http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html


Setiap petani yang menanam tanaman tentunya memiliki niat besar untuk membuat tanaman besar sukses besar ketika panen nantinya. Karena panen yang sukses tentunya membuat perjuangan dari petani ketika menanam menjadi tidak sia-sia, bahkan juga menghasilkan keuntungan.

Hal tersebut juga tidak terkecuali bagi petani Buah Naga. Dimana seperti yang diketahui Buah Naga akhir-akhir ini memang tengah menjadi buah yang menjadi primadona. Hal tersebut bisa terjadi tentunya bukan tanpa alasan.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Dimana alasan utamanya adalah pangsa pasar dari Buah Naga yang memang sangat besar. Sehingga membuat Buah Naga mulai banyak dicari-cari oleh banyak pihak untuk menjadi salah satu buah yang dikonsumsi. Sehingga tidak heran apabila membuat banyak pihak yang tertarik untuk menjadi petani dari Buah Naga.

Namun bukan berarti menanam Buah Naga tidak memiliki risiko. Salah satu risiko yang harus dihadapi adalah Buah Naga yang gagal berbuah. Tapi tenang saja, karena dibawah ini akan dijelaskan cara mengatasi tanaman Buah Naga yang gagal berbuah:

1. Melakukan Perkawinan Buah Secara Manual
Terjadinya buah pada tiap tanaman tentunya adalah karena terjadinya perkawinan. Dari perkawinan inilah nantinya akan terjadi pembuahan yang akan menghasillkan buah.

Namun sayangnya, tidak semua tanaman bisa memiliki kesempatan dan juga kemampuan yang sama untuk bisa melakukan perkawinan secara alami tersebut. Sehingga apabila tanaman Buah Naga yang mengalami gagal berbuah bisa jadi karena perkawinan alaminya yang gagal untuk terjadi.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Disinilah peranan dari petani dibutuhkan untuk membantu perkawinan dari tanaman tersebut sehingga nantinya menghasilkan buah. Dimana perkawinan yang bisa dilakukan oleh petani adalah perkawinan yang dilakukan secara manual. Yaitu mempertemukan antara batang jantang dengan yang betina. Sehingga penyerbukan atau pembuahan dari tanaman tersebut akan bisa terjadi.

Walaupun tentunya perkawinan yang tidak dilalui secara manual maka bisa menghasilkan buah Naga yang tidak terlalu sempurna. Namun hal ini bisa diantisipasi dengan pengawasan yang baik dan juga disiplin. Sehingga resiko tersebut bisa dihindari.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
2. Tambahkan Pupuk
Hal lainnya yang bisa menjadi penyebab dari sebuah tanaman mengalami kegagalan ketika pembuahan adalah nutrisi yang kurang masuk. Sehingga membuat pembuahan dari buah mengalami banyak hambatan bahkan tidak menutup kemungkinan yaitu kegagalan. Sehingga hal ini tentunya bisa dilakukan dengan cara mengantisipasinya.

Yaitu dengan cara menambahkan pupuk untuk tanaman tersebut. Dimana pupuk yang diberikan haruslah pupuk khusus yang mengandung beberapa zat tertentu. Dimana nantinya zat yang terkandung dari pupuk ini bisa membantu perkembangan dari buah yang gagal tumbuh. Dimana untuk zat ini bisa mencari pupuk yang mengandung unsur P lebih tinggi daripada unsur N. Karena pupuk dengan ciri-ciri tersebutlah yang nantinya akan memberikan bantuan lebih untuk tumbuhan Buah Naga.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
3. Bisa Juga Gunakan Pupuk Kandang
Penggunaan pupuk kandang ternyata juga bisa memberikan opsi lain bagi tanaman yang sedang mengalami pembuahan yang gagal. Seperti yang diketahui, setelah sebelumnya memberikan pupuk khusus maka kali ini bisa memberikan tambahan dengan memberikan pupuk kandang. Dimana usahakan mencari pupuk kandang yang sudah kering.

Karena pupuk kandang yang sudah kering dipastikan mampu memberikan efek yang lebih baik daripada pupuk kandang yang masih basah. Sehingga pastikan untuk mencari pupuk kandang yang kering dan juga terhindar dari cairan kimia. Hal ini untuk memastikan baha pupuk kandang tersebut tidak terkontaminasi oleh berbagai zat yang berbahaya.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Buah Naga telah menjadi jenis buah yang cukup familiar bagi orang-orang di Indonesia. Padahal awalnya Buah Naga hanya tersebar di Negara Meksiko, Amerika Tengah hingga Afrika Selatan. Namun dengan seiring berjalannya waktu, penyebaran dari Buah Naga mulai menyebar ke berbagai negara. Termasuk salah satunya adalah Indonesia. Buah Naga sendiri menjadi salah satu jenis buah yang cukup digemari oleh keluarga Indonesia.

Hal tersebut terjadi bukan hanya karena Buah Naga memiliki rasa yang enak maupun segar, namun juga karena banyaknya kandungan manfaat dari buah yang berwarna merah menyala tersebut.

Mulai dari kaya kandungan akan vitamin C hingga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kanker. Sehingga hal tersebut membuat banyak orang berbondong-bondong untuk menanam Buah Naga. Namun ternyata menanam Buah Naga bukannya tanpa ada tantangan. Salah satu tantangannya adalah hama yang menyerang buah berwarna merah tersebut.

Berikut ini ada beberapa cara pengendalian hama dan penyakit tanaman Buah Naga:

1. Semut
Hewan berukuran kecil ini nyatanya mampu menjadi masalah besar bagi petani yang tengah menanam buah Naga. Hal tersebut disebabkan karena hewan yang biasanya berkumpul dalam jumlah banyak tersebut akan menyerang tanaman Buah Naga yang tengah berbunga.

Gigitan yang diakibatkan dari semut tersebut membuat kualitas dari Buah Naga akan menurun, bahkan meninggalkan bintik yang mengurangi minat pembeli. Cara paling ampuh untuk mengendalikan hama berbentuk semut ini adalah siapkan cairan Gusadrin kurang lebih 2 cc/liter dan kemudian semprotkan pada bagian Tanaman Buah Naga yang bermasalah tersebut.

2. Tungau
Hama tanaman Buah Naga bukan hanya datang dari Semut namun juga binatang kecil lainnya yaitu Tungau. Dimana efek dari hama Tungau ini ternyata tidak main-main. Dimana Tungau akan menyerang tanaman Buah Naga yang tengah tumbuh dan membuat batang tanaman berubah menjadi coklat. Apabila tidak dilakukan tindakan maka kemungkinan yang paling terburuk adalah Tanaman Buah Naga yang diserang oleh Tungau bisa mati. Cara mengatasinya adalah dengan menyemprotkan cairan Omite dengan dosis 1-2 gr/liter. Dimana hal tersebut harus dilakukan secara rutin selama satu minggu.

3. Kutu Putih/ Kutu Sisik
Hama berikutnya datang dari Kutu Putih maupun Kutu Sisik. Dimana gigitan dari kedua binatang tersebut membuat batang dari Tanaman Buah Naga akan mengusam dan perlahan akan berubah menjadi coklat. Hal tersebut akan membuat pertumbuhan dari tanaman Buah Naga akan terganggu bahkan kemungkinan terburuknya adalah gagal panen.

Hal tersebut disebabkan karena tanaman Buah Naga yang tidak tumbuh secara sempurna. Cara yang paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan cairan Kanon sebanyak 1 hingga 2 cc/liter. Dimana cairan Kanon tersebut disemprotkan pada sela-sela tanaman yang ditinggali oleh Kutu Putih maupun Kutu Sisik.

4. Bekicot
Ternyata hewan berlendir ini juga bisa menjadi salah satu hama yang menyerang tanaman Buah Naga. Dimana Bekicot akan menggigit batang dari tanaman Buah Naga dengan perlahan. Gigitan tersebutlah yang kemudian membuat batang dari tanaman Buah Naga akan berubah menjadi kecoklatan dan perlahan akan membusuk. Sesuatu yang membuat tanaman Buah Naga cepat atau lambat akan mati. Dimana cara penganggulangan dari hama Bekicot selain tentu membuangnya adalah menjaga kebersihan di sekitar lingkungan penanaman Buah Naga.

Karena kehadiran Bekicot di sekitar penanaman tanaman Buah Naga karena lingkungan yang tidak terjaga dan juga banyaknya kotoran yang memancing hadirnya Bekicot. Diatas adalah jenis hama yang seringkali menyerang Tanaman Buah Naga dan bagaimana cara mengatasinya. Agar nanti tanaman Buah Naga yang ditanam bukan hanya bebas dari hama namun juga menghasilkan panen dengan kualitas terbaik.

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

1 comments: