Kesemek Si Buah Kaki yang bermanfaat?. Kok ‘buah kaki’, bukannya ‘buah tangan’?. Buah kaki di sini memang menjadi salah satu sebutan buah kesemek yang diambil dari nama latinnya, Diospyros kaki Kaki ini sendiri berasal dari bahasa Jepang yang merupakan nama nama zat tanin yang dihasilkan buah kesemek ini.


Kesemek merupakan buah-buahan dari genus Diospyros dan masih berkerabat dekat dengan Eboni (Diospyros celebica) dan Ajan Kelicung (D. macrophylla). Namun berbeda dengan Eboni dan Ajan Kelicung yang lebih kerap dimanfaatkan kayunya, pemanfaatan Kesemek sejatinya lebih pada buahnya. Meskipun saat ini buah Kesemek termasuk salah satu buah yang langka lantaran kalah bersaing dengan berbagai jenis buah lainnya.

Kesemek selain dikenal sebagai buah kaki juga disebut sebagai Semek, Buah Samak, dan Tasmak (Bahasa Banjar). Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Oriental persimmon. Dan nama ilmiah tumbuhan ini adalah Diospyros kaki Thunb. yang mempunyai beberapa nama sinonim diantaranya: Diospyros amara Perrier, Diospyros argyi H.Lév., Diospyros bertii André, Diospyros costata Carrière, Diospyros kaempferiNaudin, Diospyros mazelii E.Morren, dan Diospyros sinensis Naudin.

Buah kesemek yang semakin langka dan sulit ditemukan

Diskripsi Pohon dan Buah. Pohon Kesemek mempunyai ketinggian hingga 15 meter, batangnya relatif pendek dan bengkok-bengkok, banyak cabang, serta menggugurkan daun. Daun tersusun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek sekitar 3 cm, berbentuk bundar, bulat telur sampai jorong, berwarna hijau kuning mengkilap dengan ukuran sekitar 2,5-15 × 5-25 cm.

Bunga jantan tersusun dalam malai pendek yang berisi 3-5 kuntum sedangkan bunga betina soliter yang terletak di ketiak daun, berbilangan 4. Buah kesemek merupakan buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat. Buahnya berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi jingga kekuningan sampai merah saat masak dengan diameter antara 2-8 cm. Buah kesemek sekarang sudah sulit dijumpai atau hampir punah.

Pemanfaatan Kesemek. Buah kesemek (Diospyros kaki) dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah direndam (diperam) dengan air kapur, untuk menghilangkan rasa sepat dan getahnya. Biasanya. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain.

Buah kesemek segar mengandung 19,6 % karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A, kalium, zat tanin, kalsium, fosfor, retinol, dan senyawa anti oksidan. Zat tanin (dinamai tanin-kaki) terkandung dalam buah kesemek yang muda sehingga menimbulkan rasa sepat. Zat tanin ini akan berkurang seiring dengan masaknya buah.

Zat tanin-kaki ini dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi. Sedangkan zat-zat lain yang terkandung dalam buah kesemek dipercaya mampu menjadi obat berbagai penyakit seperti asma, batuk, dan sakit perut.

Pohon kesemek yang sedang berbuah lebat

Asal-usul dan Persebaran. Buah kesemek memang bukan buah asli Indonesia apalagitanaman endemik. Kesemek diyakini berasal dari China yang kemudian tersebar secara alami hingga ke Jepang. Pada masa kolonial dimungkinkan tanaman ini menyebar ke Eropa, Amerika dan berbagai wilayah di Asia termasuk Indonesia.

Di Indonesia tumbuhan Kesemek sempat banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai tanaman buah. Namun seiring dengan masuknya berbagai jenis buah-buahan, popularitas Kesemek semakin pudar. Saat ini buah kesemek telah menjadi salah satu buah yang sulit ditemukan dan langka di Indonesia seperti halnya Mundu (Garcinia dulcis),Jamblang (Syzygium cumini), dan Menteng (Baccaurea racemosa).

Sudah jarang terjadi orang membawa ‘buah kaki’ ini sebagai buah tangan. Saya sendiri terakhir kali memakan buah Kesemek ini mungkin sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. Kalau sobat, kapan terakhir kali makan buah kesemek?, atau malah belum pernah?.

Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae. Divisi: Magnoliophyta. Kelas: Magnoliopsida. Ordo: Ericales. Famili: Ebenaceae. Genus: Diospyros. Spesies: Diospyros kaki.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: