas. Hama sebagai penyebab gangguan tanaman. Gangguan sekecil apapun pada tanaman hias tidak boleh diremehkan. Karena tanaman hias yang dijual atau dipamerkan adalah keindahannya. Dengan sedikit gangguan oleh hama, keindahannyapun akan berubah, tentunya harga akan jatuh. Untuk itu perlunya pengawasan dan pengamatan yang teliti agar cepat bila ada gangguan hama dapat segera diselesaikan.
Di Indonesia yang tropis ini, hama tanaman tumbuh dengan subur. Termasuk pada tanaman hias, hama susah dihindari. Khusus hama pada anggrek telah diulas didepan. Yang terpenting adalah, bagaimana sedini mungkin mengetahui gejala serangan. Sehingga dapat dengan cepat dikendalikan. Serangan hama sangat merugikan. Banyak dana akan terkuras untuk mengendalikannya. Namun belum tentu hasil maksimal. Apalagi pada tanaman hias, butuh waktu untuk memulihkannya bila sudah rusak.
Pengenalan gejala serangan hama tidaklah mudah, butuh pengalaman dan ketelitian.
Serangan Hama Tanaman hias
1. Pada daun terdapat garis-garis putih.
Diagnosis Penyebab : Ulat penggerek daun yang membuat terowongan dan memakan daging daun Cara mengatasi : Jika sedikit pangkas daun yang terserang dan bakar atau ditanam. Jika sudah banyak semprot insektisida sevidol 4/4 G dengan dosis yang dianjurkan.
2. Pada pucuk tanaman atau bawah daun terdapat kutu berwarna putih.
Diagnosis Penyebab : Serangan kutu putih, kutu putih permukaanya mempunyai lapisan lilin dan tepung berwarna putih. Serangan yang parah dapat menyebabkan kematian tanaman. Cara mengatasi : Bila masih sedikit dapat disikat dengan sikat gigi bekas. Dan bila serangan parah, semprot insektisida sevin 85 C sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Tanaman layu karena batang dan daun lemah. Pada daun terlihat bekas bintik-bintik.
Diognosis penyebab : Serangan kutu hijau atau apids, kadang juga berwarna kuning kecoklatan. Kutu ini menghisap cairan batang dan daun tanaman. Cara mengatasi : Penyemprotan dengan insektisida yang mengandung malathion pada seluruh bagian tanaman
4. Permukaan daun berwarna coklat kemerahan.
Diagnosis penyebab : Serangan laba-laba kecil atau tungau disebut juga mite yang menghisap daun dan biasanya membuat sarang dibawah daun berupa anyaman berwarna putih. Serangan parah dimusim kemarau. Cara mengatasi : Pangkas daun tanaman yang terserang, bila sudah menyebar semprot dengan akarisida sesuai anjuran
5. Pada bunga terdapat bintik-bintik hitam, jika parah bunganya bisa rusak.
Diagnosis penyebab : Terserang thrip, yang menghisap cairan bunga dan meninggalkan bekas bintik hitam. Cara mengatasi : Semprot dengan insektisida yang mengandung diazinon 60 EC
6. Daun layu dan pada tulang daun bagian bawah menempel hama seperti sisik yang berwarna coklat kekuningan.
Diagnosis penyebab : Terserang kutu perisai yang menghisap cairan daun. Banyak terjadi serangan pada musim kemarau. Cara mengatasi : Bila masih sedikit sikat dengan sikat gigi bekas. Jika serangan sudah menyebar semprot dengan insektisida yang mengandung malathion. Memberikan efek yang baik bila sebelum disemprot daun dilap dengan kain basah, karena hama ini dilapisi oleh lilin.
Hama memang selalu membuat repot para hobiis. Yang akan menurunkan kualitas tanaman hias. Penanganan yang baik selama pemeliharaan akan dapat menyelamatkan dari hama tersebut. Setidaknya dapat mengurangi serangan. Pencegahan adalah syarat mutlak. Budidaya yang benar, pemupukan yang terprogram, penyemprotan insektisida yang rutin, penyiraman dan perawatan lainnya dengan tepat, akan menciptakan tanaman yang sehat. Sehingga akan dijauhi oleh hama tanaman.


Disamping serangan hama, gangguan fisiologis, masih ada satu lagi gangguan lebih serius dan biasanya kalau terlambat akan menyebabkan kerugian yang besar. Penyakit, tidak hanya pada manusia atau binatang, tanaman hiaspun juga dapat terserang penyakit. Pada tanaman hias ada 3 penyebab serangan penyakit, yaitu jamur, bakteri dan virus. Tiga sumber penyakit ini akan menyerang tanaman hias, bila tanaman tersebut dalam kondisi tidak sesuai dengan habitat aslinya. Misalnya kelembaban yang berlebihan, sirkulasi udara yang tidak baik, tanaman kekurangan nutrisi.
Pengendalian penyakit pada tanaman hias lebih susah dari pada pengendalian serangan hama. Pencegahan sangat dianjurkan. Pengaturan drainase yang baik, sirkulasi udara berjalan baik, penyiraman cukup atau tidak berlebih. Sehingga akan terbentuk lingkungan yang sesuai. Pada umumnya penyakit tanaman hias muncul dari faktor kelembaban yang berlebih. Musim hujan, yang menyebabkan kelembaban tinggi akan banyak kasus penyakit bermunculan, bila dibandingkan pada musim kemarau.
Faktor utama menjaga serangan penyakit adalah bagaimana dapat mengendalikan kelembaban lingkungan. Melakukan penyemprotan dengan fungisida secara rutin saat musim hujan. Menjaga kebersihan didalam kebun maupun disekitarnya, hindarkan terjadinya genangan-genangan air setelah hujan.
Serangan Penyakit Tanaman Hias :
1. Tepi daun menguning dan pada permukaannya terdapat bercak coklat kehitaman.
Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang penyakit antraknosa atau bercak daun yang disebabkan oleh jamur.
Cara Mengatasi : Daun yang terserang segara dipotong dan dibuang. Untuk mengurangi kelembaban lakukan pemangkasan daun-daun tua. Jika serangan sudah sangat hebat, lakukan penyemprotan dengan fungisida (Dithane atau antracol).
2. Daun yang tua rontok dengan bercak hitam, lalu menjalar ke pucuk tanaman.
Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang black spot atau busuk hitam, yang disebabkan oleh jamur, karena kelembaban yang tinggi.
Cara mengatasi : Perbaiki sirkulasi udara sehingga dapat menurunkan kelembaban, buang bagian tanaman yang terserang penyakit. Bila serangan sudah sangat hebatdapat disemprot dengan fungisida (dithane, benlate, atau vondozeb)
3. Pangkal batang membusuk, pertamanya adalah akar-akarnya mebusuk. Tanaman layu seperti kurang air, daun menguning dan keriput.
Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang penyakit layu Fusarium, yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp.
Cara mengatasi : Serangan penyakit ini terjadi biasanya pada rimpang akar yang terluka, sehingga setelah melakukan perbanyakan tanaman bagian yang terluka langsung diolesi dengan fungisida berbahan aktif benomyl. Atau juga dapat dilakukan penyemprotan dengan fungisida (benlate).
4. Daun melunak, basah dan berubah warna menjadi lebih gelap serta mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang benyakit busuk basah (soft rot), penyakit ini sering pada musim hujan, dan disebabkan oleh bakteri Erwinia sp.
Cara mengatasi : Pengendalian kelembaban dan drainase yangat diperlukan. Musnahkan tanaman yang sudah terserang parah. Dapat dilakukan penyemprotan dengan cuprocide atau agrimycin. Juga dapat disuntik pada batangnya dengan streptomycin atau tetracycline jika yang terserang secara individu.
5. Daun bercak-bercak hijau muda tidak merata diseluruh permukaan daun, sehingga tampak belang-belang dan daun melengkung. Pertumbuhan tanaman dan bunga tidak sempurna.
Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terkena penyakit yang disebabkan oleh virus mosaik. Penyakit ini menular melalui peralatan atau tangan yang terkontaminasi, virus ini juga dapat dibawa oleh serangga.
Cara mengatasi : Belum ada obat yang dapat mengendalikan penyakit ini. Yang bisa dilakukan adalah memisahkan tanaman yang terserang dengan yang sehat. Kemudian membakarnya, sehingga tidak menular ketanaman lain.
Pengawasan dan perawatan yang teratur belum menjamin sepenuhnya terbebas dari serangan penyakit. Bila tanaman hias Anda memperlihatkan gejala-gejala serangan penyakit, harus cepat diisolasi tersendiri. Potong bagian yang terserang penyakit dan musnahkan. Sterilisasi peralatan yang digunakan sehingga tidak mengkawatirkan bila digunakan pada tanaman yang sehat. Bila diindikasi kena serangan jamur atau bakteri, cepat lakukan penyemprotan dengan fungisida atau bakterida. Dan bila penyakitnya adalah karena virus, cepat musnahkan dengan dibakar. Semoga bermanfaat……….


Anggrek Cattleya sering disebut dengan Queen of Orchid. Memang pantas, anggrek cattleya sebagai ratunya Cattleya Merahanggrek. Dimana ukuran diameter bunganya bisa mencapai 15 cm. Keindahan bunganya sangat mempesona, dengan kombinasi warna-warna yang mencolok. Anggrek cattleya ada yang tahan hidup didaerah panas dan ada yang tahan hidup didaerah dingin. Yang hidup didaerah dingin mempunyai ukuran bunga lebih besar dari cattleya yang hidup didaerah panas.
Anggrek cattleya seperti dendrobium. Masuk golongan berbatang simpodial. Dimana pertumbuhan ujung-ujung batangnya terbatas. Membentuk rumpun dari tunas-tunas anakan. Cattleya mempunyai pola tumbuh horisontal, seperti tumbuhan merambat. Batang tumbuhnya disebut rhizome. Anggrek cattleya merupakan anggrek simpodialyang pseudobulbnya berbentuk batang, dengan tangkai bunga muncul pada ujung batangnya.
Bermacam cattleya mempunyai kemampuan berbunga yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari bentuk daunnya. Bila daunnya lebar dan pendek menandakan anggrek cattleya tersebut rajin berbunga. Dan sebaliknya bila daunnya sempit dan panjang menandakan anggrek cattleya tersebut malas berbunga. Disamping itu untuk membuat anggrek cattleya tampil menarik dan rajin berbunga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
  1. Kebutuhan intensitas matahari hanya 30 – 50 %, selebihnya tanaman tersebut harus diberi naungan, dari paranet. Anggrek cattleya ini akan tumbuh dengan baik, dengan kisaran temperatur 15 ~ 35O C. Dan kelembaban 50 – 80 %.
  2. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari. Pagi jam 07.00 ~ 09.00 dan sore hari jam 15.00 ~ 17.00. Bila mendung jangan dilakukan penyiraman, untuk menjaga agar media tidak terlalu basah, akibat penguapan yang lambat.
  3. Supaya anggrek cattleya cepat berbunga, pisahkan rumpun yang terlalu rapat. Berikan pupuk penyubur dan perangsang bunga, seminggu sekali bergiliran.
  4. Repotting atau penggantian pot bisa dilakukan 1 sampai 2 tahun sekali. Tujuannya mengganti media untuk mempertahankan keasaman media. Anggrek cattleya membutuhkan tingkat keasaman (PH) normal, sekitar 7.
  5. Untuk mencegah hama dan penyakit, lakukan peyemprotan insektisida, fungisida dan bakterisida secara rutin seminggu sekali.
  6. Pemupukan dengan pupuk NPK yang dilarutkan kedalam air dan disiramkan. Dan bisa ditambahkan pupuk daun cair. Interval pemupukan adalah 2 minggu sekali.
Kegagalan hobiis dalam pemeliharaan anggrek cattleya biasanya pada pembatasan intensitas matahari. Sehingga tanamannya kering, walaupun tumbuh, hidup tapi tidak mau berbunga. Para hobiis anggrek cattleya, yang mempunyai masalah dengan tanamannya, coba cek ulang dan sesuaikan dengan 6 point diatas. Semoga sukses dan selamat mencoba…!!!!
http://wawaorchid.wordpress.com
Siapa yang tidak kenal nepenthes.., yang merupakan tanaman sangat unik. Diujung-ujung daunnya terdapat kantong yang bentuknya unik. Menyerupai perut tokoh wayang Semar. Karena itu, nepenthes dikalangan penggemar tanaman hias lebih akrap disebut kantong semar. Banyak orang salah kira. Kantong pada nepenthes ini bukanlah bunga, melainkan bagian daun di ujung yang membentuk kantong. Yang berfungsi untuk menangkap makanan.

Asal nepenthes banyak terdapat dihutan-hutan Indonesia, malaysia dan Brunei. Yang merukapakan negara pusat penyebaran nepenthes terbesar didunia. Diantaranya terdapat jenis : nepenthes diata, nepenthes bicalcarata, nepenthes aristolochiodes, nepenthes reinwardtiana dan masih banyak lagi.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan jenis nepenthes. Penyebarannya ada yang hidup pada daerah dataran tinggi dan ada yang di daerah dataran rendah. Keberadaan daerah inilah yang banyak menyebabkan kegagalan yang dialami para pemelihara nepenthes. Nepenthes dari dataran tinggi tidak akan bisa tumbuh pada daerah dataran rendah demikian sebaliknya.
Sekarang ini sudah ditemukan kantong semar atau nepenthes ini yang bisa tumbuh baik pada dataran tinggi maupun rendah. Seperti nepenthes veitchii, nepenthes tobaica, nepenthes stenophylla, nepenthes gracilis, nepenthes mirabilis.
Perawatan Nepenthes
Penanaman nepenthes yang cocok adalah dengan media yang porous dan lembab. Artinya air tidak sampai menggenang, selalu basah tidak becek. Hal ini disesuaikan dengan daerah asal, dimana nepenthes dihutan tumbuh pada tanah humus dari hancuran daun-daun tanaman. Jenis media tanaman yang bisa dipakai adalah campuran tanah dengan cacahan pakis dengan perbandingan 1 : 1. Atau bisa juga dengan campuran sekam bakar dan cacahan pakis dengan perbandingan 1 : 1.
Nepenthes tidak membutuhkan pemupukan. Pemberian pupuk justru akan menyebabkan nepenthes mati, yang diawali dari terbakarnya daun. Dan perlu diketahui bahwa nepenthes tidak mencari makanan melalui akar. Akar hanya sebagai penyangga batang. Nepenthes makan melalui daun yaitu dari daun yang berkantong tersebut. Unik…bukan…!!!
Pemangsa Serangga
Nepenthes tidak seperti tanaman lainnya, yang mengambil makanan dan mengolahnya dari hara secara langsung. Baik yang tersedia dialam maupun dari pemupukan. Namun nepenthes mengambil makanan dengan mengolahnya terlebih dahulu dari serangga yang ditangkapnya. Prosesnya, nepenthes sengaja mengundang serangga dengan mengeluarkan aroma dari kelenjar dikantongnya. Orama ini yang akan mengundang semut, nyamuk, kumbang, lalat, kecoak, tawon, dan serangga kecil lainnya untuk datang. Setelah menempel dibibir kantong, serangga tersebut akan tergelincir dan terjebak didalamnya. Kemudian kantong akan mengeluarkan cairan asam untuk melumatkan serangga menjadi protein. Dengan bantuan enzim proteolase protein tersebut diuraikan menjadi nitrogen, fosfor, kalium dan garam-garam mineral. Dan zat inilah yang diserap dan diolah menjadi makanan di daun.
Nepenthes disamping digunakan sebagai tanaman hias yang unik, sebagai pemakan serangga bisa juga dimanfaatkan untuk memberantas serangga. Dengan dibudidayakan dan ditanam disekitar rumah nepenthes sebagai obat anti serangga alam yang tidak membahayakan. Dan akan pengurangi polusi pestisida obat serangga. Mau mencoba…..????

no image
Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan dan menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yang lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan tidak berbiji yang diberi nama jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok.


Sentra Penanaman



Jambu biji dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brazilia dan lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa merupakan sentra penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sentra produksi yang lain adalah Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah berkembang dan kemudian muncul jambu Bangkok yang dibudidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.



Jenis Tanaman



Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomisnya yang relatif lebih tinggi diantaranya:

  1. Jambu sukun (jambu tanpa biji yang tumbuh secara partenokarpi dan bila tumbuh dekat dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
  2. Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal dan sedikit bijinya, rasanya agak hambar). Setelah diadakan percampuran dengan jambu susu rasanya berubah asam-asam manis.
  3. Jambu merah.
  4. Jambu pasar minggu.
  5. Jambu sari.
  6. Jmabu apel.
  7. Jambu palembang.
  8. Jambu merah getas.


Manfaat Tanaman

  1. Sebagai makanan buah segar maupun olahan yang mempunyai gizi dan mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi, dengan kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa dan aroma yang khas disebabkan oleh senyawa eugenol.
  2. Sebagai pohon pembatas di pekarangan dan sebagai tanaman hias.
  3. Daun dan akarnya juga dapat digunakan sebagai obat tadisional.
  4. Kayunya dapat dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu yang kuat dan keras.


SYARAT PERTUMBUHAN



Iklim
Dalam budidaya tanaman jambu biji angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.
Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis dan dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yang diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
Tanaman jambu biji dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu bij.



Media Tanam
Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.
Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir.
Derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.



Ketinggian Tempat
Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 m dpl.
no image
Pada triwulan I-2011 ini, impor buah-buahan, terutama untuk jenis jeruk mandarin dan pir dari China, semakin merajalela.


Pada triwulan I-2011 ini, impor buah-buahan, terutama untuk jenis jeruk mandarin dan pir dari China, semakin merajalela. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor jeruk mandarin pada Januari-Maret 2011 senilai 85.352.866 dollar AS. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, nilai impor jeruk mandarin masih sebesar 68.103.952 dollar AS. Itu berarti impor jeruk mandarin triwulan I-2011 melonjak sekitar 25,32 persen dibandingkan dengan triwulan I-2010.

Kondisi yang sama terjadi pada impor buah pir. Bahkan, kenaikan nilai impor pir jauh lebih tinggi ketimbang jeruk mandarin. Masih merujuk data BPS, impor pir pada Januari-Maret 2011 senilai 30.392.987 dollar AS. Nilai ini melonjak 168,56 persen dibandingkan dengan Januari-Maret 2010 yang senilai 11.317.116 dollar AS.

Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia (AESBI) Hasan Widjaja mengaku tidak terlalu kaget dengan kenaikan nilai impor buah dari China. Menurut dia, buah-buahan China memang memiliki banyak keunggulan, seperti harga yang lebih rendah dan ketersediaan pasokan yang melimpah. Jeruk mandarin dari China, misalnya, bisa dijual ke konsumen dengan harga Rp 17.000 per kilogram. Bandingkan dengan jeruk medan atau jeruk pontianak yang dijual lebih mahal, yaitu Rp 20.000 per kilogram. "Para pedagang otomatis memilih jeruk impor," ungkapnya kepada KONTAN, Rabu (4/5/2011).

Ketersediaan pasokan buah impor dari China juga menjadi penyebab lainnya. China sudah memiliki kawasan produksi buah-buahan dan sayuran yang memadai, baik dari sisi luas maupun teknologi penanamannya. Efeknya, mereka bisa memproduksi buah-buahan dan sayuran terus-menerus sepanjang tahun tanpa harus terhambat masalah cuaca.

Kondisi sebaliknya menimpa buah-buahan Indonesia. Produksi buah-buahan di beberapa daerah sering mentok akibat cuaca buruk. Indonesia juga tidak memiliki kawasan khusus yang dijadikan lumbung produksi buah. Akibatnya, saban tahun produksi buah-buahan lokal terus berfluktuasi sepanjang tahun. "Pedagang jelas tidak mau kalau pasokannya tidak menentu," kata Hasan.

Meski begitu, Hasan mengakui ada beberapa jenis buah yang memang harus diimpor karena Indonesia tidak memilikinya, seperti pir. Di sisi lain, permintaan pir dari masyarakat terus meningkat. Imbasnya, untuk memenuhi kebutuhan itu, impor merupakan jalan satu-satunya. "Pir memang tidak ada di Indonesia. Mau bagaimana lagi, impor harus dilakukan," ujarnya.
situshijau.co.id

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan harus lebih bijak dalam melihat impor buah dari China. Menurut dia, Indonesia belum memasuki skala ketergantungan pada buah-buahan impor dari China. Namun, impor itu kebanyakan untuk jenis-jenis tertentu yang tidak ada di Indonesia. "Kalau permintaan ada, sementara pasokan tidak ada, impor bukan sesuatu yang salah," ungkap Mari dalam keterangan pers
situshijau.co.id